Score – Pemain yang akrab disapa Vito tersebut hampir saja membuat kejutan saat mampu merepotkan pemain andalan, Kento Momota (Jepang).
Walau sama-sama berada di luar peringkat 50 besar karena hiatus lama, nama Momota jelas lebih mentereng karena pernah menjadi pemain nomor satu dengan rekor 11 gelar dalam setahun.
Momota juga menegaskan sinyal kebangkitan dengan mengakhiri paceklik gelar selama tiga tahun di Korea Masters 2023 pada pekan lalu.
Meski begitu, Vito tidak gentar. Perlawanan sengit ditunjukkannya saat bertandang ke Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Selasa (14/11/2023).
Tekanan berhasil dilancarkan Vito. Apes, kesalahan sendiri membuatnya gigit jari karena takluk dengan skor tipis 19-21, 21-23.
“Sayang, padahal ada kesempatan untuk mengalahkan Momota. Mungkin jalannya saya belum dikasih kemenangan,” ujar Vito dalam siaran pers dari Tim Humas dan Media PBSI.
“Tiga angka terakhir di gim kedua yang mengantarkan Momota menang, itu karena kesalahan saya. Saya malah mati sendiri.”
Vito membeberkan bahwa secara permainan dia sebenarnya tidak kalah dari Momota.
Saat kedua pemain tidak melakukan kesalahan, pertandingan memang berlangsung cukup alot dengan reli-reli panjang.
“Dari gim pertama, dari cara bermain, saya cukup bisa bermain bagus dan lebih berani,” kata Vito melanjutkan.
“Cuma, walaupun dari awal hingga jelang akhir saya bisa unggul, di poin-poin akhir saya malah kurang tenang, kurang konsisten. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri.”
Sayangnya, Vito kurang tenang di momen krusial.
Poin-poin tua pada gim kedua menjadi bukti saat Vito sebenarnya punya peluang besar untuk memaksakan rubber game.
Apes, tiga kesalahan melalui bola melebar ke sisi yang sama menggagalkan kesempatan Vito untuk memperpanjang napas.
Vito terlihat begitu terpukul. Utamanya setelah pertandingan berakhir dengan kesalahannya sendiri.
“Di level saya ini, satu atau dua poin itu sangat penting dan itu harus dijaga benar-benar. Di poin-poin akhir, fokus dan konsisten itu sangat penting,” sesalnya.
“Dari gim kedua saya juga sempat unggul, sayang fokus saya sempat kendor dan terkejar. Sangat penting di poin-poin akhir.”
“Apalagi Momota juga bermain bagus dan tak gampang mati sendiri. Saya mendapat poin lebih banyak itu bukan karena Momota mati sendiri.”