Maarten Paes Keturunan Indonesia
score.co.id – Sebuah pertanyaan menggema di benak jutaan penggemar sepak bola Indonesia: dari mana sebenarnya garis keturunan kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, berasal? Sosoknya yang menjulang di bawah mistar gawang FC Dallas di Major League Soccer (MLS) dan performa gemilangnya bersama skuad Garuda telah mencuatkan rasa penasaran publik. Banyak yang mengira ia memiliki darah Indonesia langsung dari orang tua atau kakek-nenek pribumi. Namun, jawabannya justru lebih kompleks dan sarat dengan narasi sejarah yang mengharukan, berakar pada cinta seorang cucu kepada neneknya dan warisan Hindia Belanda yang abadi.
Mengungkap Asal-Usul: Jejak Keturunan Maarten Paes ke Kota Kecil di Jawa Timur
Secara genealogis, Maarten Paes tidak memiliki darah Indonesia secara langsung. Ia lahir dan dibesarkan di Nijmegen, Belanda, dari orang tua yang sepenuhnya berkebangsaan Belanda. Klaimnya atas kewarganegaraan Indonesia dan hak untuk membela Timnas justru bersumber dari sebuah ikatan hukum yang unik, yang terhubung melalui garis keturunan nenek dari pihak ibu.

Neneknya: Nel Appels-van Heyst
Neneknya, bernama Nel Appels-van Heyst, adalah kunci dari semua ini. Perempuan ini lahir di Pare, sebuah kota kecil di wilayah Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 20 Maret 1940. Sangat penting untuk dipahami bahwa nenek Paes adalah seorang wanita beretnis Belanda. Statusnya sebagai seseorang yang lahir di wilayah yang kini menjadi Republik Indonesia inilah yang menjadi landasan hukum yang kuat bagi proses naturalisasi Maarten Paes. Ikatan ini bukan tentang darah, melainkan tentang tempat kelahiran leluhur dan pengakuan hukum Indonesia atasnya.
Konteks Sejarah: Memahami Kaum ‘Blijvers’ dan Ikatan Emosional Nenek Paes
Untuk benar-benar memahami dasar kelayakan Paes, kita harus menyelami sebuah babak penting dalam sejarah: era Hindia Belanda. Nenek Maarten Paes adalah bagian dari kelompok yang dalam bahasa Belanda disebut ‘blijvers’. Istilah ini, yang secara harfiah berarti ‘mereka yang tinggal’, merujuk pada orang-orang keturunan Eropa yang memilih untuk menetap secara permanen di Hindia Belanda. Mereka lahir, besar, dan membangun kehidupan di sana, menganggap tanah jajahan itu sebagai rumah mereka, berbeda dengan ‘trekkers’ yang hanya datang untuk bekerja sementara.
Kisah Hidup Nel Appels-van Heyst
Kisah hidup Nel Appels-van Heyst sendiri adalah sebuah lukisan sejarah yang penuh liku. Ia mengalami langsung masa-masa kelam pendudukan Jepang pada Perang Dunia Kedua. Dalam periode sulit itu, ia bahkan harus menghuni kamp interniran dan mengalami tragedi pilu berupa kehilangan ibunya, yang merupakan buyut dari Maarten Paes. Meskipun melewati penderitaan yang mendalam, sang nenek ternyata menyimpan kenangan indah dan rasa cinta yang dalam terhadap tanah tempatnya dilahirkan. Ia sering bercerita pada Maarten kecil tentang keindahan dan kehidupan di Hindia Belanda sebelum perang. Cerita-cerita inilah yang menanamkan benih kekaguman dan hubungan emosional yang kuat antara sang kiper dengan Indonesia.
“Nenek saya adalah orang yang kuat. Cerita-ceritanya tentang Indonesia bukan tentang kepahitan, tetapi tentang cinta pada tanah kelahirannya. Setiap kali saya mengenakan seragam ini, saya merasa seperti menghormati dia dan sejarahnya. Ini adalah kebanggaan terbesar saya.” – Maarten Paes
Keputusan Paes untuk akhirnya membela Garuda tidak semata-mata tentang karier sepak bola; itu adalah sebuah penghormatan yang tulus dan mendalam kepada sang nenek, mewujudkan ikatan yang telah dibangun melalui dongeng-dongeng masa kecilnya.
Perjalanan Naturalisasi: Dari Belanda U-21 ke Merah Putih
Perjalanan Maarten Paes menuju identitas barunya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan kiper Timnas Garuda adalah sebuah epik birokrasi dan keteguhan hati yang layak diceritakan. Prosesnya jauh dari mulus, dipenuhi dengan hambatan regulasi kompleks yang menguji komitmen semua pihak.
Konfirmasi Awal dan Dukungan Keluarga
Gelombang optimisme pertama datang pada awal Januari 2024. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi mengonfirmasi bahwa Maarten Paes telah menyatakan komitmen penuhnya untuk membela Indonesia dan telah mendapat restu dari seluruh anggota keluarganya. Pengumuman ini langsung memicu euforia di kalangan suporter, yang telah lama mendambakan kiper berkualitas internasional di bawah mistar gawang Garuda.
