Liga Voli Korea – Pesona Penyerang Korsel Tak Ada Matinya, Makin Kuat usai Dikalahkan Red Sparks

Liga Voli Korea – Pesona Penyerang Korsel Tak Ada Matinya, Makin Kuat usai Dikalahkan Red Sparks

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Kim Yeon-koung seakan tak termakan oleh zaman sebagai penyerang yang tetap mampu bersaing meski usia yang sudah menginjak 35 tahun.

Di saat tim-tim lain kebanyakan lebih mempercayakan posisi penyerang terhadap pemain asing.

Misalnya Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang mengandalkan dua pemain asing sebagai juru gedor dengan duet Megawati Hangestri Pertiwi dan Giovanna Milana.

Lalu Suwon Hyundai E&C Hillstate yang mendatangkan penyerang timnas voli Thailand, Wipawee Srithong dan pemain asing asal Kamerun, Laetitia Moma Bassoko.

Tak cuma itu, tim yang mempercayakan penuh posisi lini serang juga terdapat pada tim juara bertahan, Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass yakni Vanja Bukilic (Serbia) dan Thanacha Sooksod (Thailand).

Meski begitu, Incheon Heungkuk Life Pink Spiders menjadi salah satu tim yang sangat terbantu oleh pemain domestik.

Tim dengan empat gelar juara Liga Voli Korea itu mempercayakan posisi lini serang terhadap pemain senior, Kim Yeon-koung.

Meskipun Kim tidak sendiri, dia dipasangkan dengan pemain asing asal Bosnia Herzegovina, Jelena Mladjenovic.

Tetapi penampilan yang ditunjukkan Kim sejauh ini benar-benar menciptakan pesona sebagai penyerang domestik paling mematikan.

Bagaimana tidak? Kim menjadi satu-satunya penyerang domestik yang terus bersaing dalam daftar 10 besar top skor Liga Voli Korea.

Pemain dengan tinggi badan 192cm itu sudah mengoleksi 174 poin dan bertengger di posisi kelima top skor.

Terakhir, Kim dkk menunjukkan kekuatan tim yang makin solid saat Pink Spiders mengalahkan Suwon Hyundai E&C Hillstate dengan skor 3-2 (25-23, 19-25, 19-25, 25-22, 15-9) pada Minggu (12/11/2023).

“Tim-tim telah menjadi serupa. Ini adalah situasi di mana Anda tidak bisa bersantai, tidak peduli tim mana yang Anda hadapi.”

Baca Juga  Tanpa Kemenangan dalam 20 Tahun Terakhir, Yamaha Maklumi Fabio Quartararo Sempat Frustrasi Gara-gara Motor Mereka

“Ada pasang surut saat bertemu tidak hanya dengan Hyundai Engineering & Construction, tetapi juga dengan semua tim.”

“Tim yang tidak mengalami pasang surut akan menang. Jadi saya mencoba untuk lebih fokus,” katanya dengan tegas.

Kim mengatakan kunci penampilan mereka setelah menelan kekalahan satu-satunya dari Daejeon JungKwanJang Red Spakrs pada putaran pertama lalu.

Saat itu Pink Spiders kalah dramatis di kandang sendiri dari Megawati dkk, dengan skor 2-3 (25-21, 28-26, 22-25, 7-25, 16-18) pada Kamis (26/10/2023).

“Selama putaran pertama, itu bukan situasi yang mudah dalam hal chemistry karena para pemain yang berada di tim nasional baru saja bergabung,” imbuh Kim.

“Saat kami memasuki putaran kedua, semua tim semakin dekat dan semakin dekat, menjadikannya pertandingan yang sulit,” ujarnya.

Terlepas performa impresif di awal musim ini, Kim Yeon-koung bahkan sempat mempertimbangkan untuk pensiun sebagai pemain pada tahun lalu.

“Saya mencoba yang terbaik untuk memenangkan setiap pertandingan,” ucapnya.

“Saya rasa tidak akan mudah untuk bermain hingga saat itu seperti (Jung) Dae-young.”

“Tujuan saya adalah bekerja keras musim ini dan menyelesaikannya dengan baik,” katanya sambil tersenyum.