Score – Berjuang dari babak kualifikasi karena kini mendudukan ranking ke-41 dunia, Momota melaju ke babak kedua setelah bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, Rabu (15/11/2023),
Menjumpai unggulan ke-8, Loh Kean Yew (Singapura), Momota menang setelah melalui laga ketat,18-21, 26-24, 21-19.
Melalui hasil ini, Momota jadi memimpin 2-1 dalam rekor pertemuan dengan Juara Dunia 2021 itu. Terakhir kali Momota dikalahkan Loh saat Indonesia Open 2023.
Tampil di rumah sendiri, Momota memiliki misi membalas kekalahan dari Loh.
Loh unggul pada interval 11-10 setelah Momota melakukan pengembalian bola yang menyangkut di net.
Situasi tidak banyak berubah usai rehat sejenak jeda interval.
Momota tak kunjung bisa membalikkan keadaan hingga tertahan pada angka 18.
Pada gim kedua, kedua pemain melewati reli panjang dan poin pertama menjadi milik Loh.
Loh lalu tertinggal 10-15. Tetapi, dia bangkit dan mengejar ketinggalan hingga kedudukan imbang 20-20.
Penentuan pemenang selanjutnya ditentukan melalui adu setting hingga skor imbang 24-24.
Momota lalu mengembil kesempatan tersebut dan berhasil memaksa terjadinya rubber game.
Kemenangan akhirnya jadi milik Momota yang mengakhiri pertarungan di angka 26-24 berbekal sergapan cantiknya mengarahkan bola ke sisi kosong.
Aksi ganas Momota berlanjut ke gim penentuan.
Meski perolehan poin ketat, Momota menampilkan adu net yang menjadi kunci dia melaju ke babak kedua.
Total Momota sudah mengalahkan dua wakil Asia Tenggara dalam perjalanan menuju babak kedua.
Sebelum lolos babak pertama, Momota mengalahkan wakil Asia Tenggara lainnya, Shesar Hiren Rhustavito (Indonesia), 21-19, 23-21 pada babak kualifikasi.
Pada babak kedua, Momota akan melawan Rasmus Gemke (Denmark).
Momota sebelumnya memiliki potensi menjadi legenda cabang olahraga tepok bulu setelah memenangkan gelar juara dunia dua kali dan mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya, peringkat 1 dunia.
Namun, kecelakaan yang fatal pada 2020 seusai memenangi Malaysia Masters 2020 membuat karier pemain berusia 29 tahun itu terjun bebas.
Momota ditarik dari Asian Games 2022 Hangzhou karena cedera.
Momota mulai mencuri perhatian setelah berhasil menyumbang poin untuk Jepang pada Thomas Cup 2014. Saat itu, pemain berusia 28 tahun itu mendonasikan poin pada babak final melawan Malaysia hingga Jepang unggul 2-1.
Hasilnya, Jepang keluar sebagai juara 3-2 atas Malaysia. Negeri Matahari Terbit juga mencatat sejarah dengan menjadi juara Thomas Cup untuk pertama kalinya.
Momota juga mengantar Jepang melaju ke final Sudirman Cup 2015 untuk pertama kalinya. Dia melanjutkan torehan positifnya dengan menjuarai Singapore Open dan Kejuaraan Dunia 2015.
Jauh sebelum bersinar, pebulu tangkis kidal ini sudah merasakan pahitnya perjuangan menjadi seorang atlet level dunia.
Musibah pertama yang menghantam perjalanan karier Momota sebagai pebulu tangkis terjadi pada 2011.
Momota yang baru berusia 16 tahun, tengah berada di Indonesia untuk menjalani turnamen level junior ketika tsunami menghantam Jepang dan merusak Prefektur Fukushima.
Kento Momota yang pernah menduduki peringkat pertama dunia dikenal sebagai salah satu pebulu tangkis tunggal putra paling berbakat dalam generasinya.
Pencapaiannya perlahan mengikuti beberapa legenda bulu tangkis yakni Lin Dan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia).
Momota sempat menjadi kandidat terkuat peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, tetapi nasib kurang beruntung menghinggapi perjalanan kariernya.
Momota terbukti bersalah dan terlibat dalam kasus skandal judi ilegal bersama rekan senegaranya, Kenichi Tago. Akibatnya, dia mendapat sanksi larangan bertanding oleh Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (Nippon Badminton Association/NBA).
Ketika hukuman larangan bermain dicabut pertengahan Juli 2017, Momota langsung tancap gas.
Memulai karier dari bawah, dia akhirnya membuat bangga publik Jepang usai juara pada Japan Open 2018.
Momota juga berhasil menyumbang poin bertama untuk Jepang dengan mengalahkan Chen Long saat menghadapi China ada Thomas Cup 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand meski akhirnya Jepang gagal menjadi juara.
Pada 2019, Kento Momota meraih gelar juara dunia keduanya dan menjadi pemain non-China pertama serta satu-satunya yang mampu menyabet dua titel juara dunia.
Saat dia mulai bangkit, musibah kembali menghampiri.
Momota mengalami kecelakaan lalu lintas di Malaysia yang membuatnya mendapat cedera serius di area matanya.
Akibat cedera tersebut, penglihatan Momota terganggu sehingga tak bisa menjalani kompetisi.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi sehari setelah Momota naik podium kampiun Malaysia Masters 2020. Saat itu, dia mengalahkan Viktor Axelsen (Denmark).
Saat kecelakaan terjadi pada 13 Januari 2020, Kento Momota dan ketiga rekannya, Wiliams Thomas, Akifumi Morimoto, dan Yu Hirayama hendak menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Seusai kecelakaan di kilometer 13,7 Lebuhraya, Maju Expressway (MEX), Serdang, dia mengalami luka dan memar dalam kecelakaan saat dia hendak menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Sementara itu, sopir yang mengendarai mobil yang ditumpangi Momota, meninggal. Melewati periode terburuk dalam hidupnya, sedikitnya ada lima turnamen kontinental/Super 500+ yang dilewatkan Momota, termasuk Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020.
Sebelumnya, dia juga harus absen dalam empat kejuaraan bergengsi lainnya seperti Singapura Open 2020, Malaysia Open 2020, India Open 2020, hingga All England 2020.
Momota hiatus dari ajang bergengsi selama kurang lebih lima bulan setelah Japan Open 2022 kemudian kembali tampil pada India Open 2023 meski kalah pada babak pertama. Ia mengakui ada persoalan mental yang membuat trennya menurun