Kronologi Media Officer Madura United Babak Belur Dikeroyok Oknum Suporter di Stadion Maguwoharjo

Kronologi Media Officer Madura United Babak Belur Dikeroyok Oknum Suporter di Stadion Maguwoharjo

1040170179 SCORE.CO.ID

ScorePIKIRAN RAKYAT – Media officer Madura United mengalami kejadian tak mengenakan di ruang konferensi pers Stadion Maguwoharjo seusai pertandingan melawan PSS Sleman , Minggu, 24 September 2023. Korban Ferdiansyah Alifurrahman dikeroyok dan dipukuli oknum suporter hingga babak belur.

Manajer Madura United FC Umar Wachdin menuturkan, insiden itu terjadi di ruang konferensi pers Stadion Maguwoharjo. Awalnya, kata dia, Madura United hendak memulai sesi konferensi pers usai laga.

Tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak memakan tanda pengenal (id card), masuk ke dalam ruangan tersebut dengan memakai penutup wajah. Satu di antara gerombolan itu berulah di meja konferensi pers, tempat pelatih dan pemain Madura United duduk.

ADVERTISEMENT

Karena berjalan tak kondusif, media officer Madura United Ferdiansyah Alifurrahman menghentikan kegiatan itu. Ia kemudian meminta pemain dan pelatih segera masuk ke ruang ganti.

Baca Juga: Ayah Bocah SD yang Dicolok Mata di Gresik Mengaku Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf dan Diancam Dipecat

“Tapi, media officer kami justru tertinggal di ruang preskon. Di sana dia didekap dan didorong oleh oknum yang lain dan selanjutnya diseret ke arah pintu masuk pemain, kemudian dikeroyok secara bersama-sama oleh beberapa oknum lain yang ada di luar,” kata Umar dalam keterangannya, Senin, 25 September 2023.

Beruntungnya korban bisa melarikan diri dari insiden pengeroyokan tersebut. Ferdi lantas ditolong petugas internal dan dibawa ke ruang medis karena mengalami sejumlah luka.

Akibat pengeroyokan itu, Ferdi mengalami luka bocor di bagian kepala dan pelipis kanan, serta hidungnya mengeluarkan darah.

Baca Juga: Kebakaran Area Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cigeblig, Aspek Keamanan Jalur Dipertanyakan

Merespon insiden pengeroyokan ini, manajemen Madura United akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Umar mengatakan proses hukum dilakukan agar insiden tersebut bisa terungkap para pelakunya.

Ia juga atas nama tim mengutuk keras tindakan kekerasan yang dialami oleh media officer. Umar berpesan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi panitia penyelenggara pertandingan.

Madura United FC mengutuk keras atas kejadian ini. Kami berpendapat bahwa stadion seharusnya menjadi tempat yang ramah bagi semua orang terutama bagi kedua tim yang bertanding. Terlebih kejadian ini terjadi di ruang media konferensi yang seharusnya menjadi ruang terbatas dan hanya diperuntukkan bagi personil yang terdaftar,” ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com unggahan di Instagram @maduraunited.fc.

Selai menempuh jalur hukum, Madura United juga melayangkan protes resmi kepada operator Liga Indonesia Baru atas ketidaknyamanan yang terjadi saat pertandingan melawan PSS Sleman itu.

Adapun dalam laga tersebut, Madura United menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1. PSS sempat unggul lebih dulu lewat gol Hokky Caraka sebelum akhirnya disamakan oleh Malik Risaldi.***

Exit mobile version