Score – Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (13/9/2023), menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,02 persen atau 1,54 poin menjadi menetap di 7.525,99 poin.
Indeks FTSE 100 bertambah 0,41 persen atau 30,66 poin menjadi 7.527,53 poin pada Selasa (12/9/2023), setelah menguat 0,25 persen atau 18,68 poin menjadi 7.496,87 poin pada Senin (11/9/2023), dan naik 0,49 persen atau 36,47 poin menjadi 7.478,19 poin pada Jumat (8/9/2023).
Saham Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC jatuh 4,07 persen; serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Irlandia-Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA merosot 2,87 persen.
Sementara itu, sahamAviva PLC, sebuah perusahaan asuransi multinasional Inggris melambung 4,57 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik Melrose Industries PLC juga melonjak 4,57 persen; serta perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Persimmon PLC menguat 4,01 persen.