Tantangan Regulasi FIFA yang Pelik
Namun, jalan menuju naturalisasi seketika terhalang batu besar. Sebuah pasal dalam regulasi FIFA tentang pergantian asosiasi nasional menjadi penghalang signifikan. Aturan tersebut menyatakan bahwa seorang pemain yang telah tampil untuk tim nasional suatu negara dalam pertandingan kompetitif setelah berusia di atas 21 tahun, tidak dapat lagi berpindah federasi. Persoalannya, Maarten Paes tercatat pernah membela timnas Belanda U-21 justru pada saat usianya telah menginjak 22 tahun. Fakta ini sempat membuat prospeknya untuk mengenakan jersey Merah Putih menjadi sangat suram dan memunculkan tanda tanya besar.
Kemenangan Hukum di Panggung Internasional
Kendati demikian, Paes dan PSSI tidak menyerah. Mereka melanjutkan proses administrasi kewarganegaraan dengan keyakinan yang teguh. Puncak dari perjuangan ini terjadi pada 30 April 2024, ketika Maarten Paes secara khidmat mengucapkan sumpah setia dan secara resmi disahkan menjadi Warga Negara Indonesia di Jakarta. Momen bersejarah ini memberikan landasan hukum yang kokoh bagi langkah selanjutnya. PSSI kemudian mengambil inisiatif berani dengan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk memperjuangkan hak Paes agar dapat beralih federasi dari KNVB (Belanda) ke PSSI.
Perjuangan panjang itu akhirnya berbuah manis. Pada 18 Agustus 2024, PSSI mengumumkan kabar gembira: FIFA telah memberikan lampu hijau dan menyetujui perpindahan asosiasi olahraga Maarten Paes. Keputusan ini bukan sekadar kemenangan bagi sang pemain, tetapi juga merupakan prestasi besar bagi PSSI. Keberhasilan menavigasi proses hukum yang rumit di tingkat global ini menunjukkan peningkatan kapabilitas administratif dan diplomasi olahraga federasi yang signifikan.
Dampak dan Warisan Baru Bagi Masa Depan Timnas Indonesia
Keberhasilan naturalisasi Maarten Paes telah menciptakan sebuah preseden baru yang revolusioner bagi strategi perekrutan pemain naturalisasi PSSI. Jika sebelumnya fokus utama tertuju pada pemain dengan garis keturunan darah langsung (orang tua atau kakek-nenek Indonesia), kasus Paes telah memperluas cakrawala tersebut. Ia membuka pintu bagi interpretasi yang lebih inklusif tentang makna ‘keturunan’, yang kini mencakup koneksi historis-legal melalui tempat kelahiran leluhur di wilayah Indonesia.
Tabel: Perbandingan Strategi Naturalisasi
| Aspek | Pendekatan Lama | Pendekatan Baru (Kasus Paes) |
|---|---|---|
| Dasar Keturunan | Garis keturunan darah langsung (etnis) | Koneksi historis-legal (tempat kelahiran) |
| Cakupan Talenta | Terbatas pada diaspora etnis Indonesia | Diperluas ke diaspora dengan ikatan historis |
| Contoh Pemain | Pemain dengan orang tua/kakek pribumi | Maarten Paes (nenek lahir di Indonesia) |
Pergeseran strategis ini—dari pendekatan genealogis murni ke pendekatan legal-historis—berpotensi memperlebar jaring pencarian talenta. PSSI kini dapat menjelajahi lebih dalam lagi ke dalam diaspora global yang memiliki ikatan serupa dengan Indonesia, tidak terbatas hanya pada garis keturunan etnis.
Kontribusi Paes di Lapangan
Di lapangan, kehadiran Paes telah membawa stabilitas dan kepercayaan diri yang luar biasa pada pertahanan Timnas Indonesia. Penyelesaiannya yang baik dengan kedua kaki, refleks yang tajam, dan komando area penalti yang kuat telah menjadi aset berharga. Ia bukan sekadar pemain yang memenuhi pos; ia adalah pilar yang mengangkat level permainan seluruh tim.
Penutup: Sebuah Babak Baru yang Terukir dari Sejarah Keluarga
Pada akhirnya, jawaban dari pertanyaan “Maarten Paes Keturunan Indonesia dari Mana?” terletak pada sebuah narasi yang lebih dalam dari sekadar silsilah darah. Ia adalah buah dari ikatan hukum yang lahir dari sejarah kolonial, dan yang terpenting, ia adalah manifestasi dari ikatan emosional seorang cucu kepada neneknya. Kisahnya mengajarkan bahwa rasa memiliki dan kecintaan pada sebuah bangsa dapat lahir dari berbagai jalan, termasuk melalui cerita dan warisan keluarga. Maarten Paes mungkin tidak memiliki darah pribumi yang mengalir di nadinya, tetapi ia memiliki hati yang sepenuhnya berkomitmen untuk Garuda.
Jadilah yang pertama mendapatkan update berita sepakbola terbaru dan mendalam seputar Timnas Indonesia dan liga-liga top dunia hanya di Score.co.id. Dari analisis taktis hingga profil pemain, kami menyajikannya untuk Anda!












