LaLiga Berharap Laporan Pelecehan Jude Kepada Mason dan Diputuskan Segera Oleh RFEF

LaLiga Berharap Laporan Pelecehan Jude Kepada Mason dan Akan Diputuskan Segera Oleh RFEF SCORE.CO.ID

SCORE.CO.ID – LaLiga telah merespons laporan mengenai dugaan pelecehan verbal yang dilakukan oleh Jude Bellingham terhadap Mason Greenwood. Laporan tersebut diserahkan kepada Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian tersebut terjadi dalam pertandingan antara Getafe dan Real Madrid di Alfonso Perez Coliseum, Jumat (2/2/2024) dini hari WIB yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tim tamu.

Dilaporkan bahwa saat berduel bola, Bellingham meneriaki Greenwood, dan kamera menyorot Bellingham mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar jelas setelah menekel Greenwood.

Dianggap Bertujuan Melecehkan dan Mengaitkan Dengan Kasus Kekerasan Seksual

Getafe menganggap bahwa Bellingham menghina Greenwood dengan menggunakan kata “pemerkosa”, terkait dengan kasus dugaan percobaan pemerkosaan dan kekerasan dalam hubungan yang pernah menimpa Greenwood ketika ia masih berseragam Manchester United.

Getafe telah mengajukan keluhan secara resmi kepada LaLiga, dan LaLiga telah membuat laporan lengkap yang diserahkan kepada RFEF setelah beberapa hari.

RFEF akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini dan akan mengumumkan hasilnya nanti. Jika Bellingham terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman berat.

Terkait laporan ini, baik pihak Madrid maupun Getafe tidak memberikan komentar. Dan pihak Bellingham juga belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut saat diminta keterangan oleh ESPN.

Beberapa Kasus Pelecehan Verbal Lainnya yang Pernah Terjadi dalam Pertandingan Sepak Bola

Pelecehan verbal dalam sepak bola, sayangnya, bukanlah fenomena baru. Ada beberapa insiden yang telah dilaporkan sebelumnya yang menyoroti masalah ini.

Misalnya, pada tahun 2018, Raheem Sterling, pemain Manchester City dan tim nasional Inggris, menjadi korban pelecehan rasial selama pertandingan melawan Chelsea.

Hal tersebut tentunya memancing perhatian media global dan pada akhirnya terciptalah beberapa forum diskusi luas tentang rasisme dalam sepak bola.

Pada tahun 2020, Neymar, pemain Paris Saint-Germain dan tim nasional Brasil, mengklaim bahwa dia menjadi korban pelecehan rasial selama pertandingan melawan Marseille.

Pada tahun 2021, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, semua pemain tim nasional Inggris, menjadi korban pelecehan online setelah gagal dalam penalti selama final Euro 2020 melawan Italia.

Insiden ini menunjukkan bagaimana pelecehan verbal tidak hanya terjadi di lapangan, tetapi juga di dunia digital.

Semua insiden ini menunjukkan bahwa pelecehan verbal adalah masalah yang serius dalam sepak bola.

Ini adalah masalah yang memerlukan tindakan tegas dan pendidikan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa sepak bola adalah olahraga yang inklusif dan menghargai semua pemain dan penggemar.

Sepak bola harus menjadi sarana untuk menyatukan orang, bukan memisahkan mereka. Melalui pendidikan dan kesadaran, kita semua dapat berkontribusi untuk membuat sepak bola menjadi lebih baik dan lebih inklusif untuk semua orang.

Exit mobile version