Score – Bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Kamis (16/11/2023), Jonatan menang setelah menaklukkan pemain dari kualifikasi Su Li Yang (Taiwan), 19-21, 21-11, 22-20.
Sejak awal gim pertama, Jonatan sudah tertinggal dari Su yang memberikan perlawanan sengit.
“Puji Tuhan bisa lolos dari kondisi yang tidak gampang dalam pertandingan hari ini. Hari ini, hembusan angin di lapangan lebih terasa lagi dibanding kemarin,” kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
“Selain itu, lawan juga sudah membaca pola permainan saya. Tadi beberapa kali lawan juga bisa melakukan serangan. Harus diakui serangan-serangannya bagus juga.”
Su memimpin lebih dulu 3-0. Jonatan mendekat 1-3, tetapi Su menjauh lagi 4-1.
Keunggulan dijaga Su hingga 7-2. Jonatan berusaha mengejar ketinggalan 5-7.
Namun, Su membuka jarak 8-5. Jonatan mendekat 7-9 yang dibalas Su dengan menjauh 10-7.
Jonatan mendekat 8-10, tetapi Su menutup pada interval 11-8.
Selepas jeda interval, Jonatan mendekat 9-11. Su semakin unggul setelah smesnya tidak mampu ditahan Jonatan.
Pengembalian Su yang melebar membuat Jonatan menipiskan selisih skor 10-12.
Su menjauh lagi setelah melakukan smes menukik ke arah Jonatan. Jonatan membuat kesalahan yang membuat Su menjauh 14-10.
Su menjaga dominasinya hingga 15-10. Jonatan mendekat 11-15 setelah pengembalian Su keluar.
Kesalahan Su memberi keuntungan Jonatan untuk mendekat 13-15.
Su lalu membalasnya dengan smes menukik yang tak mampu diambil Jonatan dan memimpin 17-13.
Jonatan menambah perolehan poin 14-17, tetapi Su menjaga posisinya tetap unggul 18-14.
Jonatan membuat Su pontang panting di lapangan hingga dia mendekat 15-18.
Jonatan berusaha mengejar ketinggalan 17-19. Su membalas dengan game point 20-17.
Kesalahan Su dalam mengembalikan shuttlecock membuat Jonatan mendekat 19-20. Pengembalian Jonatan yang menyangkut di net membuat Su memastikan gim ini menjadi miliknya.
“Saya kurang tenang dalam penggunaan teknik pukulan dan strateginya. Dengan begitu, lawan malah jadi lebih mudah dalam menggunakan serangan dan strateginya,” aku Jonatan.
Berhasil membalikkan keadaan, Jonatan kembali tertinggal sejak awal gim ketiga.
Skor imbang 1-1 mewarnai awal gim ketiga. Su membuka jarak 2-1 karena back hand Jonatan gagal menyebrangi net.
Su kembali meminta perawatan medis saat unggul 3-1. Kesalahan yang dibuat Jonatan membuat Su menjauh 4-1.
Su semakin mendominasi 7-3. Jonatan berusaha mengejar ketinggalan 5-7, tetapi Su melebarkan jarak 8-5.
Jonatan mendekat 7-8 dan menyamakan skor 8-8. Su membuka jarak 10-8.
Reli panjang berlangsung yang berhasil diambil Jonatan untuk mendekat 9-10. Namun, Su melanjutkan dengan memimpin pada interval 11-9.
Jonatan berusaha mendekat 13-14. Jonatan lalu menyamakan kedudukan 14-14. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak bertahan lama setelah Su menjauh lagi 15-14.
Smes Jonatan yang melebar membuat Su menambah poin lagi 16-14. Kesalahan demi kesalahan Jonatan membuat Su melebarkan keunggulan 17-14.
Jonatan mendekat 17-18, tetapi dia kembali melakukan kesalahan dan Su menjauh 19-17.
Su lalu mencetak match point 20-17. Jonatan menjaga asa dengan tambahan angka 19-20 hingga berhasil menyamakan kedudukan 20-20.
Penentuan pemenang ditentukan melalui adu setting. Jonatan lalu mencetak dua poin berikutnya untuk melaju ke perempat final.
“Tadi saat tertinggal 17-20 pada gim ketiga, strategi saya hanya fokus ke penggunaan pukulan dari depannya untuk semaksimal mungkin dengan tidak memberi kesempatan lawan untuk gampang menyerang,” tutur Jonatan.
“Saya pun akhirnya bisa lebih agresif dan beberapa kali saya berhasil menambah poin dari permainan depan.”
“Untuk menghadapi pertandingan besok, saya mau istirahat dulu. Saya mau rehat karena pertandingan hari ini juga tidak mudah. Saya mau tenangkan pikiran dulu.”
Laga tak kalah berat akan dihadapi Jonatan pada perempat final. Dia akan melawan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark).
Axelsen menembus perempat final seusai menyingkirkan Ng Tze Yong (Malaysia), 20-22, 21-11, 21-18.