leicester city vs southampton 9-0
score.co.id – Bayangkan sebuah malam di mana satu tim sepak bola tampil bak mesin yang tak terhentikan, mencetak sembilan gol tanpa ampun, sementara lawannya hanya bisa terpaku tak berdaya. Itulah yang terjadi pada 25 Oktober 2019, saat Leicester City menggilas Southampton dengan skor 9-0 di St Mary’s Stadium. Laga ini bukan cuma soal kemenangan besar, tapi juga tentang rekor, emosi, dan cerita yang masih dikenang hingga kini, Mei 2025. Di artikel ini, kita akan menyelami momen bersejarah itu, dari detik-detik gol hingga makna di baliknya, dengan sedikit sentuhan pribadi dari saya sebagai penggemar sepak bola yang tak pernah bosan mengulik laga epik ini.
Pernahkah kamu membayangkan sebuah pertandingan yang begitu однобокий, sampai-sampai rasanya seperti mimpi? Leicester City vs Southampton 9-0 adalah definisi dari malam ajaib itu. Saya masih ingat betapa kagetnya saya saat itu, menonton sorotan pertandingan dan berpikir, “Ini beneran terjadi?!” Laga ini bukan hanya mencatatkan rekor kemenangan tandang terbesar di Premier League, tapi juga menghadirkan drama, emosi, dan cerita yang sulit dilupain. Bahkan sekarang, di Mei 2025, momen ini masih jadi bahan obrolan di antara penggemar bola. Yuk, kita ulas apa yang membuat malam itu begitu spesial, mulai dari jalannya laga hingga dampaknya.
Jalannya Pertandingan
Leicester datang ke St Mary’s dengan aura percaya diri, seolah-olah mereka sudah tahu malam itu akan jadi milik mereka. Baru 10 menit berlalu, Ben Chilwell membuka keran gol dengan tembakan yang bikin penonton tuan rumah terdiam. Tak sampai di situ, Youri Tielemans dan Ayoze Pérez menambah dua gol cepat di menit 17 dan 19. Southampton mulai goyah, apalagi setelah Ryan Bertrand diusir keluar lapangan di menit ke-12 karena pelanggaran keras—keputusan yang dipastikan lewat VAR. Dengan 10 pemain, Southampton seperti domba di tengah serigala.
Babak pertama belum usai, Pérez dan Jamie Vardy kembali mencatatkan nama mereka di papan skor, membuat kedudukan 5-0 saat turun minum. Di babak kedua, Leicester tak menurunkan tempo. Pérez menyelesaikan hat-trick-nya, diikuti Vardy yang tak mau kalah. James Maddison menambah pundi-pundi gol lewat tendangan bebas cantik, dan Vardy menutup malam itu dengan penalti di injury time. Sembilan gol, nol balasan. Sungguh, ini adalah malam yang tak akan pernah dilupain oleh penggemar Leicester.
Fakta Menarik
Malam itu menghasilkan sejumlah fakta yang bikin laga ini makin legendaris:
- Dua Hat-Trick Sekaligus: Jamie Vardy dan Ayoze Pérez sama-sama mencetak tiga gol. Ini cuma kali kedua dalam sejarah Premier League dua pemain dari tim yang sama bikin hat-trick dalam satu laga. Terakhir kali? Arsenal saat membantai Southampton 6-1 di tahun 2003. Kebetulan banget, ya, Southampton lagi yang jadi korban!
- Rekor Kemenangan Tandang: Skor 9-0 bukan cuma menyamai rekor kemenangan terbesar Premier League, tapi juga jadi kemenangan tandang paling telak dalam sejarah liga Inggris.
- Sentuhan Emosional: Laga ini digelar dua hari sebelum peringatan setahun kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik Leicester. Vardy dan kawan-kawan mempersembahkan kemenangan ini untuk beliau, bikin momen ini makin menyentuh.
- Sikap Sportif Southampton: Meski kalah telak, pemain dan staf Southampton menunjukkan jiwa besar dengan menyumbangkan gaji hari itu ke Saints Foundation, yayasan amal klub mereka.
- Catatan Buruk Southampton: Sayangnya, Southampton jadi tim pertama di Premier League yang kalah 9-0 dua kali. Yang kedua? Lawan Manchester United di 2021. Rasanya seperti déjà vu yang nggak diinginkan.
Fakta-fakta ini nggak cuma menunjukkan betapa dominannya Leicester, tapi juga ada sisi humanis yang bikin sepak bola lebih dari sekadar skor.
Analisis
Kemenangan 9-0 ini bukan cuma soal keberuntungan atau Southampton yang sedang apes. Ini adalah bukti nyata kecerdasan taktik Brendan Rodgers, manajer Leicester. Dengan keunggulan jumlah pemain setelah kartu merah Bertrand, Rodgers meminta timnya terus menyerang tanpa ampun. Ben Chilwell dan Ricardo Pereira bebas menguasai sisi sayap, sementara Vardy dan Pérez jadi mimpi buruk buat lini belakang Southampton.
