Score – Manchester City membuka era baru di bawah bendera Abu Dhabi United Group pimpinan Sheikh Mansour pada 2008.
Sheikh Mansour berambisi membawa pemain top dunia yang bakal dijadikan ikon dari rezim baru tersebut.
Lionel Messi ternyata hanya satu dari banyaknya nama yang ditargetkan manajemen The Citizens.
Hal tersebut diakui pelatih Man City ketika itu, Mark Hughes.
“Klub memiliki banyak sekali tawaran untuk semua pemain top di dunia.”
“Itu hari yang gila. Ada tawaran yang diajukan untuk Lionel Messi dan pemain lainnya!” kata pria yang membesut City pada 2008-2009.
Lionel Messi belum berstatus superstar pada 15 tahun silam.
Dia masih berusia 21 tahun dan baru kelar menjalani musim keempat di tim utama Barcelona.
Meski begitu, sudah muncul tanda-tanda Messi akan menjadi figur fenomenal di sepak bola dengan data 42 gol dalam 110 partai kala itu.
Pihak Barca tidak memberikan jawaban untuk proposal Manchester City yang menanyakan soal Messi.
Alih-alih demikian, mereka mendapat umpan balik dari Real Madrid soal transfer Robinho.
Penyerang Brasil yang gantung sepatu tiga tahun lalu itu merupakan salah satu striker top pada masanya.
Robinho berusia tiga tahun lebih tua dari Messi dan digadang-gadang sebagai ikon baru Tim Samba pasca-era Ronaldo dkk.
Man City mengeluarkan 32,5 juta pounds untuk menjadikan dirinya marquee signing pembuka era Sheikh Mansour.
“Kami akhirnya mampu mendapatkan Robinho dan saya pikir dia pemain dengan bayaran tertinggi,” lanjut Hughes.
“Pada awal 2000-an, itu uang yang sangat banyak. Semua klub menginginkannya,” tutur sang legenda Manchester United.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah nasib yang bertolak belakang.
Gagal ke Man City, Messi justru meledak bersama Barcelona.
Ia meraih treble winners pada 2008-2009, musim perdana kepelatihan Pep Guardiola di Barca.
Sisanya adalah sejarah yang mencantumkan pria Argentina itu sebagai salah satu pesepak bola tersukses di dunia.
Di lain pihak, Robinho termasuk rekrutan bapuk dan cuma bertahan satu setengah musim di Man City.
Ia dipinjamkan ke klub lamanya, Santos, lalu dilepas permanen ke AC Milan pada 2010.
Catatan hanya 14 gol dari 41 penampilan Liga Inggris terlalu mengenaskan bagi seorang pemain mahal yang digadang-gadang sebagai ikon kejayaan baru.
Setelah itu kariernya terus menukik ke dasar.
Robinho, juga Hughes, pergi secara prematur sebelum Man City benar-benar menjadi kekuatan baru di dunia sepak bola seperti sekarang.
Ada anekdot yang diungkapkan Hughes bahwa banyak pemain top kala itu, mungkin termasuk Messi, tidak tahu menahu soal Manchester City.
“Orang mungkin lupa saat itu Man City adalah tim papan tengah Premier League, sejujurnya papan tengah ke bawah,” kata Hughes di sumber yang sama.
“Mungkin para pemain berpikir, Man City siapa?”
“Barangkali ada benarnya rumor yang mengatakan Robinho sebenarnya berpikir dia akan bergabung ke Manchester United (bukan City).”
“Dia jelas tidak mengenali saya, mungkin dia berharap menemui Sir Alex Ferguson di bandara. Sepertinya dia sedikit kecewa,” ujar pria yang dipecat City Desember 2009.
Pengganti Hughes tak lain adalah Roberto Mancini, yang membuka keran gelar di era Sheikh Mansour hingga klub menambah 20 trofi lagi setelah kepergiannya.