Kenangan Conte Merasakan Sebuah Mukjizat Berhasil Membawa Spurs hingga Finish Keempat

Kenangan Conte Merasakan Sebuah Mukjizat Berhasil Membawa Spurs hingga Finish Keempat SCORE.CO.ID

SCORE.CO.ID – Pada November 2021, Tottenham Hotspur memilih Antonio Conte sebagai manajer baru, menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati oleh Nuno Espirito Santo.

Saat itu, posisi Spurs dalam klasemen Premier League tidak begitu menggembirakan, menempati peringkat delapan. Namun, kedatangan Conte membawa angin segar bagi klub yang tengah berjuang.

Saksi Sejarah

Di bawah kepemimpinan Conte, Spurs mengalami transformasi yang mengagumkan. Musim 2021/2022 menjadi saksi dari peningkatan yang cukup baik, dengan klub berhasil menempati posisi keempat dalam klasemen akhir Premier League.

Prestasi ini tidak hanya mengesankan, tetapi juga dianggap sebagai sebuah “keajaiban” oleh Conte sendiri.

Meski demikian, di balik kesuksesan tersebut, terdapat berbagai masalah internal yang menghantui tim. Conte mengakui bahwa ketika itu, Spurs tengah diselimuti oleh sejumlah masalah yang cukup kompleks.

Persoalan ini akhirnya mencapai titik puncaknya pada Maret 2023, ketika Conte memutuskan untuk meninggalkan klub.

Lagi-Lagi, Perselisihan Antara Manajer dan Klub Jadi Biang Kerok

Perselisihan antara Conte dan pihak klub diyakini sebagai hasil dari kritik terbuka yang dilontarkan oleh Conte terhadap sejumlah pemain.

Ia menilai beberapa pemain memiliki sikap egois yang merugikan performa tim secara keseluruhan. Selain itu, Conte juga menyindir kurangnya ambisi dari pihak klub dalam mencapai target yang lebih tinggi.

Curahan hati Conte ini menjadi bukti nyata bahwa di balik sukses yang diperoleh, terkadang terdapat berbagai masalah yang belum terselesaikan.

Hal ini menggambarkan bahwa perjalanan menuju kesuksesan bukanlah tanpa rintangan, dan adakalanya perlu adanya kompromi serta pemahaman yang lebih dalam dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.

Dengan demikian, meskipun meninggalkan Spurs, warisan Antonio Conte sebagai manajer yang berhasil membawa klub finis di posisi empat tetap akan diingat dalam sejarah klub.

Prestasi ini menjadi momentum penting bagi Spurs untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.

“Dengan semua masalah yang kami hadapi kala itu, hasil finis keempat musim 2021/2022 adalah sebuah keajaiban. Kami tidak merayakannya seperti selayaknya sebuah keajaiban karena saya terbiasa juara,” kata Conte kepada media setempat, seperti dikutip oleh BBC.

Bagi Conte, merayakan posisi empat dan sebuah tiket ke Liga Champions terasa sangat aneh. “Pada akhir laga terakhir melawan Norwich, saya memanggil para staf dan bilang ‘Perhatikan, jangan biasa merayakan posisi di Liga Champions’. Saya tegas waktu itu,” imbuhnya.

Selamat Jalan Conte

Meski Conte telah pergi, warisannya masih hidup dalam klub. Prestasi yang ia raih telah menetapkan standar baru bagi Spurs dan memberikan harapan bagi masa depan.

Para pemain, staf, dan penggemar sekarang memiliki keyakinan bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi.

Dengan fondasi yang kuat yang telah dibangun, Spurs kini berada dalam posisi yang baik untuk membangun masa depan yang sukses dan berkelanjutan.

Mereka akan selalu mengingat Conte sebagai manajer yang membantu mereka mencapai potensi mereka dan membawa mereka ke posisi keempat dalam klasemen Premier League

Exit mobile version