Liga Voli Korea – Megawati-Gia Dianggap Emosional, Red Sparks Tak Cukup Andalkan Gebukan Menara Kembar

Liga Voli Korea – Megawati-Gia Dianggap Emosional, Red Sparks Tak Cukup Andalkan Gebukan Menara Kembar

20231128103336 SCORE.CO.ID

Score – Diperkuat pevoli Indonesia, Red Sparks mengawali putaran ketiga Liga Voli Korea dengan hasil memilukan, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

Bagaimana tidak? Tim besutan Ko Hee-jin tersebut tumbang secara dramatis di tangan Hwaseong IBK Altos di kandang sendiri.

Daejeon Chungmu Gymnasium, Korea Selatan menjadi saksi IBK Altos menghancurkan Red Sparks dalam laga ketat selama lima set.

Kemenangan 2-0 yang sudah didapat Megawati dan kolega mendadak buyar dengan perlawanan intensif dari anak asuh Kim Ho-chul.

IBK Altos membalikkan keadaan tiga set berikutnya guna mengalahkan Red Sparks dengan skor akhir 3-2 (14-25, 17-25, 25-19, 25-18, 15-11).

Dengan kekalahan ini, Red Sparks gagal melanjutkan tren positif yang sudah tercipta dari laga kontra Gwangju AI Peppers Savings Bank.

Tim yang juga diperkuat oleh outside hitter asal Amerika Serikat, Giovanna Milana (Gia) memang tampil buruk di putaran kedua.

Mereka menorehkan lima kali kekalahan dan hanya satu kemenangan yang didapat dari AI Peppers Savings Bank di akhir putaran kedua.

Dalam pertandingan melawan IBK Altos sendiri, duet Megawati-Gia masih menjadi tumpuan Red Sparks dalam mendulang angka.

Duo berjuluk Menara Kembar Red Sparks tersebut menorehkan total 52 poin selama lima set menghadapi IBK Altos.

Pemain asal Jember, Jawa Timur itu keluar sebagai pendulang poin terbanyak melalui raihan 33 angka.

Sedangkan Gia menjalani laga ini dengan membukukan total 19 poin dengan tingkat keberhasilan serangan mencapai 32,8 persen.

Tak ayal, dengan kinerja Megawati-Gia tersebut, Ko Hee-jin masih tidak percaya jika timnya harus kembali menelan kekalahan.

Pria berusia 43 tahun itu menilai bahwa Gia dan Megawati merupakan pemain yang emosial di mana skill saja tak cukup bagi mereka.

Kedua pemain itu harus ditangani lebih dari sekadar aspek teknis saja, melainkan juga sistem daya dukung yang baik.

“Mereka bukanlah pemain yang bisa membuat Anda kewalahan dengan kemampuan mereka, jadi saya pikir saya perlu membuat sebuah suasana,” imbuhnya.

Lebih lanjut, daya dukung bagi Megawati dan Gia sempat terlihat melalui penampilan Park Hye-min terutama di putaran pertama.

“Ketika mereka bermain dengan baik di putaran pertama, Park Hye-min melakukan pekerjaan yang baik dalam mengatur suasana,” ucap Ko.

“Berkat Park Hye-min, para pemain di sekelilingnya juga menjadi cemerlang.”

“Performa yang baik di pertandingan terakhir putaran kedua akan memberi kami dorongan besar di awal putaran ketiga,” imbuhnya.

Exit mobile version