Malaysia Open 2024 – Tundukkan Pembunuh Raksasa Taiwan, Deputi Axelsen Incar Titel Super 1000 Perdana

Malaysia Open 2024 – Tundukkan Pembunuh Raksasa Taiwan, Deputi Axelsen Incar Titel Super 1000 Perdana

000 33tt4u4jpg 20240114120838 SCORE.CO.ID

Score – Namun, tunggal putra Denmark masih memiliki wakil pada partai puncak Malaysia Open 2024 melalui Anders Antonsen.

Kemenangan luar biasa pada semifinal meningkatkan harapan Antonsen untuk meraih titel Super 1000 pertama dalam kariernya.

Antonsen tinggal selangkah lagi untuk meraih gelar Super 1000 perdananya setelah lolos ke babak final.

Antonsen memastikan tempat pada partai final setelah penampilan luar biasa melawan Lin Chun Yi (Taiwan).

Bertanding di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (14/1/2024), Antonsen menang, dengan skor 21-16, 21-7 hanya dalam 40 menit.

Itu merupakan pertemuan pertama antara unggulan kesembilan dan tunggal putra ranking ke-21 dunia itu.

Antonsen meruntuhkan kedigdayaan Lin yang mengalahkan pemain unggulan dalam dua gim saja dalam perjalanan menuju semifinal.

Pada babak pertama, Lin mengalahkan Kantaphon Wangcharoen (Thailand), 21-17, 21-13.

Lin lalu menundukkan Juara Dunia 2023, Kunlavut Vitidsarn (Thailand), 21-18, 21-16 pada babak kedua.

Tiket semifinal didapat Lin seusai menumbangkan peraih medali emas Asian Games 2022, Li Shi Feng (China), 21-12, 21-18 dalam 49 menit.

Lin telah memecahkan rekor pribadinya di sini, di Axiata Arena setelah mengamankan tempat pada semifinal Malaysia Open 2024.

Ini merupakan kemajuan terjauh yang pernah ia capai pada turnamen Super 1000 setelah tampil untuk ketiga kalinya pada Malaysia Open.

Dan Antonsen yakin penampilannya pada semifinal dapat menjadi modal kepercayaan diri meraih gelar.

“Itu adalah salah satu penampilan terbaik saya dalam waktu yang sangat lama, saya bermain bagus dan saya sangat puas dengan hasil pertandingan,” kata Antonsen dilansir dari The Star.

“Ini adalah pertama kalinya saya bermain melawan Chun-yi. Dia adalah pemain yang berbahaya dengan pukulan keras dan memiliki kualitas luar biasa dalam permainannya.”

“Saya yakin kami akan sering bertemu lagi di masa depan,” ucap Antonsen.

Tunggal putra 26 tahun itu nyaris meraih gelar Super 1000 pertamanya pada Indonesia Open 2029.

Namun, dia kalah dari Chou Tien Chen (Taiwan).

”Kembali ke final Super 1000 berarti segalanya bagi saya. Saya telah bekerja keras untuk bangkit dari masa-masa sulit karena cedera dan berusaha untuk lebih konsisten,” tutur Antonsen.

“Tahun ini, saya ingin tampil lebih baik lagi dan cara yang luar biasa untuk memulai musim dengan mencapai final,” ujarnya

Antonsen bisa membuat hattrick untuk Denmark dengan memenangkan gelar di Axiata Arena karena rekan senegaranya Viktor Axelsen telah memenangkan dua edisi turnamen sebelumnya.

Pada semifinal lainnya, Axelsen kalah dari Shi Yu Qi (China), 12-21, 21-19, 17-21.

Antonsen yakin ia adalah underdog saat menghadapi Shi Yu Qi pada babak final.

“Saya pikir saya akan menjadi underdog.”

“Artinya, saya bisa tampil dan memberikan yang terbaik tanpa tekanan sama sekali, hanya bersenang-senang dan menikmati pengalaman,” aku Antonsen.

“Tetapi yang paling penting, saya ingin melakukan segala yang saya bisa untuk mendapatkan gelar.”

Pertemuan terakhirnya dengan Shi terjadi padababak 16 besar French Open tahun lalu.

Saat itu, Shi menang dengan skor 21-13, 21-13. Shi tercatat unggul 4-2 dalam rekor pertemuan dengan Antonsen.

Exit mobile version