Klub Yang Lolos 8 Besar
score.co.id – Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 bukan sekadar turnamen-ini adalah revolusi sepakbola global. Dengan format baru 32 tim, kompetisi ini menyajikan drama tak terduga dan kejutan besar. Saat babak perempat final tiba, hanya delapan klub tersisa yang bertarung di tanah Amerika.
Dari raksasa Eropa seperti Real Madrid dan Bayern Munich hingga kuda hitam Al-Hilal yang mengguncang papan atas, panggung telah disiapkan untuk pertarungan epik. Bagaimana mereka sampai di sini? Siapa favorit juara? Dan mengapa turnamen prestisius ini justru didera kontroversi? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
PETA KEKUATAN 8 BESAR DAN JALAN MENUJU PEREMPAT FINAL
Setelah babak grup dan 16 besar yang mencekam, peta jalan juara dunia antarklub akhirnya terbentuk. Empat laga perempat final akan digelar di empat kota AS pada awal Juli, dengan jadwal yang menjanjikan duel sengit:
- Fluminense vs Al-Hilal (4 Juli, 15:00 ET, Orlando): Duel Brasil vs Arab Saudi yang mempertemukan tim berjuluk “Penyapu” Inter Milan melawan penumbang Manchester City.
- Palmeiras vs Chelsea (4 Juli, 21:00 ET, Philadelphia): Veronetta asal São Paulo uji nyali melawan The Blues yang baru menaklukkan Benfica.
- PSG vs Bayern Munich (5 Juli, 12:00 ET, Atlanta): Pertemuan dua raksasa Eropa yang pernah bersaing di Liga Champions.
- Real Madrid vs Borussia Dortmund (5 Juli, 16:00 ET, New Jersey): Reuni finalis Eropa 2024 di ajang lebih bergengsi.

Perjalanan menuju 8 besar tak kalah heroik. Berikut rincian performa tiap tim:
Fluminense (Brasil): Runner-up Grup F. Menyingkirkan Inter Milan 2-0 di babak 16 besar lewat strategi pertahanan berlapis baja. Kunci sukses: ketahanan fisik Thiago Silva.
Al-Hilal (Arab Saudi): Runner-up Grup H. Menghancurkan Manchester City 4-3 setelah perpanjangan waktu. Kejutan terbesar turnamen berkat taktik balik cepat Simone Inzaghi.
Palmeiras (Brasil): Juara Grup A. Mengalahkan Botafogo 1-0 dalam duel sengit sesama Brasil. Andalan: lini belakang terkuat kedua turnamen.
Chelsea (Inggris): Runner-up Grup D. Menghabisi Benfica 4-1 di perpanjangan waktu setelah penundaan akibat cuaca. Momentum tertinggi di kubu Eropa.
PSG (Prancis): Juara Grup B. Menghancurkan Inter Miami 4-0. Tim paling dominan dengan 12 gol dicetak.
Bayern Munich (Jerman): Runner-up Grup C. Menaklukkan Flamengo 4-2. Rekor pressing tertinggi (14 turnover per 90 menit).
Real Madrid (Spanyol): Juara Grup H. Mengandaskan Juventus 1-0 lewat gol Gonzalo García. Kekuatan: kedalaman skuad.
Borussia Dortmund (Jerman): Juara Grup F. Mengatasi Monterrey 2-1. Senjata utama: duet maut Guirassy-Malen.
Fakta mencolok: Untuk pertama kalinya, tiga tim non-Eropa (dua Brasil, satu Arab Saudi) berhasil menyingkirkan juara bertahan Liga Champions di babak gugur.
ANALISIS TIM DAN PERINGKAT KEKUATAN
Berdasarkan performa terkini, statistik, dan momentum, inilah power ranking 8 besar versi score.co.id:
- 8. Fluminense: Tim paling defensif. Hanya kebobolan 2 gol sepanjang turnamen. Kelemahan: serangan monoton. Peluang lolos: 30%.
- 7. Palmeiras: Mirip Fluminense, tapi lebih agresif di sayap. Masalah: ketergantungan pada striker Endrick yang belum konsisten. Peluang: 35%.
- 6. Borussia Dortmund: Tim paling tak terduga. Saat Guirassy dan Malen kompak, mereka sanggup membongkar pertahanan apapun. Peluang: 40%.
- 5. Al-Hilal: Dark horse paling berbahaya. Punya tiga senjata mematikan: kecepatan serangan balik, akurasi umpan silang, dan kepiawaian Simone Inzaghi membaca permainan. Peluang: 50%.
- 4. Chelsea: Kebangkitan Enzo Fernández di lini tengah jadi kunci. Plus: jadwal lebih ringan hingga final. Peluang: 65%.
- 3. Bayern Munich: Mesin gol Harry Kane (5 gol) dipadukan pressing ala Thomas Tuchel. Data Opta mencatat mereka menciptakan 8 peluang besar per laga. Peluang: 75%.
- 2. Real Madrid: Kombinasi mematikan: kepiawaian taktik Xabi Alonso, kebangkitan Mbappé pasca-sakit, dan mental juara. Peluang: 85%.
- 1. PSG: Tim paling komplet. Dari garis belakang (Marquinhos) hingga depan (Dembélé), semua berfungsi sempurna. Rekor: 60% penguasaan bola dan 18 tembakan per laga. Peluang juara: 90%.
Tren krusial: Dominasi Eropa mulai terancam. Al-Hilal dan Fluminense membuktikan investasi besar di sepakbola non-Eropa mampu ciptakan tim setara.
KONTROVERSI DI BALIK KEMEGAHAN TURNAMEN
Di luar lapangan, Piala Dunia Antarklub 2025 justru jadi ajang kritik pedas:
Isu Kesejahteraan Pemain: FIFPro menggugat FIFA karena jadwal padat. “Turnamen ini eksploitatif!” protes Jürgen Klopp. Pemain rata-rata hanya istirahat 72 jam antar-laga.
Kondisi Lapangan Memprihatinkan: Jude Bellingham (Real Madrid) mengeluh: “Lapangan rusak parah-bahaya untuk lutut!” Di Atlanta, suhu mencapai 36°C, membuat Niko Kovac (Pelatih Dortmund) menjuluki bangku cadangan “ruang sauna”.
Logistik Berantakan: Enam pertandingan tertunda akibat badai. Enzo Maresca (Chelsea) geram: “AS belum siap jadi tuan rumah!”
Bangkai Stadion: Pertandingan penyisihan grup hanya dihadiri 3.412 penonton-ironis untuk turnamen berbiaya $2 miliar.
Krisis ini jadi alarm untuk Piala Dunia 2026. Jika tak ditangani, ambisi FIFA bisa berujung kegagalan.
PENUTUPAN: SAAT SEJARAH DAN KETEGANGAN BERTEMU
Perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 adalah simfoni sepakbola modern: gabungan taktik canggih, bintang global, dan kejutan yang menggetarkan. PSG vs Bayern dan Madrid vs Dortmund jadi magnet utama, tapi jangan remehkan Al-Hilal dan Fluminense yang sudah buktikan diri sebagai pembuat onar.
Namun di balik gemerlap, pertanyaan besar menggantung: Bisakah FIFA mempertahankan format 32 tim tanpa mengorbankan pemain? Akankah AS belajar dari kesalahan logistik untuk 2026? Satu yang pasti-babak perempat final ini akan menjawab siapa raja baru sepakbola klub sekaligus menguji masa depan kompetisi itu sendiri.
Jangan lewatkan liputan eksklusif lanjutan turnamen hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola paling akurat sejak 2003!












