Kemenangan dan Kekalahan Terbesar Inter vs Milan
score.co.id – Pertarungan di San Siro antara Inter Milan dan AC Milan bukan sekadar laga tiga poin. Ini adalah perang identitas, benturan kebanggaan, dan pertunjukan drama yang telah berlangsung lebih dari seabad. Setiap gol, setiap kemenangan, dan setiap kekalahan terukir dalam memori kolektif pendukung kedua kubu. Dalam narasi epik ini, momen-momen ekstrem—kemenangan telak dan kekalahan memalukan—menjadi penanda zaman, mencerminkan periode dominasi dan kejatuhan.
Artikel ini mengupas tuntas rekor-rekor tersebut, menganalisis konteks historis di balik kemenangan terbesar dan laga ber-skoring tertinggi dalam sejarah Derby della Madonnina, serta melihat bagaimana rivalitas ini terus berevolusi hingga hari ini.
Dominasi Mutlak: Kemenangan Terbesar AC Milan 6-0 di Tahun 2001
Latar Belakang Pertandingan yang Penuh Tekanan
Musim 2000/2001 adalah periode yang penuh gejolak bagi kedua klub. AC Milan, di bawah asuhan Cesare Maldini, berusaha kembali ke puncak, sementara Inter yang dilatih Marco Tardelli bergantung pada kekuatan individu seperti Ronaldo dan Christian Vieri. Namun, pada tanggal 11 Mei 2001, di Stadion San Siro yang sama-sama mereka bagikan, yang terjadi bukanlah pertarungan ketat, melainkan sebuah eksekusi.
Pertandingan ini lebih dari sekadar kemenangan; ini adalah pernyataan. AC Milan tidak hanya mengalahkan rival abadinya, mereka menghancurkannya, mempermalukannya, dan menorehkan sejarah yang hingga kini belum terhapuskan. Skor 6-0 tersebut tetap menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah panjang derby ini, sebuah noda yang dalam bagi Inter dan lagu kebanggaan abadi bagi Rossoneri.

Breaking Down The Masterclass: Bagaimana 6-0 Tercipta
Kemenangan ini bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari perfeks taktis dan kegagalan mental. Milan bermain dengan intensitas dan kohesi yang luar biasa, sementara tim Inter tampak seperti kumpulan individu yang tercerai-berai.
- Awal yang Menghentak: Gianni Comandini membuka neraka bagi Inter hanya dalam 3 menit setelah kick-off. Gol kedua Comandini di menit ke-19 sudah mengubur harapan Inter di babak pertama.
- Penguasaan Lini Tengah: Gennaro Gattuso dan rekan-rekannya mendikte permainan, memotong setiap suplai bola ke lini serang Inter. Mereka tidak diberi ruang untuk bernapas.
- Efisiensi Mematikan: Setiap peluang Milan hampir berujung gol. Federico Giunti melanjutkan pesta gol di menit 53, diikuti oleh dua gol Andriy Shevchenko—sang predator yang dengan dingin mengeksploitasi pertahanan yang kacau. Serginho kemudian menggenapkan penderitaan Inter di menit ke-80.
Pertandingan ini kemudian dijuluki “Derby of Shame” (Derby della Vergogna) bagi para pendukung Inter. Ini adalah simbol titik nadir, sementara bagi Milan, ini adalah pengingat akan era keemasan mereka di bawah Silvio Berlusconi, di mana mereka adalah kekuatan yang ditakuti tidak hanya di Italia, tetapi juga di Eropa.
Membalas Dendam di Era Modern: Kemenangan Signifikan Milan
Meski rekor 6-0 tetap tak tersentuh, Milan masih mampu mencatatkan kemenangan-kemenangan penting yang menggetarkan. Baru-baru ini, pada 23 April 2025, di semifinal Coppa Italia, Milan kembali menunjukkan taringnya dengan kemenangan 0-3 di markas Inter. Dua gol dari Luka Jovic dalam pertandingan itu menjadi bukti bahwa kekuatan ofensif Milan masih menjadi momok yang menghantui Inter, sekaligus mengubur ambisi Inter untuk meraih treble winner musim itu.

Era Awal dan Jawaban Inter: Kemenangan Terbesar Nerazzurri
Kemenangan Historis 5-1 di Tahun 1910
Sebelum Milan mencatatkan kemenangan 6-0, Inter memegang rekor kemenangan terbesar mereka sendiri. Pada 27 Februari 1910, dalam ajang Prima Categoria (cikal bakal Serie A), Inter meraih kemenangan telak 5-1 atas Milan. Pertandingan ini terjadi pada era formatif sepak bola Italia, di mana taktik masih sederhana dan gairah rivalitas sudah membara.