Di sisi lain, Ralph Hasenhüttl, pelatih Southampton, sepertinya kehabisan akal. Setelah kehilangan Bertrand, timnya mencoba bertahan, tapi serangan Leicester yang bertubi-tubi bikin mereka kewalahan. Hasenhüttl sendiri bilang timnya “hancur” malam itu. Tapi, kalau boleh jujur, siapa yang nggak bakal kewalahan menghadapi Leicester yang sedang on fire seperti itu?
Dampak atau Proyeksi
Kemenangan ini mengubah peta persaingan di Premier League saat itu. Leicester, yang sebelum laga duduk di posisi ketiga, melesat ke peringkat dua, menegaskan bahwa mereka bukan cuma tim kejutan, tapi penantang serius. Sementara itu, Southampton terperosok ke zona degradasi, tepatnya di peringkat 18, dengan moral tim yang pastinya hancur.
Tapi cerita nggak berhenti di situ. Leicester menutup musim 2019/2020 di posisi kelima, meski sempat bersaing untuk empat besar. Southampton, di luar dugaan, bangkit dan finis di urutan 11, menunjukkan bahwa kekalahan telak itu jadi cambuk buat mereka. Hingga Mei 2025, kedua tim punya perjalanan yang naik-turun, tapi laga ini tetap jadi titik cerah dalam sejarah Leicester dan pelajaran berharga buat Southampton.
Pemain Kunci
Malam itu, beberapa nama bersinar terang:
- Jamie Vardy: Hat-trick-nya (menit 45+1, 58, 90+4) bikin dia dinobatkan sebagai Man of the Match. Vardy adalah simbol semangat Leicester—tak kenal lelah dan selalu haus gol.
- Ayoze Pérez: Juga mencetak tiga gol (menit 19, 39, 57), Pérez jadi bintang yang tak terduga malam itu.
- Ben Chilwell: Gol pembukanya di menit 10 membuka jalan buat pesta gol Leicester.
- James Maddison: Tendangan bebasnya di menit 85 adalah salah satu momen paling apik malam itu.
- Ryan Bertrand: Sayangnya, kartu merahnya di menit 12 jadi titik balik buruk buat Southampton.
Vardy dan Pérez, khususnya, bikin saya sebagai penggemar bola cuma bisa geleng-geleng. Duet ini benar-benar tak terhentikan!
Konteks Terkini (Mei 2025)
Hingga Mei 2025, laga 9-0 ini masih jadi bahan obrolan di kalangan penggemar Premier League. Sayangnya, baik Leicester maupun Southampton sedang berjuang di papan bawah musim ini. Leicester, yang sempat terdegradasi ke Championship di 2022/2023, kembali ke Premier League tapi kini terdampar di peringkat 19. Southampton juga bernasib serupa, duduk di posisi 20 setelah promosi dari Championship.
Meski begitu, memori anti-rustasi Leicester City vs Southampton 9-0 masih jadi salah satu laga paling ikonik. Nggak ada laporan spesifik di 2025 soal peringatan laga ini, tapi pertemuan lain, seperti kemenangan Leicester 5-0 atas Southampton di Championship pada April 2024, menunjukkan bahwa Leicester masih sering bikin Southampton kelimpungan. Tapi, sejujurnya, nggak ada yang bisa ngalahin epiknya malam 9-0 itu.
Kutipan Menarik
Beberapa ucapan dari tokoh kunci malam itu bikin cerita ini makin hidup:
- Jamie Vardy: “Malam itu seperti mimpi yang jadi kenyataan. Kami bermain dengan hati dan semangat buat Vichai. Rasanya nggak akan pernah saya lupain.”
- Brendan Rodgers: “Kami punya rencana matang, dan anak-anak menjalankannya dengan sempurna. Ini malam spesial, bukan cuma buat kami, tapi juga buat fans.”
- Ralph Hasenhüttl: “Ini malam terberat dalam karier saya. Tapi kami harus terima, belajar, dan jadi lebih kuat.”
Kutipan ini bikin kita ngerasain betapa bedanya emosi di kubu Leicester dan Southampton malam itu—dari euforia sampai kekecewaan mendalam.
Penutupan
Leicester City vs Southampton 9-0 pada 25 Oktober 2019 adalah salah satu laga yang bakal terus dikenang dalam sejarah sepak bola Inggris. Dari dua hat-trick, rekor kemenangan tandang, hingga dedikasi buat Vichai Srivaddhanaprabha, malam itu punya semua elemen yang bikin sepak bola begitu istimewa. Meski kini, di Mei 2025, kedua tim sedang berjuang di Premier League, laga ini tetap jadi pengingat bahwa sepak bola penuh kejutan dan emosi.
Jangan lupa ikuti score.co.id untuk info terbaru seputar sepak bola dan analisis seru lainnya!
