Ketum PBSI Diminta Mundur, Ia Mengaku Memang Sudah Sadar Diri Duluan

Ketum PBSI Diminta Mundur, Ia Mengaku Memang Sudah Sadar Diri Duluan

SCORE.CO.ID – Kegagalan punggawa Atlet Badminton di Olimpiade Paris 2024 membawa citra buruk bagi PBSI atau disebut padepokan hijau. Bahkan Ketua Umum didesak mundur oleh badminton lover.

“Kurasa mundur itu lebih bijak pak,” tulis akun@Iswari.

Padahal nyatanya sebelum Olimpiade digelar memang Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna mengaku sempat berpikir untuk mundur dari jabatannya. Namun, ia mengurungkan niatnya karena ada permintaan dari sejumlah pengurus untuk tetap bertahan. 

Agung mengatakan keinginannya untuk mundur muncul setelah prestasi tim bulu tangkis Indonesia sempat mengalami peningkatkan usai pembentukan tim Ad Hoc atau Satuan Tugas Road to Olympic. 

“Kemarin setelah dipegang sama teman-teman Satgas Road to Olympic itu sebenarnya kan naik tuh prestasinya. Dalam kondisi prestasi naik itu, saya sebenarnya ingin turun. Saya selesai saja di sini,” ucap dia dilansir dari laman Tempo, Kamis (8/8/2024).

“Tetapi teman-teman berpendapat berbeda kemarin. Akhirnya saya bilang bagaimana kalau setelah Olimpiade, apa pun hasilnya kita musyawarah nasional. Akhirnya mereka dengan semua keberatannya setuju,” kata Agung menerangkan lagi.

Perjalanan Agung sebagai Ketua Umum PP PBSI diakhiri dengan rapor merah bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024. Wakil Indonesia gagal membawa pulang medali emas sekaligus mengulang catatan buruk Olimpiade London 2012. 

Bedanya, kali ini, wajah PP PBSI sedikit diselamatkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang menyabet medali perunggu.

Ini bukan kali pertama wakil bulu tangkis Indonesia menuai hasil minor dalam ajang multi-event di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna. 

Masih segar diingatan bagaimana Jonatan Christie dan kawan-kawan mencetak sejarah kelam di Asian Games 2023. Tim Merah Putih untuk pertama kalinya gagal meraih medali.

Baca Juga  Lilyana Natsir Minta PBSI Rombak Pasangan, Jangan Pikirkan Ranking

Desakan mundur, menurut Agung, sudah menggema sejak saat itu. Namun, dia diam dan berfokus mengevaluasi performa para atlet dan tim pelatihnya. Evaluasi juga tidak membuahkan hasil hingga buruknya prestasi berlanjut di Olimpiade Paris 2024. 

“Saya katakan itu kalau mundur pada saat itu sebenarnya itu namanya nyerah dong. Saya katakan sama teman-teman pada saat itu kami ini ikut 188 turnamen internasional. Dari 188 kamu tahu berapa juaranya? 88 kali. Bahwasanya kami mengalami masalah, iya, tapi ini kami respons masalahnya dan kemudian prestasi itu naik,” kata Agung menambahkan.

PP PBSI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Surabaya pada 9-10 Agustus 2024. Periode Agung sebagai Ketua Umum baru berakhir pada November 2024, namun dia meminta agar Munas dipercepat. 

“Jadi saya bukan mundur, tanggal 9 Agustus ini saya memang berakhir. Mempercepat Munas itu inisiatif saya untuk memberi ruang bagi pengurus yang baru.” tutup keterangannya.

Dengan pernyataan ini sepertinya Ketum PBSI tidak akan mundur dalam waktu dekat meskipun boikot terus bergerak untuk membuat dirinya mundur.