Score – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengupayakan rasionalisasi porsi anggaran daerah untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
“Saya bersama pengurus KONI Pusat, Panitia Besar PON dengan tim Kemendagri, semenjak kemarin secara maraton melaksanakan rasionalisasi anggaran penyelenggaraan PON,” kata Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Marciano Normanseusai melaksanakan rapat dengan Pemerintah Aceh terkait rasionalisasi anggaran untuk penyelenggaraan PON 2024, di kantor Gubernur Aceh.
Marciano mengatakan, rasionalisasi tersebut untuk melihat kondisi dan efisiensi penyelenggaraan PON 2024 Aceh-Sumut, sehingga nantinya pesta olahraga itu bisa terlaksana dengan baik.
“Semua anggaran nanti sudah betul-betul kita pertimbangkan, sehingga menjadi bahan untuk laporan Pj Gubernur Aceh kepada Presiden pada rapat terbatas nanti,” ujarnya.
Di Aceh, kata dia, kerja selama dua hari ini telah berhasil melakukan rasionalisasi, dari sebelumnya Aceh kekurangan Rp1,2 triliun, kini kekurangan tersebut telah ditekan seefektif mungkin.
“Nah, ini dari kerja dua hari kita di Aceh. Kita berhasil melakukan rasionalisasi, jadi porsi anggaran yang tadinya Rp1,2 triliun, kita bisa tekan menjadi di bawah Rp1 triliun,” katanya.
Dia menegaskan, pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024 dapat berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan bersama. Karena itu, pihaknya meminta dukungan dari semua pihak untuk kesuksesan kegiatan nasional ini.
“Intinya, dengan ada PON di Aceh kita juga berharap bahwa industri olahraga berjalan, masyarakat di Aceh juga secara ekonominya diuntungkan,” ujar Marciano.
Dalam kesempatan ini, Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA menjelaskan, rapat rasionalisasi antara KONI dengan Pemerintah Aceh, serta Tim Kemendagri tersebut adalah untuk melihat kebutuhan anggaran riil dari penyelenggaraan PON yang ditaksir mencapai Rp1,2 triliun .
Setelah dilakukan pertemuan selama dua hari, akhirnya dapat dilakukan rasionalisasi anggaran menjadi lebih kecil, khususnya anggaran penyelenggaraan yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun.
“Nah, Rp1,2 triliun itu yang dilakukan rasionalisasi dalam dua hari ini. Hasil rasionalisasi akhirnya terjadi penghematan menjadi sekitar Rp800 miliar,” demikian Muhammad MTA.