SCORE.CO.ID – Eks pemain dan direktur teknik AC Milan Paolo Maldini menjelaskan alasan dirinya menentang rencana awal pembangunan stadion baru AC Milan, karena daya tampungnya berada jauh dibawah San Siro. Ia menyampaikan hal ini kepada La Repubblica seolah memecah kebungkamannya selama ini pasca-keluar dari AC Milan – ada beberapa topik percakapan yang dibahasnya, mulai dari manajemen, upayanya merekrut Lionel Messi, sampai pembangunan stadion baru.
Topik percakapan yang dibahas panjang lebar adalah soal masa depan “rumah baru” Milan, terutama soal kapasitas. Hal ini lantaran kapasitas maksimal stadion baru yang pada awal rencana jauh lebih sedikit, yaitu 60 ribuan – sementara, kapasitas maksimal San Siro bisa mencapai 75 ribuan.
Nantinya, kepemilikan stadion “San Siro Baru” akan dibagi menjadi dua, yaitu AC Milan dan Inter Milan. Kedua sama-sama ingin bekerja sama mewujudkan hal ini. Akan tetapi, rencana ini urung dilakukan akibat birokrasi dan politik.
Imbasnya, kedua klub satu kota ini jadi jalan sendiri-sendiri untuk membangun “San Siro Baru” sesuai impian masing-masing. AC Milan akan membangun stadion di San Donato dan Inter Milan akan membangunnya di Rozzano.
“Itu adalah penyebab konflik. Saya tidak dapat membayangkan proyek dengan 55-60 ribu kursi, hampir semuanya bersifat korporat dan dengan sangat sedikit tiket populer (umum). Saya tidak bisa mewariskan warisan seperti itu kepada generasi baru Milan. Saya tidak dapat mendukung rencana ini,” kata Maldini memberikan penjelasan, dikutip dari Sempremilan, (1/12/23).
“Saya berjuang untuk memperjelas bahwa kami membutuhkan stadion yang lebih besar dengan beberapa kursi yang dapat diakses oleh semua orang. Rata-rata lebih dari 70.000 penonton di San Siro musim lalu membuktikan bahwa saya benar. San Siro yang baru, modern, dan ramah adalah hal yang mendasar.”
“Gagasan bahwa stadion baru menyediakan €80 juta lebih [setara Rp1 triliun] untuk diinvestasikan ke pasar perlu dievaluasi ulang, seperti yang ditunjukkan oleh angka-angka musim lalu. Ketika saya berbicara tentang potensi dan keunikan Milan dibandingkan klub lain, (ucapan) saya mungkin menimbulkan tawa.”
“Tapi, aku tahu ini seperti ini. Jika ada kemungkinan, dan walikota sepenuhnya bertanggung jawab atas hal ini, saya akan membangun stadion di San Siro, mungkin lagi bersama Inter. Setelah lima tahun, bukan hanya belum ada batu bata pertama, tapi kami bahkan tidak tahu di mana stadion akan dibangun.”
“Bagi saya, ini sepertinya bukan kesuksesan besar. San Siro baru juga akan menjadi peluang besar untuk menilai kembali kawasan tersebut, karena kawasan ini ditujukan bagi warga di kawasan Milan yang berisiko ditinggalkan.”
“Selama 10 tahun terakhir, Milan sekali lagi menjadi kekuatan pendorong di Eropa karena kami telah mengatasi hambatan mental lama. Kita harus takut akan degradasi, bukan masa depan. San Siro saat ini memang ikonik, namun mari kita sadari bahwa para juara hebat yang bermain disanalah yang menjadikannya demikian.”
“Ini masih fantastis dari sudut pandang olahraga. Tapi kami butuh cerita baru, masa lalu adalah masa lalu, Milan selalu menatap masa depan.”