Manchester United dipermalukan Crystal Palace 0-2 di Old Trafford. Keputusan taktis Ruben Amorim memainkan Kobbie Mainoo sebagai striker menjadi sorotan utama.
Keputusan Taktik yang Mengejutkan
Pertandingan antara Manchester United dan Crystal Palace di Old Trafford berakhir dengan hasil yang mengecewakan bagi tuan rumah.
Manchester United dipermalukan dengan kekalahan 0-2 setelah kebobolan dua gol di babak kedua.
Kejutan terbesar dalam laga tersebut bukan hanya hasil akhir, tetapi juga keputusan manajer Ruben Amorim yang menempatkan Kobbie Mainoo sebagai penyerang utama.
Mainoo, yang biasanya beroperasi di lini tengah, dimainkan sebagai ujung tombak dalam pertandingan ini.
Padahal, dua striker utama, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, tidak mengalami cedera dan tetap tersedia untuk dimainkan.
Keputusan ini memunculkan tanda tanya besar di kalangan penggemar dan analis sepak bola, terutama setelah hasil akhir yang tidak menguntungkan bagi tim.
Dominasi Crystal Palace di Babak Kedua
Babak pertama berjalan dengan cukup seimbang, meskipun Manchester United kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Masalah semakin jelas terlihat ketika memasuki paruh kedua permainan. Crystal Palace berhasil memanfaatkan celah dalam pertahanan United dan mencetak dua gol melalui Jean-Philippe Mateta.
Upaya Manchester United untuk membalikkan keadaan tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Mainoo, yang diplot sebagai penyerang, hanya mampu mencatat satu tembakan yang diblok sebelum akhirnya digantikan oleh Hojlund pada menit ke-70.
Pergantian ini menjadi bukti bahwa strategi awal yang diterapkan oleh Amorim tidak berjalan sesuai harapan.
Amorim Penyebab Manchester United Dipermalukan
Setelah pertandingan berakhir, Amorim memberikan penjelasan mengenai keputusannya dalam menempatkan Mainoo di posisi yang tidak biasa.
Menurutnya, strategi tersebut bukan karena meragukan kemampuan Hojlund atau Zirkzee, tetapi lebih kepada pendekatan taktis yang ingin dicoba.
Amorim menegaskan bahwa hasil pertandingan tidak selalu ditentukan oleh jumlah penyerang yang dimainkan.
Ia menyoroti bahwa masalah utama bukan hanya pada lini depan, tetapi juga pada keseluruhan aspek permainan yang perlu diperbaiki.
Dengan hasil ini, Manchester United dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. Kekalahan ini juga memperpanjang periode sulit bagi tim asuhan Amorim, yang tengah berjuang untuk tampil lebih konsisten di kompetisi domestik.
Sementara itu, keputusan memainkan Mainoo sebagai striker masih menjadi bahan perdebatan di kalangan pengamat sepak bola.