Korea Utara Siarkan Premier League Full Sensor

Korea Utara Siarkan Premier League Full Sensor

Korea Utara siarkan Premier League dengan berbagai sensor, dari pemotongan durasi hingga penghapusan tim yang memiliki pemain Korea Selatan.

Penyiaran Premier League yang Tidak Biasa

Korea Utara siarkan Premier League untuk musim ini, meskipun dengan berbagai penyesuaian. Siaran pertandingan tidak dilakukan secara langsung, melainkan berupa rekaman yang ditayangkan beberapa bulan setelah pertandingan sebenarnya berlangsung. 

Sejak Januari 2025, Korean Central Television (KCTV) mulai menayangkan kompetisi ini, tetapi pertandingan yang disiarkan merupakan laga-laga di awal musim.

Selain keterlambatan dalam penyiaran, durasi pertandingan juga mengalami pemotongan signifikan. 

Pertandingan yang biasanya berlangsung selama 90 menit dipersingkat saat Korea Utara siarkan Premier League menjadi sekitar 60 menit. 

Pemangkasan ini kemungkinan dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebijakan sensor yang diterapkan oleh otoritas Korea Utara terhadap tayangan dari luar negeri.

Tidak hanya Premier League, Korea Utara juga mulai menyiarkan turnamen internasional seperti Piala Dunia 2022, Piala Asia Wanita 2023, serta kompetisi klub Eropa seperti Liga Champions. 

Meski begitu, tayangan ini tetap melewati berbagai tahap sensor sebelum akhirnya dapat ditayangkan ke publik.

Proses Sensor yang Ketat

Penyiaran Premier League di Korea Utara dilakukan dengan berbagai bentuk modifikasi. 

Nama-nama klub yang tampil dalam pertandingan diganti menggunakan bahasa Korea, sementara teks berbahasa Inggris yang muncul di layar dihapus atau diganti dengan versi yang sesuai dengan kebijakan penyiaran nasional. 

Komentator dalam siaran juga menggunakan bahasa Korea untuk memastikan informasi yang diberikan tetap terkendali.

Selain itu, papan iklan yang berada di sekitar lapangan juga menjadi sasaran sensor. Iklan-iklan dari perusahaan luar negeri yang biasanya muncul di stadion selama pertandingan berlangsung dihapus agar tidak menampilkan merek-merek yang berasal dari luar Korea Utara.

Baca Juga  Komentar Indra Sjafri soal Keberhasilan Timnas Indonesia Bantai Vietnam, Singgung Pemain Keturunan

Tidak semua pertandingan Premier League dapat ditayangkan oleh KCTV. Beberapa klub tidak termasuk dalam daftar siaran karena memiliki pemain yang berasal dari Korea Selatan. 

Tottenham Hotspur, yang memiliki Son Heung-min sebagai salah satu pemain bintang, tidak ditampilkan dalam tayangan. 

Brentford dan Wolverhampton Wanderers juga tidak masuk dalam daftar siaran Korea Utara siarkan Premier League karena keberadaan pemain Korea Selatan, yaitu Kim Ji-soo dan Hwang Hee-chan.

Pelanggaran Hak Siar dan Penyiaran Kompetisi Lain

Penyiaran Premier League di Korea Utara tidak dilakukan secara resmi, karena negara tersebut tidak memiliki perusahaan yang membeli hak siar kompetisi tersebut. 

Aksi Korea Utara siarkan Premier League yang ditayangkan oleh KCTV dianggap melanggar hak cipta, mengingat tidak ada kesepakatan resmi dengan pihak penyelenggara liga.

Sebenarnya, praktik penyiaran ilegal ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Korea Utara. 

Sebelumnya, negara tersebut juga telah menyiarkan berbagai kompetisi sepak bola lainnya, termasuk Liga Italia, Liga Prancis, Liga Jerman, dan Liga Spanyol. 

Meskipun dilakukan tanpa izin resmi, siaran ini tetap ditayangkan dengan berbagai bentuk penyensoran yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Dengan kebijakan ketat yang diterapkan, masyarakat Korea Utara hanya dapat menikmati Premier League dalam versi yang telah disesuaikan. 

Penyiaran ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat batasan terhadap konten luar negeri, minat terhadap sepak bola Eropa tetap ada di negara tersebut.