Score – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat mengajak para generasi muda yang akan menjadi bagian penting dari bonus demografi Indonesia pada 2045 untuk peduli terhadap demensia dan alzheimer pada lansia.
“Usia produktif sebetulnya merupakan sebuah modal dasar untuk bangsa, namun mesti juga dipahami bahwa usia produktif bersandingan dengan lansia yang harus berbahagia,” katanya dalam diskusi tentang demensia dan alzheimer yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.Lestari mengatakan lansia yang bebas dari demensia dan alzheimer akan membuat sanak famili yang produktif lebih memaksimalkan dirinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.Untuk mewujudkan lansia yang bebas dari demensia dan alzheimer, dia menyerukan kepada para generasi muda untuk membiasakan hidup sehat di keluarga, karena 40 persen penyakit demensia dan alzheimer dapat ditunda dengan gaya hidup sehat.”Tugas kita semua mulai mensosialisasikan bagaimana kita berhadapan dengan bonus demografi, karena generasi muda adalah modal kita membangun bangsa. Agar mereka yang produktif, tidak direpoti masalah keluarga akibat kelalaian yg sesungguhnya bisa diantisipasi secara dini,” tuturnya.Menurut Lestari, Bonus demografi 2045 merupakan hal yang patut disyukuri, dimana pemerataan pembangunan, pemantapan ketahanan nasional, dan tata kelola pemerintahan menjadi salah satu hal yang dikedepankan.Oleh karena itu, dia mendorong kepada seluruh pemangku kepentingan agar dilakukan persiapan, antisipasi, serta kebijakan politik dalam membangun kebijakan terkait pencegahan ancaman demensia dan alzheimer.”Harapannya seluruh masyarakat bisa memahami secara komprehensif terkait demensia dan alzheimer, serta bisa mengajak pemangku kebijakan terkait untuk memikirkan langkah strategis demi kemajuan dan pencapaian Indonesia di masa depan,” kata Lestari Moerdijat