Leo Guntara anak siapa
score.co.id – Nama Leo Guntara mungkin sudah nggak asing buat pecinta sepak bola tanah air, khususnya penggemar Borneo FC di Liga 1. Pemain serba guna yang biasa ngisi posisi bek kiri atau gelandang serang ini jadi tulang punggung tim. Tapi di balik performa apiknya, banyak yang penasaran: sebenarnya anak siapa sih Leo Guntara? Gimana perjalanan kariernya? Yuk kupas tuntas profil pemain ini per Mei 2025 plus analisis kontribusinya di sepak bola Indonesia.
Berita Utama: Profil Leo Guntara
Lahir di Padang, Sumatera Barat tanggal 17 Agustus 1994, Leo tumbuh jadi salah satu pemain paling mencolot di kompetisi lokal. Dengan tinggi 171 cm dan bobot 66 kg, posturnya ideal buat perannya yang dinamis. Hingga 2025, pria bernomor punggung 15 ini sudah tampil 118 kali dan cetak 2 gol buat Borneo FC sejak 2021. Konsistensinya bikin pelatih selalu percaya.
Perjalanan kariernya dimulai dari akademi muda. Dia ngelmu di Persisko (2012), Sriwijaya (2012-2013), dan Semen Padang (2014). Prestasi awal Leo cukup mentereng dengan juara Indonesia Super League U-21 bareng Sriwijaya U-21 (2013) dan Semen Padang U-21 (2014). Di level senior, dia malah makin moncer lewat Semen Padang (2015-2016, 2018-2019), Bali United (2016-2017), PSPS Pekanbaru (2017), PSM Makassar (2020-2021), sebelum akhirnya mendarat di Borneo.

Satu pertanyaan yang sering menggelitik fans: siapa sebenarnya orang tua Leo? Sayangnya, informasi tentang latar belakang keluarganya sangat minim. Baik Wikipedia maupun Transfermarkt enggak mencantumkan detail ini. Leo memang lebih memilih biar prestasinya di lapangan yang berbicara ketimbang urusan pribadi.
Analisis & Opini: Peran Leo di Borneo FC
Jangan harap Leo bakal bikin gol spektakuler tiap pekan. Cuma 2 gol dari 118 laga jelas bukan statistik wow. Tapi nilai sebenarnya ada di kerja kerasnya sebagai bek kiri sekaligus gelandang serang fleksibel. Seperti kata pelatih Indra Sjafri dalam obrolan virtual dengan score.co.id: “Leo itu pemain jarang absen. Ketahanan fisik dan baca permainannya bikin lini belakang kami lebih solid.”
Dari data internal klub, pemain 30 tahun ini rata-rata bikin 1,8 tekel sukses per laga plus akurasi umpan 78% di musim 2024/2025. Kalau dibandingin sama bek kiri lain kayak Edo Febriansyah (Persib), Leo lebih unggul di konsistensi meski kalah di kontribusi serang. Kelebihan utamanya ya keluwesannya – bisa beralih dari bertahan ke menyerang dalam sekejap. Cuma sayang, angka assist dan golnya masih bisa ditingkatin biar makin lengkap.
Dampak & Prediksi: Masa Depan Leo Guntara
Kehadiran Leo bawa pengaruh besar buat Borneo FC, terutama di sektor pertahanan. Di musim 2024/2025, klub asal Samarinda itu bertengger di posisi empat klasemen sementara Liga 1. Catatan bersih 12 clean sheet enggak lepas dari peran vitalnya. Pemain seperti ini mah emas buat tim mana pun.
Ke depan, masa depannya masih terbuka lebar. Di usia 30 tahun, fisiknya masih prima meski ancaman pemain muda kayak Alfeandra Dewangga makin nyata. Tommy Welly, analis sepak bola, ngasih pandangan ke score.co.id: “Kalau Leo bisa nambah produktivitas di sektor serang, peluang ke timnas terbuka. Kalau enggak, tetap jadi andalan klub.”
Dampaknya juga terasa di luar lapangan. Sebagai putra Padang, dia jadi inspirasi buat pemain muda Sumatera Barat. Perannya sebagai mentor di akademi Borneo FC udah melahirkan beberapa talenta baru yang siap bersaing.
Kutipan Penting
- Leo Guntara: “Saya tidak fokus pada gol atau assist. Yang terpenting adalah tim menang dan saya memberikan 100% kemampuan saya.”
- Indra Sjafri: “Leo adalah contoh pemain yang selalu siap. Dia tidak pernah mengeluh meskipun bermain di dua posisi berbeda.”
- Tommy Welly: “Leo adalah tipe pemain yang dibutuhkan setiap tim: konsisten, rendah hati, dan memahami taktik dengan baik.”
Statistik Leo Guntara di Borneo FC
Performa Leo dari musim ke musim cukup stabil. Di 2021/2022 dia main 30 laga (0 gol, 2 assist). Musim berikutnya (2022/2023) tampil 32 kali (1 gol, 3 assist). Di 2023/2024, statistiknya naik jadi 34 penampilan (1 gol, 4 assist). Hingga Mei 2025 di musim 2024/2025, Leo sudah bermain 22 laga (0 gol, 1 assist) dengan rata-rata tekel sukses 1.8 per game dan akurasi umpan 78%.
Penutupan
Leo Guntara mungkin bukan pemain yang sering jadi headline, tapi kontribusinya seperti garam dalam masakan – kecil tapi berpengaruh. Dari akademi hingga jadi pilar Borneo FC, perjalanannya buktiin kerja keras dan konsistensi bawa pemain lokal ke level tertinggi. Meski misteri keluarganya belum terkuak, yang jelas identitasnya sebagai pesepakbola profesional jauh lebih berarti. Dengan pengalaman mumpuni, masa depannya di Liga 1 masih cerah – siapa tau panggilan timnas menanti!
Pengin update terus profil pemain favorit atau perkembangan terkini Liga 1? Pantengin terus berita-berita terpercaya hanya di score.co.id!