Kemenangan ini menandai dominasi awal Inter dalam sejarah derby. Ini adalah pernyataan dari klub yang lebih muda (Inter berdiri 1908, memisahkan diri dari Milan Cricket and Football Club) bahwa mereka adalah kekuatan yang sah dan harus diperhitungkan. Meski margin golnya “hanya” empat, signifikansi historisnya sangat besar, meletakkan fondasi untuk persaingan sengit puluhan tahun ke depan.
Kemenangan Besar Lainnya yang Membentuk Narasi
Selain kemenangan 5-1, Inter memiliki beberapa kemenangan besar lain yang mengukuhkan karakter “pembalik keadaan” dan kekuatan ofensif mereka.
- Inter 5-2 AC Milan (22 Februari 1914): Kembali di Prima Categoria, Inter menunjukkan kekuatan mereka dengan mencetak lima gol, melanjutkan tren dominasi mereka di era pra-perang.
- Inter 5-4 AC Milan (6 November 1932): Sebuah pertandingan Serie A yang gila, penuh dengan drama dan gol. Inter berhasil membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan, menunjukkan mentalitas dan tekad yang menjadi ciri khas klub. Pertandingan sembilan gol ini adalah tontonan ofensif murni yang memukau penonton.
Kemenangan-kemenangan awal ini menunjukkan bahwa sebelum era modern, Nerazzurri sering kali menjadi penguasa di Derby della Madonnina, membangun fondasi statistik head-to-head yang hingga kini masih mereka pimpin.
Pertandingan Gila: Derby 11 Gol Inter vs Milan 6-5
Konteks Pasca-Perang dan Lapangan Hijau sebagai Pelampiasan
Jika ada satu pertandingan yang paling menggambarkan kegilaan, intensitas, dan semangat ofensif tanpa kompromi dari Derby della Madonnina, maka itu adalah laga Inter Milan 6-5 AC Milan pada 6 November 1949. Pertandingan di Serie A ini bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan, melainkan perayaan sepak bola menyerang, sebuah mahakarya ofensif yang menghasilkan total 11 gol.
Laga ini terjadi dalam atmosfer pasca-Perang Dunia II, di mana masyarakat ha akan hiburan dan pelampiasan emosi. San Siro menjadi pentas bagi kedua tim untuk menyalurkan segala energi mereka, tanpa sedikit pun memikirkan pertahanan.
Drama 90 Menit yang Tak Terlupakan
Pertandingan ini adalah rollercoaster emosi murni. Inter, yang kala itu disebut sebagai “Il Grande Inter” era awal, unggul lebih dulu. Namun, Milan dengan duo legendaris Swedia mereka, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm, terus membalas.
- Bintang-Bintang yang Bersinar: Untuk Inter, Istvan Nyers menjadi bintang dengan mencetak hat-trick. Dia dibantu oleh Amedeo Amadei yang mencetak dua gol dan Benito Lorenzi.
- Daya Juang Milan: Di sisi lain, Gunnar Nordahl juga tidak mau kalah, mencetak hat-trick untuk Milan, didukung oleh Liedholm dan Renzo Buriani.
- Kemenangan Tipis: Meski gol berseliweran, Inter akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 6-5. Ini adalah bukti bahwa dalam derby, tidak ada yang mustahil. Pertandingan ini tetap menjadi laga dengan skor agregat tertinggi dalam sejarah pertemuan kedua tim, sebuah rekor yang tampaknya sangat sulit untuk dipecahkan.
Seorang jurnalis Italia kala itu menggambarkan suasana, “San Siro bukan lagi stadion, melainkan sebuah gunung berapi yang meletus. Setiap serangan adalah gempa bumi, setiap gol adalah lava yang mengalir.”
