Manajemen Arema Kecewa Soal Kanjuruhan, PT. LIB Serukan Sanksi

Manajemen Arema Kecewa Soal Kanjuruhan, PT. LIB Serukan Sanksi

Manajemen Arema Kecewa Soal Kanjuruhan
Manajemen Arema Kecewa Soal Kanjuruhan, PT. LIB Serukan Sanksi,(c) SCORE.CO.ID/Jurnalis T

SCORE.CO.ID – Tragedi Stadion Kanjuruhan tahun 2025 mulai terjadi laga ketika laga Arema FC vs Persik Kediri, Minggu (11/5/2025) malam. Dimana kala tuan rumah, Singo Edan kalah dari tim tamu dengan skor telak 3 gol tak berbalas. Awalnya di venue semua kondisi aman tanpa adanya kerusuhan, tetapi suasana mencekam mulai terasa.

Itu ketika rombongan bus Persik Kediri pulang dari venue dan menuju camp mereka sebelum pulang ke kampung halaman. Saat itu sejumlah sekelompok orang menembaki bus menggunakan batu.

Kejadian itu membuat Manajemen Arema FC tampaknya benar-benar kecewa dengan sejumlah oknum Aremania yang melakukan adegan tersebut.

“Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin. Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri.”

“Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini”, tulis keterangan dilansir dari laman resmi klub.

“Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini,” kata Yusrinal.

“Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti.”

“Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC.”

Menurutnya laga itu mencapai level high risk untuk sebagian penonton khususnya ketika tuan rumah kalah. Atau bisa disebut laga tensi tingkat tinggi.

Baca Juga  Pelatih Sriwijaya FC Ngedumel Anak Asuhnya Raih Hasil Imbang: Saatnya Evaluasi 

“Laga kemarin itu level renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan.”

Manajemen berharap ada aksi tegas terkait masalah ini. Termasuk menangkap oknum suporter yang sudah melakukan perusakan.

Ini bisa menjadi pelajaran karena mereka baru saja mencoba pulih dari Kanjuruhan. Mereka tidak ingin menjadi aktor yang disalahkan karena ini jauh dari wewenang manajemen.

“Manajemen Arema ( Kami ) selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah. Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi.”

“Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?”

“Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah,” tutupnya.

Dengan pernyataan kekecewaan yang dilontarkan pihak manajemen klub, PT. LIB ( Operator Liga Indonesia Baru ) langsung merespon dengan seruan tindak tegas.

Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, memastikan pihaknya akan mendalami masalah penyerangan bus Persik Kediri sebagai respons cepat agar kejadian serupa tidak terulang lagi. 

“Kami sangat menyesalkan insiden tersebut. Bagi kami, itu sangat memalukan” jelas Asep Saputra melansir laman resmi liga 1, Rabu (14/5/2025).

“Sejak awal kami selalu menghimbau kepada semua pihak agar selalu menjunjung sikap tinggi fair play dan respek” tegasnya.

Baca Juga  Hokky Caraka Dimata Nainggolan : Rambut Putihnya Lebih Bersinar dari Skillnya

“Kita semua adalah saudara” kata Asep.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan hukuman untuk Arema FC tinggal menunggu waktu untuk nantinya diserahkan kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. 

PT LIB kini masih menunggu hasil laporan kepolisian untuk kasus tersebut. 

Sekali lagi, Asep menekankan perlu adanya sanksi tegas karena potensi konflik yang lebih besar bisa terjadi di masa depan.

Ini berarti akan ada sanksi ke depannya dan turut membawa pihak manajemen klub.

“Setelah itu akan kami komunikasikan dengan Komite Disiplin PSSI,” pungkasnya.