Kekeringan Gelar Para Jagoan Bulu Tangkis dari Kento Momota hingga Juara Olimpiade yang Berakhir Manis pada 2023

Kekeringan Gelar Para Jagoan Bulu Tangkis dari Kento Momota hingga Juara Olimpiade yang Berakhir Manis pada 2023

1jpg 20231113031351 SCORE.CO.ID

Score – Berikut adalah beberapa kekeringan gelar terlama yang terjadi pada 2023.

Kento Momota (Korea Masters 2023)Hari sejak gelar terakhir: 721 hari (Indonesia Masters 2021)

Mantan tunggal putra nomor 1 dunia itu mengalami krisis kepercayaan diri yang membuatnya merosot ke peringkat ke-60.

Sejak menjuarai Indonesia Masters pada November 2021, Momota hanya tampil dalam satu final yakni Malaysia Open pada Juli 2022.

Tahun ini, ia tersingkir pada babak pertama dari delapan turnamen sebelum akhirnya tepat sasaran di Gwangju, di mana ia tidak kehilangan satu pun poin.

Carolina Marin (Orleans Masters 2023)Hari sejak gelar terakhir: 763 hari (Swiss Open 2021)

Marin yang memenangkan emas pada dua Kejuaraan Eropa (2021, 2022) dan European Games 2023 setelah gelar World Tour terakhirnya pada Maret 2021, kalah pada final French Open 2022 dan Indonesia Masters 2023.

Tunggal putri Spanyol itu lalu tampil bagus di Orleans pada April.

Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Kanada Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 854 hari (Swiss Open 2021)

Basel juga memberikan panggung bagi kesuksesan terakhir ganda putra nomor satu Denmark dan setelah beberapa musim yang mengecewakan.

Astrup/Rasmussen hanya comeback meraih medali emas European Games di Polandia pada Juli.

Mereka kemudian memenangkan gelar pada Hong Kong Open, Arctic Open, dan French Open dengan medali perak Kejuaraan Dunia 2023.

Anders Antonsen (Korea Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 903 hari (BWF World Tour 2020)

Cedera telah menghambat mantan tunggal peringkat ke-2 dunia itu, tetapi ketika mendapat peluang melawan unggulan keempat, Loh Kean Yew (Singapura) di Yeosu, Antonsen tidak menyia-nyiakannya.

DIa bangkit dari ketertinggalan untuk menang 11-21 21-11 21-19.

Perjalanannya ke final Singapore Open sebulan sebelumnya pada Juni menjadi awal dari apa yang akan terjadi di masa depan.

Lee Yang/Wang Chi Lin (Japan Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 910 hari (BWF World Tour Finals 2020)

Lee/Wang meraih medali emas Olimpiade di Tokyo 2020 yang digelar pada 2021.

Namun, Lee/Wang belum pernah menduduki podium dalam turnamen BWF World Tour sejak Januari 2021.

Mereka comeback dengan kemenangan terbesar mereka setelah 23 turnamen tanpa gelar, setelah menundukkan unggulan teratas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan unggulan ketiga Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dalam perjalanan menuju gelar juara.

Nozomi Okuhara (Syed Modi India Internasional 2023)Hari sejak gelar terakhir: 987 hari (All England 2021)

Okuhara harus menunggu hingga bulan terakhir 2023 untuk mencapai final pertamanya sejak menjuarai All England pada Maret 2021.

Juara dunia 2017 itu memenangkan gelar pertama dalam yang ketat di Lucknow melawan Line Kjaersfeldt (Denmark) untuk menang 21- 19, 21-16.

Pornpawee Chochuwong (Swiss Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 1.127 hari (Spain Masters 2020)

Chochuwong mengalahkan Mia Blichfeldt (Denmark) dua gim langsung untuk mengakhiri periode tiga tahun tanpa mahkota gelar BWF World Tour.

Kemenangan terakhir tunggal putri Thailand ini terjadi pada Spain Masters, Februari 2020.

Satu-satunya gelar lainnya, juga diraihnya saat melawan favorit tuan rumah asal Eropa, Carolina Marin.

Ng Ka Long Angus (German Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 1.141 hari (Thailand Masters 2020)

Selang tiga tahun lainnya juga terjadi pada Maret, ketika Ng menemukan kembali perasaan positif di Mulheim.

Dia berjuang untuk kembali ke final dari kekalahan tipis pada gim pertama dan cedera pergelangan kaki untuk menundukkan Li Shi Feng (China), 20-22 21-18 21-18.

“Saya tidak bisa menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya sekarang, tetapi saya bahagia,” ujarnya seusai pertandingan dilansir dari BWF Badminton.

Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hylo Open 2023)Hari sejak gelar terakhir: 1.442 hari (Korea Masters 2019)

Ketekunan ganda campuran Hong Kong selama empat tahun membuahkan hasil pada November di Saarbrucken.

Mereka mengalahkan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (Indonesia) untuk meraih medali pemenang pertama mereka sejak Korea Masters 2019.

Beiwen Zhang (Australian Open 2023)Jumlah hari sejak gelar terakhir: 2.009 har (India Open 2018)

Penantian terlama dalam daftar ini, mungkin juga yang paling menginspirasi. Gelar BWF World Tour pertama Zhang dalam lima tahun datang pada ulang tahun kedua operasi Achillesnya yang pecah di Tokyo 2020.

Ia membutuhkan waktu delapan bulan untuk kembali beraksi.

“Saya merasa tersentuh karena hari ini tepat dua tahun sejak operasi saya. Saya merasa sangat emosional saat ini,” ucap tunggal putri 33 tahun itu.

Exit mobile version