Score – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta menyiapkanliterasi (pengetahuan) sebagai bekal anakmenyaring tayangan dari televisi dan media sosial.
“Literasi dan edukasi terhadap anak-anakperlu kita berikan terutama menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat seperti media baru dan media sosial,” kata Wakil Ketua KPID, Rizky Wahyuni dalam acarabertajuk “Gebyar Literasi; Edukasi Pemirsa Cerdas” di SMA Negeri 78 Jakarta, Komplek Pajak, Jalan Bhakti IV No. 1, Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu.
Literasi dan edukasi tersebut, kata Rizky, bisa menjadi bekal bagi anak usia sekolah agarbisa memilah tayangan televisi ataupun media sosial yang bisa memberikan manfaat bagi mereka.
“Anak-anak nantinya memiliki kemampuanuntuk bisa memilah tayangan, kemudian bagaimana mengaplikasikannya, baik itu dari televisi, gawai (gadget), ataupun media-media lainnya yang mereka bisa akses,” kata Rizky.
Lebih lanjut, kata Rizky, pembekalan dengan literasi juga berfungsi sebagai filter personal anak ketika sedang tidak dalam pengawasan orang tua.
“Kalau tidak diawasi orang tua dan sebagainya, pasti anak-anak kita lebih pandai mengamuflase bagaimana tayangan yang mereka tonton. Sehingga yang diperlukan kemampuan self filtering(saring diri),” kataRizky.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto meminta agar kegiatan gebyar literasi tersebut juga dilakukan di sekolah lain dengan mempertimbangkan dampak positif yang dapat diambil dari kegiatan tersebut.
“Saya minta pelaksanaan gebyar literasi digital ini bukan hanya di SMA Negeri 78 Jakarta, namun juga di sekolah-sekolah untuk lebih masif menginformasikan bagaimana cara membaca, bagaimana cara melihat maupun menonton media televisi dan media sosial,” ujar Uus.
Uus menegaskan pentingnya literasi sebagai bekal masa depan peserta didik.
“Ini akan menjadi bekal anak didik kita ke depan, karena yang namanyamelihat tayangan media sosial ini akan terus (dilakukan). Maka ini menjadi sangat penting untuk anak cucu kita nanti,” kata Uus menegaskan.