Liga Voli Korea – Megawati Cermin Pemain Asia, Legenda Korsel Benarkan Buat Persaingan Makin Kompetitif

Liga Voli Korea – Megawati Cermin Pemain Asia, Legenda Korsel Benarkan Buat Persaingan Makin Kompetitif

Liga Voli Korea – Megawati Cermin Pemain Asia, Legenda Korsel Benarkan Buat Persaingan Makin Kompetitif

Score – Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) menerapkan aturan setiap tim berhak memiliki satu pemain Asia pada musim ini.

Tidak seperti musim sebelum-sebelumnya, Liga Voli Korea kebanyakan hanya mengandalkan pemain asing yang berasal dari benua Amerika dan Eropa.

Maka dari itu, kehadiran pemain Asia cukup mewarnai persaingan pada Liga Voli Korea musim ini.

Dari sektor putri, ada tujuh tim yang berkompetisi di mana masing-masing memiliki satu pemain Asia.

Adapun pemain-pemain dari kawasan Asia Tenggara jadi yang terbanyak dengan enam pemain, sementara satu pemain lainnya dari Jepang.

Di mana Thailand paling banyak dengan tiga wakil, Filipina dua wakil, dan satu wakil dari Indonesia.

Mereka lolos setelah mengikuti seleksi yang diadakan KOVO pada pertengahan bulan April lalu.

Indonesia sendiri berhasil meloloskan satu pemainnya yakni Megawati Hangestri Pertiwi yang saat ini berseragam Daejeon JungKwanJang Red Sparks.

Awalnya para pemain Asia sempat diragukan, akan tetapi mereka mampu membuktikan di atas lapangan.

Megawati Hangestri Pertiwi bisa dikatakan menjadi pemain asing Asia paling bersinar sejauh ini di Negeri Ginseng itu.

Atlet berusia 24 tahun itu bahkan menyabet gelar MVP pada putaran pertama dan mendapatkan hadiah sebesar 2 juta won atau sekitar 23 juta rupiah.

Namun, beberapa pihak mengatakan bahwa pemberlakuan kuota Asia akan mengurangi kesempatan pemain domestik untuk bermain.

Salah satu outside hitter terbaik yang dimiliki Korea Selatan, Kim Yeon-koung, menepis anggapan itu.

Pemain berusia 35 itu mengatakan bahwa kehadiran pemain Asia membuat persaingan baik di dalam tim atau Liga semakin kompetitif.

“Saya pikir sudah tepat untuk memiliki setidaknya dua pemain asing, termasuk kuota Asia. Pemain yang benar-benar perlu bersaing harus bermain.”

Baca Juga  5 Promotor Olahraga Tarung Paling Bernilai Versi Forbes, ONE Championship Kejar UFC dan WWE

“Jika hanya ada satu pemain asing, tempat yang tersisa akan diisi oleh pemain domestik. Kami perlu memikirkan apakah pemain itu layak untuk bermain,” katanya.

“Saya pikir itu benar untuk memenangkan posisi melalui kompetisi.”

“Jika Anda melihat tim nasional, sekitar 3 hingga 4 pemain yang bermain sebagai pemain inti di setiap tim akan pergi.”

“Pada akhirnya, daya saing tim nasional hanya bisa meningkat jika kemampuan para pemain starter meningkat. Mempertimbangkan level liga, ada baiknya jika ada banyak pemain asing yang masuk.”

“Dengan begitu, hanya pemain yang benar-benar berkualitas yang bisa bermain,” ujarnya.

Pemain yang musim ini membela Incheon Heungkuk Life Pink Spiders menjelaskan bahwa para pemain domestik harus bersaing lebih keras dengan para pemain Asia.

“Semua orang tahu bahwa pemain yang bagus berkompetisi dan itu dicatat. Ini adalah sesuatu yang diakui oleh semua pemain,” kata Kim.

“Pemain domestik tidak boleh menyerah dan harus terus bersaing. Tim kami juga memiliki pemain kuota Asia yang bersaing dengan pemain domestik,” tuturnya.