Score – Red Sparks dikalahkan lewat comeback dari pesaing terdekatnya, Hwaseong IBK Altos, pada laga yang digelar di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan, Sabtu (2/12/2023).
Bagaimana tidak, Megawati Hangestri Pertiwi dan kawan-kawan memulai pertandingan dengan sangat percaya diri.
Dua middle blocker yakni Jung Ho-young dan Park Eun-jin menjalankan tugasnya dengan baik baik dalam bertahan dan menyerang lewat bola quick.
Duo meriam Megawati Hangestri Pertiwi dan Giovanna Milana juga tampil prima.
Mega bahkan sempat mencetak persentase serangan sukses di atas 50 persen saat menyarangkan 20 poin ke bidang permainan lawan.
Kemenangan meyakinkan pun dicatatkan Red Sparks saat memenangkan pertarungan pada set pertama dan kedua.
Red Sparks sudah dekat dengan kemenangan saat memimpin 16-14 pada technical time out set ketiga. Sayang beribu sayang, mereka terlena.
Pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul melakukan pergantian di lini serang dengan memasukkan outside hitter cadangan mereka yakni Yuk Seo-young.
Benar saja, pemain bernomor punggung 1 itu menjadi momok Megawati dkk.
Yuk Seo-young menghukum pertahanan Red Sparks yang menjadi goyah dengan mencetak 16 poin yang seluruhnya didapat melalui bola serangan.
Padahal pelatih IBK Altos mengakui bahwa anak asuhnya sudah frustrasi setelah kalah pada dua set awal dan tertinggal dua poin pada paruh kedua di set ketiga.
“Set pertama dan kedua sangat buruk sehingga para pemain merasa frustrasi dan saya juga frustrasi,” ucap pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul, dikutip dari The Spike.
“Saya khawatir tentang bagaimana saya bisa berbicara dengan para pemain untuk membantu mereka agar lebih rileks dan tampil dengan lebih baik.”
“Saya pikir saya sudah kalah,” katanya, mengenang set pertama dan kedua.
Eks pelatih timnas voli putra Korea Selatan itu melanjutkan momen comeback dari timnya.
“Tetapi ketika kami membalikkan keadaan pada paruh set ketiga, saya merasa ada peluang bagi kami,” imbuhnya.
“Saya mengatakan kepada para pemain agar jangan pernah menyerah dan terus berjuang hingga akhir.”
“Kami bisa melakukannya dengan baik seiring kembalinya ritme permainan dan berkat itu kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik,” ujar Kim.
Sementara itu, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tak bisa menutupi kekecewaannya dengan irit bicara dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Penyakit Red Sparks untuk mudah goyah saat tertekan kembali terulang. Begitu lawan berbalik unggul pada set ketiga, kesalahan demi kesalahan dilakukan.
Buntunya Red Sparks juga terlihat dari bagaimana serangan mereka menjadi monton dengan selalu diarahkan kepada Megawati.
Efektivitas serangan Megawati pun menurun saat serangannya lebih banyak ditahan oleh IBK Altos dan justru kerap berbuah poin bagi lawan melalui counter attack.
“Saya minta maaf kepada para penggemar. Tidak ada yang bisa saya katakan,” kata Ko Hee-jin sambil menghela napas.
Dia mengakui bahwa timnya mendapatkan shock therapy saat IBK Altons melakukan pergantian pemain di lini serang dengan memasukkan Yuk Seo-young.
“Setelah outside hitter lawan berganti pada set ke-3, kami tidak bisa mendapatkan timing yang tepat sama sekali,” imbuh Ko.
“Pengaturan waktu yang tidak stabil terus berlanjut hingga akhir, jadi saya tidak punya pilihan selain bermain seperti ini,” tutup Ko sebelum meninggalkan ruangan.