Score – Ngannou kalah melalui keputusan angka split saat menghadapi Fury di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (29/10/2023) pagi waktu Indonesia.
Prediksi publik yang meragukan Ngannou karena fakta bahwa rekor tinju profesional yang masih nol berhasil dibungkam mantan juara kelas berat ajang MMA kenamaan, UFC, ini.
Si Predator membuat Fury, juara dunia kelas berat WBC dengan rekor tak terkalahkan dalam 34 laga, kewalahan.
Pemandangan mengejutkan bahkan tersaji pada ronde ketiga setelah Ngannou membuat Fury terjatuh dengan pukulan hook kiri.
Fury memang menunjukkan reputasinya sebagai pemilik dagu keras dengan bangkit untuk kemudian memegang kendali.
Namun, tidak banyak serangan berbahaya yang diberikan Fury hingga akhir laga. Ngannou juga tak tampil buruk untuk pertarungan di atas 5 ronde pertamanya.
Sorakan dukungan terhadap Ngannou makin keras menuju akhir pertandingan. Petarung asal Kamerun itu dinilai pantas untuk menang.
Satu hakim memberi kemenangan angka tipis untuk Ngannou dengan 95-94.
Sayangnya, dua hakim lain memberi kemenangan bagi Fury dengan 95-94 dan sebuah skor lain yang selisihnya lebih besar yaitu 96-93.
Suara cemoohan pun terdengar saat hasil pertandingan dibacakan.
Terlepas dari hasil akhir yang kontroversial, Ngannou mendapatkan sanjungan besar karena penampilan apiknya.
Kebanggaan pun ditunjukkan oleh Mike Tyson yang ditunjuk Ngannou untuk menjadi pelatih untuk pertarungan ini.
Saat ditanya apakah Ngannou dicurangi dengan hasil akhir dalam wawancara cegat dengan MMA Junkie di pinggir ring, Tyson hanya memberi jawaban menohok.
“Bukan, itu bukan perampasan kalau semua orang tahu hasil akhirnya,” ujar Tyson sambil tersenyum.
Tyson melanjutkan apresiasinya kepada Ngannou dalam unggahan di akun Twitternya.
“Juara sejati malam ini, Francis Ngannpu. Sangat bangga dengan bagaimana Anda bertanding,” tulis Si Leher Beton.
Pujian kepada Ngannou juga diberikan oleh Tyson Fury sendiri.
Sosok yang pernah memegang semua sabuk juara mayor tersebut mengakui Ngannou telah memberikan pertarungan terberat baginya selama 10 tahun.
“Pastinya pertarungan ini tidak diatur. Francis adalah petarung yang luar biasa, seorang pemukul yang kuat dan hebat,” ujar Fury, dikutip dari TNT Sports via BBC.
“Dia pria yang canggung dengan pukulan yang hebat dan saya menghormatinya. Dia tidak maju ke depan, tetapi berdiri di belakang dan menunggu.”
Fury sempat dituding meremehkan pertarungan dengan Ngannou karena meneken kontrak pertarungan yang hanya berjarak dua bulan.
Setelah menghadapi Ngannou, Fury direncanakan bertanding dengan Oleksandr Usyk untuk gelar juara sejati pada 23 Desember nanti.
Soal kemenangan tipis yang didapatkannya, Fury enggan berkomentar lebih jauh. Baginya, itulah hasil pertandingannya.
“Anda bisa melihat sendiri, ring rust (kemampuan yang menurun karena lama tidak bertarung, red),” tukas Fury.
“Tadi adalah pertarungan yang adil untuk Francis. Dia membuat kepala saya terluka di sini. Itu pertandingan yang bagus.”
Adapun Ngannou, kepuasan besar tetap dirasakannya kendati hasil pertandingan belum memihaknya kali ini.
“Saya mungkin terluka, tetapi saya bisa menggigit. Saya siap untuk bertarung kapan pun. Kita bisa melakukannya lagi dan saya yakin saya akan menjadi lebih baik,” katanya.
“Ini adalah pertarungan tinju pertama saya. Saya tidak menjadikannya alasan. Awalnya, saya gugup, ini olahraga baru buat saya. Sekarang saya tahu saya bisa.”
Seperti halnya Fury, Ngannou juga sudah lama tidak bertanding. Duel terakhirnya di UFC bahkan terjadi pada Januari tahun lalu.
“Saya datang setelah pemulihan yang sangat panjang pasca-cedera. Kamp latihan saya berlangsung tiga bulan. Saya berusaha keras dan memberikan yang terbaik.”
“Saya akan kembali besama tim untuk melihat apa yang bisa ditingkatkan. Saya sudah merasakan hawanya, dan siap untuk mengambil alih.”