Score – Hasil pedih didapatkan juara All England Open satu kali tersebut setelah langsung tersingkir pada babak 32 besar Malaysia Open 2024.
Di hadapan publik Negeri Jiran sendiri, Lee Zii Jia tak disangka justru keok menghadapi underdog China, Lu Guang Zu, meski sempat memenangi gim pertama.
Berlaga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (9/1/2024) kemarin, Zii Jia kalah dalam pertarungan tiga gim dengan skor 21-16, 19-21, 15-21.
Kekalahan tersebut jelas merupakan hasil yang sangat mengecewakan bagi sosok pemain yang diharapkan mampu menjadi salah satu tulang punggung bulu tangkis Malaysia.
Menuju Olimpiade Paris 2024, Lee Zii Jia merupakan salah satu harapan Malaysia untuk mengejar medali emas pertama di pesta olahraga sedunia itu.
Tetapi jauh dari Olimpiade, di turnamen BWF World Tour Super 1000 kali ini saja Zii Jia masih gagal membuktikan kapasitasnya.
Pasalnya, ini adalah kekalahan dini kedua secara beruntun bagi Zii Jia di kandang setelah tahun lalu dia juga kalah prematur di Malaysia Open.
Malahan, kekalahan early exit-nya sudah sering terjadi beberapa kali sepanjang tahun lalu.
Yang membuat kekalahan kali ini lebih miris, Lee Zii Jia bak belum berkembang sudah enam bulan berada di bawah bimbingan pelatih baru yaitu Wong Tat Meng.
Mantan pelatih ratu bulu tangkis An Se-young itu belum dapat membawa Lee ke level performa yang stabil walau sempat mencapai dua final secara beruntun di Arctic Open dan Denmark Open tahun lalu.
Bahkan Lee Zii Jia sendiri sudah kehabisan kata-kata untuk beralasan apa lagi tentang penyebab kekalahannya dari Lu Guang Zu kemarin.
“Saya tidak ingin memberikan alasan apapun, tetapi saya akan tetap berpikir positif dan tidak akan pernah menyerah.”
“Saya tidak tahu kapan saya akan berdiri di sini dan saya sudah berhasil, tapi saya akan tetap terus berusaha lagi dan lagi,” imbuh dia.
Lee Zii Jia mengakui Lu Guang Zu membuat dia frustrasi dengan segala pertahanannya yang kuat. Adapun Lee, dia merasa pola serangannya mudah dibaca.
Variasi serangan yang minim jika sudah mentok karena defens bagus dari lawannya telah menjadi kelemahan Zii Jia sejak lama dan sampai saat ini belum terlihat jalan keluarnya.
“Pertahanan Guang Zu efektif sekali, terutama di gim ketiga. Saya mulai kehilangan kesabaran dan kemudian melakukan kesalahan-kesalahan,” ungkap Lee.
“Saya bermain cukup bagus di gim pertama dan gim kedua, tetapi tidak bisa konsisten di gim ketiga dan inilah yang harus saya evaluasi,” tandas Juara Asia 2022.
Lee Zii Jia merasa tidak ada gunanya melakukan latihan intensif terus-menerus jika tidak mampu mengeluarkannya di sesi pertandingan dengan baik.
Permasalahan semacam inilah yang sedang menjadi PR besar bagi raja bulu tangkis Malaysia tersebut.
“Saya berlatih setiap hari dan menuntaskan program latihan dari pelatih, tetapi tidak ada gunanya jika berlatih keras tetapi tidak bisa mengantarkan pada kesuksesan di turnamen,” ucapnya.
“Saya berharap, semoga suatu hari saya bisa mengatakan bahwa saya telah berhasil,” tambah tunggal putra ranking 11 dunia itu.