Score – Seperti diketahui, akhir-akhir ini timnas Indonesia memang sering mendapat sorotan.
Akan tetapi, yang jadi sorotan bukan soal prestasi atau perkembangan timnas Indonesia.
Namun, sorotan justru diberikan kepada para pemain timnas Indonesia yang dibanding-bandingkan.
Belakangan ini memang tak sedikit yang membandingkan pemain lokal dan pemain keturunan.
Ini terjadi karena beberapa waktu lalu proses naturalisasi pemain kembali dilakukan.
Bahkan salah satu pemain yakni Jay Idzes juga baru resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Situasi ini membuat banyak pihak yang menyoroti timnas Indonesia karena skuad Garuda dipenuhi dengan pemain naturalisasi.
Hal ini tentu membuat banyak pemain timnas Indonesia angkat bicara, sehingga dengan kompak skuad Garuda mengkampanyekan agar tak ada yang membandingkan pemain lokal dan keturunan.
Dari kapten timnas Indonesia Asnawi Mangkualam, Marc Klok, hingga deretan pemain keturunan Rafael Struick, Sandy Walsh dan lainnya kompak membuat kampanye.
Hampir seluruh pemain timnas Indonesia yang saat ini tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki menegaskan bahwa mereka satu.
Seluruh pemain timnas Indonesia solid, fokus, dan memiliki tujuan yang sama yakni memberikan yang terbaik untuk Tanah Air.
Untuk itu, para pemain kompak menegaskan agar taka da yang membandingkan.
Kampanye yang cukup menarik ini karena semua pemain memakai kalimat yang sama dengan foto yang sama.
“Mari hentikan membandingkan pemain lokal dan pemain keturunan,” tulis Rafael Struick begitu juga Asnawi Mangkualam, sebagaimana dilansir dari Instagram pribadinya, Kamis (4/1/2024).
“Kita semua di sini adalah satu keluarga dengan satu impian, yaitu memberikan yang terbaik untuk timnas dan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, para pemain timnas Indonesia pun menekankan bahwa tidak peduli asal-usul mereka.
Menurutnya semua pemain satu dan mereka memiliki semangat yang sama untuk membawa Indoensia lebih baik lagi.
Dalam unggahan itu juga dijelaskan bagaimana perasaan para pemain.
Tak ada perbedaan antara pemain lokal maupun keturunan, menurutnya sama tak suka dengan kekalahan.
“Tidak masalah dari mana asal-usul kami, karena kami selalu bersatu, baik di dalam maupun di luar lapangan,” kata Rafael.
“Saat tim kami mengalami kekalahan, kita semua merasakannya, dan saat tim menang, itulah kemenangan bagi kita semua,” lanjutnya.
Rafael dan para pemain timans Indonesia lainnya juga meminta agar semua pihak mendukung timnas Indonesia.
Tanpa membandingkan pemain lokal maupun keturunan.
Pemain yang saat ini bermain untuk ADO Den Haag tersebt berharap agar semua pihak bisa memberikan dukungan.
Pasalnya, pemain yang memakai jersey Merah Putih juga memiliki tanggung jawab yang besar.
Untuk itu, mereka juga sama-sama memiliki tekad untuk bisa memberikan yang terbaik buat tim kebanggaan.
“Sebagai pemain, mengenakan jersey ‘Merah Putih’ bukan hanya kebanggaan, tetapi juga suatu kehormatan bagi kami,” tegasnya.
“Mari bersama-sama, dukung, dan support kami dengan penuh semangat di Piala Asia 2024,” tuturnya.
Sekedar informasi, saat ini timnas Indonesia tengah menjalani TC di Turki sebagai persiapan menghadapi Piala Asia 2023 yang bakal berlangsung di Qatar pada 12 Januari 2024.
Dalam ajang ini, timnas Indonesia bergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam.
Laga perdana tim Merah Putih bakal menghadapi Irak pada 15 Januari 2024.
