Liga Voli Korea – Suasana Suram Tim Juru Kunci usai Pecat Pelatih, Jajaran Pelatih Tersisa Luntang-lantung

Liga Voli Korea – Suasana Suram Tim Juru Kunci usai Pecat Pelatih, Jajaran Pelatih Tersisa Luntang-lantung

Liga Voli Korea – Suasana Suram Tim Juru Kunci usai Pecat Pelatih, Jajaran Pelatih Tersisa Luntang-lantung

Score – Setelah memecat pelatih kepala Joe Trinsey, AI Peppers ternyata belum memberikan surat resmi terkait keputusan perpecahan tersebut.

Tim yang baru debut di liga voli Negeri Ginseng pada musim 2021-2022 itu kabarnya masih mengurus masalah administrasi untuk pelatih asal Amerika Serikat yang baru direkrut pada musim ini.

Sebagai informasi, seharusnya Joe Trinsey dikontrak untuk dua musim.

Namun sekarang, jangankan dua musim, satu musim belum selesai saja AI Peppers sudah memilih untuk memecat eks pelatih timnas voli putri Amerika Serikat itu.

Padahal, AI Peppers masih punya tugas lima pertandingan lagi di musim reguler.

Namun, tugas kepelatihan sudah dicabut dari kewenangan Trinsey sejak Senin (26/2/2024).

Para pemain berlatih di bawah bimbingan manajer tim yang kini jadi pelatih interim, Lee Kyung-soo.

“Oleh karena itu, dia (Joe Trinsey) sekarang masih berada di Gwangju tapi tidak mendampingi para pemain.”

Trinsey juga dikabarkan belum bisa memesan tiket pesawat untuk pulang ke Amerika Serikat. Masa depannya jadi tak jelas.

AI Peppers sejatinya masih menyisakan pelatih asing yang juga dibawa Trinsey, John Grossman.

John Grossman fokus melatih pertahanan dan dikenal sebagai pelatih berhati hangat.

Grossman masih ikut melatih tim di sisa musim ini.

Namun sayangnya, pihak AI Peppers pun tidak bisa menjamin bagaimana masa depan Grossman di klub tersebut setelah musim 2023-2024 berakhir.

“Pelatih Grossman masih ikut dalam latihan tim secara normal,” kata ofisial tersebut.

“Untuk pertandingan kandang tanggal 29 Februari nanti, kemungkinan besar pelatih kepala (interim) Lee Kyung-soo yang akan memimpin pertandingan,” ujarnya.

Suasana AI Peppers semakin suram baru-baru ini setelah kasus perundungan yang dilakukan libero senior mereka Oh Ji-young terkuak.

Baca Juga  ONE 167 - Sabuk Juara Lebih Berharga dari Persahabatan Stamp Fairtex dengan Denice Zamboanga

Tidak ada kehangatan dalam tim tersebut menyusul sering adanya gap antara pemain inti dan cadangan.

Sebuah situasi yang masuk akal bila mengingat torehan rekor buruk 23 kekalahan beruntun, terbanyak di divisi voli putri Korea sepanjang sejarah.

Bahkan kemenangan terakhir mereka atas Gimcheon Korea Expressway Hii-Pass dengan skor 3-2 lalu pun seperti tiada artinya untuk memperbaiki situasi tim.