Statistik dan Rekor Utama Derby della Madonnina
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah tabel ringkasan pertandingan-pertandingan ekstrem dalam sejarah derby:
| Tim Pemenang | Skor | Lawan |
|---|---|---|
| AC Milan | 6-0 | Inter Milan |
| Inter Milan | 5-1 | AC Milan |
| Inter Milan | 6-5 | AC Milan |
| Inter Milan | 5-2 | AC Milan |
| AC Milan | 5-3 | Inter Milan |
| AC Milan | 0-3 | Inter Milan |
| Tanggal | Kompetisi | Margin Gol |
|---|---|---|
| 11 Mei 2001 | Serie A | 6 |
| 27 Februari 1910 | Prima Categoria | 4 |
| 6 November 1949 | Serie A | 1 |
| 22 Februari 1914 | Prima Categoria | 3 |
| 27 Maret 1960 | Serie A | 2 |
| 23 April 2025 | Coppa Italia | 3 |
| Catatan Utama | ||
|---|---|---|
| Kemenangan terbesar sepanjang masa. Gol dari Comandini (2), Shevchenko (2), Giunti, Serginho. | ||
| Kemenangan terbesar Inter. Menandai dominasi awal Nerazzurri. | ||
| Pertandingan dengan skor tertinggi (11 gol). Nyers dan Nordahl sama-sama cetak hat-trick. | ||
| Dominasi ofensif Inter di era awal. | ||
| Laga tinggi skor dengan kontribusi Jose Altafini. | ||
| Kemenangan tandang signifikan Milan di era modern, 2 gol Luka Jovic. | ||
Update Terkini dan Dinamika Derby Hingga 2025
Rekor Lama yang Tak Tergoyahkan
Hingga November 2025, rekor-rekor bersejarah seperti kemenangan 6-0 Milan dan laga 11 gol pada 1949 masih tetap berdiri kokoh. Derby della Madonnina modern tetap kompetitif dan sengit, namun belum ada pertandingan yang menghasilkan margin atau total gol yang mampu menggeser catatan-catatan legendaris tersebut. Ini menunjukkan betapa ekstremnya momen-momen tersebut dalam konteks sejarah.
Persaingan yang Tetap Sengit di Era Modern
Meski rekor lama tak terpecahkan, rivalitas tetap hidup dengan intensitas yang sama. Musim 2024/2025 menyajikan beberapa babak baru yang dramatis:
- Supercoppa Italiana (6 Jan 2025): AC Milan menang 2-3 atas Inter di Riyadh, menunjukkan bahwa mereka bisa mengalahkan Inter di final.
- Serie A (2 Februari 2025): Hasil imbang 1-1 yang dramatis, di mana Stefan de Vrij menyamakan kedudukan untuk Inter pada masa injury time.
- Coppa Italia (2 April & 23 April 2025): Setelah imbang 1-1 di leg pertama, Milan menghancurkan impian Inter di leg kedua dengan kemenangan 0-3, membuktikan bahwa ketajaman di momen krusial masih menjadi penentu.
Pertandingan berikutnya yang sangat dinantikan dijadwalkan pada 23 November 2025 di Serie A. Laga ini akan menjadi babak baru yang bisa menambah cerita, meski mungkin bukan untuk memecahkan rekor skor ekstrem.
Proyeksi dan Warisan Abadi Derby della Madonnina
Derby della Madonnina adalah lebih dari sekadar daftar kemenangan dan kekalahan. Ini adalah cerita tentang dua identitas yang hidup dalam satu kota, dua warna yang saling bertolak belakang, dan dua sejarah yang tak terpisahkan. Kemenangan telak 6-0 Milan dan kemenangan awal 5-1 Inter adalah penanda era yang mengingatkan kita bahwa dominasi dalam sepak bola adalah hal yang siklus.
Laga gila 6-5 pada 1949 adalah pengingat abadi tentang mengapa kita jatuh cinta pada sepak bola: karena emosi, drama, dan ketidakpastiannya. Rekor-rekor ini bukan hanya angka mati di arsip; mereka adalah jiwa dari rivalitas ini. Mereka dibicarakan dari generasi ke generasi, memicu debat, dan mengobarkan gairah.
Sementara kedua tim terus ber evolusi, dengan pemain baru, pelatih baru, dan taktik baru, esensi Derby della Madonnina tetap sama. Setiap pertemuan adalah kesempatan untuk menulis sejarah baru, untuk membalas dendam atas kekalahan memalukan di masa lalu, atau sekadar untuk membuktikan siapa yang benar-benar menjadi penguasa kota Milan. Dan selama gairah ini terus hidup, rekor-rekor lama itu akan selalu menjadi target untuk dipecahkan, atau setidaknya, menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Ikuti terus analisis mendalam dan berita terbaru seputar dunia sepak bola, termasuk perkembangan lanjutan dari rivalitas Inter vs Milan, hanya di Score.co.id.












