Score – Seorang pria berusia 64 tahun asal Ohio, Amerika Serikat mendapati lidahnya berwarna hijau serta berambut setelah dia minum antibiotik, menurut sebuah laporan kasus.Dokter melalui dalam New England Journal of Medicine lalu disiarkan Insider pada Kamis (13/7) mengatakan pria itu mengalami kondisi ini selama dua pekan dan telah menyelesaikan antibiotik sekitar 21 hari sebelum dia mengunjungi dokter.
Si pria didiagnosis dengan kondisi yang dikenal sebagai lidah berambut dengan ciri papila atau tonjolan di permukaan atas lidah berubah warna dan memanjang.American Academy of Oral Medicine (AAOM) menyatakan kondisi ini umumnya tidak berhabaya serta relatif umum.
Papilla filiform atau papila merupakan tonjolan di bawah selaput lendir lidah yang membantu mengeraskan permukaan dan membantu mengunyah, berbicara, dan menjaga kebersihan mulut.
Biasanya, papila menjadi aus akibat menyikat gigi secara teratur dan makan makanan padat. Tetapi, protein keratin dapat menumpuk di papila ini jika tidak ada abrasi di bagian atas lidah, menurut AAOM.
Jadi, seseorang lebih berisiko mengembangkan lidah berambut jika memiliki kebersihan mulut yang buruk atau menjalani diet makanan lunak sebagai akibat dari masalah kesehatan lain atau kekurangan gigi, misalnya.
Kondisi ini dapat menjebak bakteri, jamur dan makanan, yang menambah penumpukan.
Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko lidah berambut karena memfasilitasi penumpukan bakteri dan plak di lidah seperti halnya mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, yang dapat mengubah jenis bakteri di mulut dan kembali menyebabkan penumpukan.
Biasanya, dengan lidah berambut, papila berubah menjadi hitam, tetapi bisa juga menjadi cokelat, kuning, atau hijau – seperti pada kasus pasien pria asal Ohio tadi.
Menurut AAOM, lidah berambut lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua dan pada pria.
Lidah berambut tidak memerlukan obat apa pun untuk perawatannya. Dalam hal ini, pasien disarankan untuk menggosok lembut permukaan lidahnya dengan sikat gigi empat kali sehari, dan berhenti merokok.
Enam bulan setelah dia pertama kali mengalami kondisi ini, lidahnya kembali normal.