Score – Mereka merasakan euforia yang berlebih saat meraih lebih dari setengah jumlah kemenangan pada putaran pertama.
Ya, Megawati Hangestri Pertiwi dan kawan-kawan memetik empat kali kemenangan dan hanya dua kali kalah.
Raihan apik itu didapat ketika menghadapi Hwaseong IBK Altos (3-0), Incheon Heungkuk Life Pink Spiders (3-2), Suwon Hyundai E&C Hillstate (3-0), dan Gwangju AI Peppers Savings Bank (3-0).
Dari tim di atas, Red Sparks sudah menerima kekalahan balasan pada putaran kedua.
Pink Spiders dan Hyundai E&C Hillstate bahkan sudah meninggalkan jauh Red Sparks yang saat ini nyaman di posisi dua teratas pada papan klasemen.
Adapun IBK Altos sudah membalikkan keadaan atas Red Sparks dengan menang pada putaran kedua dan ketiga.
Penampilan impresif Red Sparks pada putaran pertama buyar pada putaran kedua saat mereka menelan lima kekalahan beruntun.
Dengan hanya mendapat dua poin dari lima pertandingan tersebut.
Perasaan jemawa tersebut diakui oleh sang setter, Yeum Hye-seon.
Dia mengatakan bahwa tim pernah berpikir tidak ada tim yang mampu mengalahkan mereka saat itu.
“Semua pemain membutuhkan kepercayaan diri. Di putaran pertama, kami yakin tidak ada yang bisa mengalahkan kami,” kata Yeum Hye-seon, dilansir MKSports dari Naver.
“Segalanya tidak berjalan dengan baik di putaran kedua.”
“Tetapi saya pikir para pemain bekerja sama dengan baik di putaran ketiga. Saya harap saya bisa percaya diri dan berani,” ujarnya.
Ya, Red Sparks harus menghadapi konsekuensi saat mereka merasa terlalu percaya diri pada putaran pertama.
Mereka berupaya untuk bangkit demi mencapai misi lolos babak play-off.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin berharap anak asuhnya segera melupakan hasil minor pada laga-laga sebelumnya.
Terutama kekalahan menyakitkan saat ditumbangkan Hwaseong IBK Altos dengan skor 2-3 saat mereka sudah menang dua set duluan.
“Lebih penting untuk mempersiapkan diri untuk pertandingan yang akan datang. Saya melakukan banyak percakapan dengan para pemain selama pertemuan.”
“Kami berbicara tentang mengapa permainan tidak berjalan dengan baik dan pola pikir apa yang harus kami miliki.
“Kami berlatih seperti yang telah kami latih, dan melalui percakapan, kami memiliki waktu untuk mengambil keputusan lagi tentang mengapa kami harus bermain bola voli dan mengapa kami harus menang.”
“Tidak ada pemain yang ingin tidak bisa bermain bola voli. Kami tidak mengabaikan analisis sebagai sebuah tim.”
“Namun, tujuan bersama harus lebih jelas diketahui. Jika itu terjadi, Anda akan dapat berlari selangkah lebih maju, berkorban lebih banyak untuk tim, dan lebih jauh lagi memberikan kesempatan untuk perubahan,” pungkas Ko.