SCORE.CO.ID – Erick Tohir mengumumkan kabar baik bahwa Liga 1 pada musim depan menggunakan wasit Liga Inggris dan Liga Jepang.
Hal ini lantaran menghindari tragedi kecurangan wasit yang selama ini banyak laporan dari PSSI, apalagi ini menjadi bagian dari program PSSI dan Menpora untuk percepatan transformasi wasit Indonesia.
Kata Erick Tohir Mengenai Wasit Liga Inggris
Erick mengatakan akan mendatangkan wasit Liga Inggris secepatnya, nantinya wasit tersebut bakal diberikan tugas kurang lebih selama satu bulan.
Menurutnya kehadiran wasit ini soal objektifitas di lapangan ditambah supaya terjadi transfer ilmu dengan wasit lokal.
“Kita juga tahun depan ( 2025 ) akan mendatangkan wasit baik dari Liga Jepang atau pun Liga Inggris untuk memimpin Liga sebulan.”
“Jadi menurut Saya lebih independen serta akan ada transfer pengetahuan dari para wasit yang datang ke Indonesia tersebut,” kata Erick Thohir, dilansir SCORE.CO.ID dari laman resmi PSSI, Kamis (4/4).
“Nantinya semua keputusan yang dikeluarkan wasit akan masuk dalam sebuah sistem.”
“Catatan tersebut bisa dijadikan sebagai evaluasi kinerja.”
“Seluruh wasit masuk ke dalam suatu sistem dari Inggris.”
“Semua kejadian atau keputusan yang diambil semua tersimpan dalam sistem tersebut. Jadi wasit lokal dapat belajar ilmu dari mereka, sehingga tahu keputusan yang baik saat memimpin laga,” katanya menambahkan.
Lebih Afektif
Menurut dia, dengan sistem tersebut wasit Liga Inggris. Maka semua pihak dapat menilai kinerja wasit secara lebih objektif.
“Kalau ada klub yang merasa dirugikan dengan keputusan wasit, selain klub dapat melaporkan kejadian dan meminta challenge juga nanti akan kelihatan kinerja wasit dan sistem tersebut,” ujarnya lagi.
Bila dilihat dari Liga 1 musim ini, PSSI pernah mendatangkan beberapa wasit asing dari Australia, Iran, dan tentu wasit target utama Liga Jepang.
Salah satu yang teranyar ialah Araki yang menjadi wasit untuk laga Persita Tangerang vs Persikabo 1973, sedangkan Nakamura mengadili laga Persib Bandung vs Persik Kediri.
“Dengan begitu, pertandingan Indonesia juga ada independensi. Supaya mereka juga bisa saling belajar,” ujarnya.
“Kita juga harus bisa melahirkan lebih banyak wasit lagi dari sistem yang mungkin dari sistem yang mungkin tidak hanya dari persepakbolaan Indonesia tapi juga dari education,” kata Erick menutup wawancara.
