Score – Kunjungan ini untuk memastikan sekaligus melihat bagaimana persiapan tim bulutangkis Indonesia untuk menghadapi Olimpiade Paris 2024, Juli-Agustus mendatang.
“Siang hari ini saya bersama dengan Chef de Mission Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie mengunjungi pelatnas Cipayung,” kata Dito dalam siaran resmi PBSI.
“Kami ingin memastikan bahwa persiapan bulutangkis menuju Olimpiade Paris 2024 tidak ada kekurangan.”
“Saya ingin melihat langsung apa sekiranya yang kami perlu dukung lagi dari sisi pemerintah agar memastikan prestasi potensial bulutangkis bisa berkibar di Olimpiade Paris 2024,” tutur Menpora Dito.
Menurut Dito, bulu tangkis merupakan cabang olahraga unggulan Indonesia pada setiap ajang Olimpiade.
“Jadi kami harus memastikan betul dengan melakukan diskusi bersama atlet, pelatih, dan ofisial apa yang masih kurang nantinya akan kami bereskan,” tuturnya.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Menpora menyambangi sejumlah fasilitas yang tersedia di Pelatnas Cipayung.
Mulai dari tempat latihan dengan 21 lapangan, ruang gym, ruang terapi, asrama pemain, gedung serbaguna, lintasan lari, dan fasilitas lainnya.
“Kami sudah melihat fasilitas gym yang baru diperbaharui secara bertahap bersama LPDUK Kemenpora. ami juga melihat alat yang sudah modern yang ada di sini sekiranya ini bermanfaat untuk membantu fisik para atlet,” tutur Dito.
“Juga tadi ada atlet Apriyani Rahayu sedang melakukan terapi akupuntur dan sesi psikolog dilakukan secara keseluruhan oleh Satgas di bawah PBSI.”
“Saya kira persiapan ini secara holistik lengkap mulai dari fisik, sports science, dan mental serta psikologi. Saya berharap ini menjadi terobosan dan transformasi persiapan bulutangkis menuju Olimpiade Paris 2024,” kata Dito.
“Pastinya kami berharap bulutangkis bisa menyumbangkan medali di Olimpiade. Untuk itu Kemenpora langsung turun untuk memastikan persiapan,” ucap Dito.
Sementara itu menurut Anindya Bakrie, fasilitas yang ada di Pelatnas Cipayung luar biasa. Fasilitasnya demikian lengkap mulai dari aspek teknik, fisik, dan psikologi sampai kepada sports science, semua tersedia.
“Fasilitas di Pelatnas Cipayung sangat luar biasa walaupun dibangun sejak tahun 1992, saya melihat di sini masih sangat baik dan lengkap,” aku Anindya.
“Selain perangkat fisiknya (hardware), kami juga melihat perangkat lunak (software) yang mana mulai dari atlet dan mantan atlet yang pernah di Olimpiade memberikan semacam semangat dan pendampingan,” tutur Anindya.
“Saya rasa ini contoh olahraga yang sangat dinanti performanya di Olimpiade. Mudah-mudahan dengan kerja sama yang baik dari cabor bisa membuahkan suatu hasil baik pada Olimpiade Paris 2024.”
“Harapan kami cabang olahraga bulutangkis bisa menyumbangkan medali,” kata Anindya.
Selaku tuan rumah, Fadil Imran memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kunjungan Menpora Dito dan CdM Olimpiade Paris Anindya Bakrie.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Menpora dan CdM Olimpiade Paris 2024. Dukungan dari Menpora dan CdM Olimpiade Paris 2024 ini sangat kami perlukan.”
“Sebagai pengurus dan Ketua Satgas kami akan mengikuti arahan dan berusaha mempersiapkan sebaik-baiknya. Harapan kami semua semoga bisa terwujud,” kata Fadli/
Kehadiran Menpora Dito ke kawah candradimuka pembinaan bulu tangkis nasional ini didampingi Chef de Mission Kontingen Indonesia ke Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, dan jajaran teras Kemenpora.
Rombongan ini disambut Sekretaris Jenderal PP PBSI, sekaligus Ketua Satgas Road to Olympics 2024 Muhammad Fadil Imran, manajer tim Olimpiade Paris Armand Darmadji, wakil manajer tim Ricky Soebagdja.
Hadir pula sejumlah legenda seperti Rudy Hartono, Christian Hadinata, Imelda Wiguna, Candra Wijaya, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Greysia Polii, beserta pengurus teras organisasi tepok bulu nasional.