SCORE.CO.ID – Akhirnya! Sebuah kabar gembira mengguncang jagat sepak bola Indonesia. Maarten Paes, kiper berbakat yang merumput di MLS, resmi menjadi bagian dari skuad Garuda untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kehadirannya semakin memperkuat benteng pertahanan Timnas Indonesia dan membuat para penggemar sepak bola Tanah Air bersuka cita.
Namun, di seberang lautan, kabar bahagia ini justru memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar sepak bola Malaysia. Mereka menyoroti perbedaan kualitas pemain naturalisasi antara kedua negara.
“Kuat Indonesia, sementara kami masih pakai pemain Grade C,” cuit salah seorang warganet Malaysia.
Ungkapan keirihatian ini memang beralasan. Jika kita bandingkan, Timnas Indonesia memang terlihat lebih agresif dalam merekrut pemain-pemain keturunan yang berkarier di liga-liga top Eropa.
Sementara itu, Timnas Malaysia lebih banyak mengandalkan pemain naturalisasi yang bermain di liga domestik.
Perbedaan pendekatan ini tentu saja berdampak pada kualitas permainan kedua tim.
Timnas Indonesia yang diperkuat oleh pemain-pemain dengan pengalaman bermain di level internasional, secara otomatis memiliki kualitas yang lebih mumpuni. Hal ini terlihat jelas saat Timnas Indonesia berhasil mendatangkan pemain-pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan kini Maarten Paes.
Kehadiran Maarten Paes di skuad Garuda semakin memperkuat kesan bahwa Indonesia serius dalam membangun timnas yang kompetitif.
Pengalamannya bermain di MLS tentu akan menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia, terutama dalam menghadapi kompetisi-kompetisi bergengsi seperti Kualifikasi Piala Dunia.
Apa yang bisa dipelajari dari perbandingan ini?
Perbandingan antara Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia ini memberikan beberapa pelajaran penting.
Pertama, penting bagi sebuah negara untuk proaktif dalam mencari dan merekrut talenta-talenta muda yang memiliki darah keturunan negara tersebut.
Kedua, kualitas liga domestik juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemain. Semakin tinggi kualitas liga, semakin baik pula kualitas pemain yang dihasilkan.
Tentu saja, setiap negara memiliki tantangan dan kondisi yang berbeda-beda.
Namun, semangat kompetitif yang ditunjukkan oleh kedua negara ini patut diapresiasi. Semoga persaingan sehat antara Indonesia dan Malaysia dapat terus berlanjut dan mendorong perkembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Apakah Posisi Paes Geser Ernando Ari?
Tentu saja STY akan menempatkan Paes di posisi penjaga gawang utama untuk menggantikan posisi Ernando Ari.
Nantinya ia akan berduet dengan tiga bek yaitu Rizky Ridho, Jordi Amat, dan Jay Idzes.
Kesimpulan
Kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia telah memicu perdebatan menarik di kalangan penggemar sepak bola kedua negara.
Namun, yang terpenting adalah kedua negara sama-sama memiliki semangat untuk memajukan sepak bola. Semoga persaingan sehat ini dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola di Asia Tenggara.
