SCORE.CO.ID – Meskipun berhasil menahan imbang Liverpool, lini tengah Manchester United kembali menjadi sorotan utama.
Pemain-pemain pasukan Erik ten Hag terlihat terlalu menganga dan terbuka sehingga mereka mengalami kesulitan mengendalikan permainan.
Laga Antara Manchester United vs Liverpool Menjadi Pelajaran
Pertandingan antara Manchester United dan Liverpool di Old Trafford pada Minggu (7/4/2024) malam WIB, dalam lanjutan Liga Inggris, berakhir dengan skor imbang 2-2.
Meskipun tertinggal oleh gol Luis Diaz di babak pertama, Manchester United mampu bangkit setelah restart, dengan gol balasan dari Bruno Fernandes yang memanfaatkan kesalahan dari Jarrel Quansah.
Kemudian, momentum berada di pihak Manchester United ketika Kobbie Mainoo berhasil mencetak gol kedua.
Liverpool Berhasil Menyamakan Skor
Pada akhirnya, ketertinggalan tersebut berhasil dihilangkan, hal ini terlihat ketika Liverpool tidak menyerah dan berhasil menyamakan skor melalui penalti yang dieksekusi oleh Mohamed Salah.
Meskipun skor akhirnya berimbang, Manchester United dinilai cukup beruntung karena Liverpool gagal memanfaatkan peluang-peluang yang dimiliki.
Rio Ferdinand, mantan bek Manchester United, menyoroti satu hal yang menjadi tugas besar bagi Erik ten Hag, yaitu menutup celah di lini tengah mereka yang terlalu terbuka, sehingga memungkinkan Liverpool untuk mengendalikan jalannya pertandingan.
Kritik Terhadap Lini Tengah Manchester United
Rio Ferdinand, dengan tajamnya, menyoroti celah besar yang ada di lapangan setiap kali Manchester United bermain saat ini.
Tidak peduli seberapa berpengalaman Anda, seperti Casemiro yang telah memenangi banyak trofi, tetapi jarak antar gelandang terlalu besar, sehingga seringkali daerah tengah lapangan terbuka dan terekspos.
Menurut Ferdinand, masalah ini tidak bergantung pada identitas pemain dan berada di lini tengah menjadi tugas yang sulit, membuat para pemain terlihat lelah dan kehabisan tenaga di akhir pertandingan.
Kritik terhadap lini tengah Manchester United juga pernah disampaikan oleh komentator Sky Sports, Jamie Carragher.
Carragher mencatat bahwa Manchester United mencoba melakukan dua tugas bertahan sekaligus yakni dengan melakukan pressing dan bertahan dengan garis dalam, akan tetapi memang benar hal ini akan sulit untuk dilakukan dalam praktiknya.