SCORE.CO.ID – Jurnalis olahraga Italia, Massimo Pavan, mengakui bahwa inkonsistensi VAR (Video Assistant Referee) bisa menjadi masalah terbesar bagi Juventus untuk meraih gelar scudetto pada musim 2023/2024. Hal ini karena “Bianconeri” – julukan bagi klub Juventus – kembali mengalami keputusan VAR yang buruk pada pertandingan melawan Genoa akhir pekan lalu, (16/12/23).
Juventus mengakhiri pertandingan mereka melawan Genoa dengan hasil imbang 1-1. Rasa frustasi pihak Juventus meningkat ketika wasit tidak memberikan penalti kedua bagi tim.
Pasukan yang diasuh Max Allegri yakin terjadi pelanggaran handsball karena ada pemain Genoa yang memegang bola di dalam kotak penalti. Akan tetapi, wasit tidak menunjukkan ketertarikan untuk melakukan peninjauan melalui VAR atas insiden tersebut.
Insiden ini bukanlah kasus yang terisolasi di Liga Italia Serie A. Dan, Juventus merasakan ketidakadilan dengan mendapatkan keputusan yang tidak menguntungkan mereka. Karena, wasit memutuskan untuk tidak melakukan peninjauan melalui VAR – sesuatu yang mereka nilai tidak konsisten.
Mengetahui hal tersebut, Pavan makin meyakini jika perubahan tidak dilakukan pada penerapan hukum penggunaan / peninjauan VAR, maka tim-tim yang sedang mengalami kejadian tidak menguntungkan akan menghadapi kesulitan. Dalam hal ini adalah Juve yang tengah berupaya keras memenangkan scudetto (gelar juara Liga Italia Serie A). Menurutnya, inkonsistensi keputusan penggunaan / peninjauan melalui VAR menjadi tantangan berat bagi Juventus musim ini.
“Hasil imbang ini bisa menjadi penentu ambisi mereka untuk meraih gelar juara bagi Juventus, kecuali VAR mulai berfungsi sebagaimana mestinya. Pertandingan sudah berakhir bagi tim Allegri,” ungkap Massimo Pavan dalam komentarnya.
Disisi lain, laman JuveFC mengungkapkan bahwa terlalu banyak keputusan VAR yang merugikan pihak Juventus. Hal itu membuat mereka harus terpaksa kehilangan poin berharga. Akan tetapi, mereka juga berharap para pemain terbiasa dengan hal ini dan mulai bekerja keras untuk memenangkan pertandingan terlepas dari situasi di lapangan.
Juventus Kontra VAR
Sebenarnya, bukan kali ini saja, Juventus mengalami kerugian akibat keputusan menggunakan atau tidak menggunakan VAR yang tidak tepat. Dalam beberapa musim terakhir, ketika VAR mulai digunakan dalam pertandingan sepak bola, Juventus selalu merasa teknologi tersebut justru tidak membantu. Sebaliknya, mereka merasa VAR selalu kurang menguntungkan posisi mereka dalam sebuah pertandingan.
Melansir dari laman Viva.co.id, (12/9/22), para pertandingan antara Juventus melawan Salernitana dengan hasil 2-2, Max Allegri mengatakan, “Saya ingin melihat video di depan gawang, dimana bisa melihat Candreva berada di depan bola saat sepak pojok dilakukan. Sejak awal musim, kami memang sedikit kurang diuntungkan oleh VAR. Kami harus mengatakan ini.”
Bahkan, pada musim 2019/2020, VAR justru dianggap menodai kemenangan Juventus atas AC Milan. Kemudian pada musim 2017/2018, Buffon justru mengecam teknologi VAR. Dan pada awal musim tahun ini, Simone Inzaghi juga menyalahkan VAR atas kekalahan timnya dari Juventus.
Semua kontroversi VAR ini bermuara pada satu pernyataan besar: VAR bertujuan untuk membantu mengurangi kontroversi tapi disisi lain VAR justru membuat kontroversi baru dari segi yang lain. Lalu, apa gunanya VAR?