SCORE.CO.ID – Winger Real Madrid, Vinicius Junior, kembali menjadi korban tindakan rasisme dan kejadian ini pun telah mengundang tindakan langsung dari pihak LaLiga yang telah melaporkan insiden tersebut ke Kejaksaan Spanyol.
Dilansir dari ESPN, LaLiga berencana untuk mengajukan komplain terkait serangan yang dialami Vinicius. Kejadian tersebut terjadi sebelum pertandingan antara Atletico Madrid dan Inter Milan dalam ajang Liga Champions.
Pendukung Atletico Diduga Melakukan Serangan Rasisme terhadap Vinicius Junior di Luar Stadion
Dilaporkan bahwa pada Kamis (14/3) dini hari WIB, di luar stadion Wanda Metropolitano, pendukung Atletico Madrid diduga melakukan serangan rasisme terhadap Vinicius Junior.
Dikabarkan bahwa Vinicius Junior diduga diejek oleh mereka dengan menggunakan kata-kata berbau rasisme, termasuk terdengarnya seruan “simpanse Vinicius” di tengah kerumunan.
LaLiga telah merespons kejadian tersebut dengan melaporkannya ke kejaksaan Spanyol.
LaLiga menekankan komitmennya untuk memastikan bahwa sepakbola adalah ruang yang bebas dari kebencian dan berjanji untuk terus berjuang melawan sikap rasisme, homofobia, kekerasan, dan kebencian tanpa henti, seperti yang dilaporkan kepada ESPN.
UEFA Dapat Ikut Mengusut Kasus Rasisme Terhadap Vinicius Junior
Sebagai badan yang mengelola pertandingan Liga Champions antara Atletico Madrid dan Inter Milan, UEFA memiliki kewenangan untuk menyelidiki kasus rasisme yang terjadi di area stadion.
Melalui laporan yang sudah diajukan ke pihak berwenang, UEFA dapat turut serta dalam proses penyelidikan.
Kontinuasi serangan yang dialami oleh Vinicius Junior menunjukkan bahwa pemain Brasil tersebut masih menjadi target sasaran dalam beberapa pertandingan.
Hal ini menunjukkan perlunya tindakan keras untuk mengatasi kejahatan rasisme dalam sepak bola.
Sejarah Kejadian Rasisme Terhadap Pemain Sepakbola
Rasisme merupakan masalah serius yang telah merasuki berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia sepakbola.
Pemain-pemain sepakbola dari berbagai latar belakang etnis telah menjadi korban serangan rasial, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Patrice Evra dan Luis Suarez (2011)
Salah satu insiden rasisme yang mencuat terjadi pada tahun 2011 ketika Luis Suarez, pemain Liverpool saat itu, dihukum karena menghina rasial Patrice Evra, pemain Manchester United.
Suarez menggunakan kata-kata merendahkan dan menghina Evra berdasarkan latar belakang etnisnya.
Kevin-Prince Boateng (2013)
Pada tahun 2013, Kevin-Prince Boateng, pemain AC Milan, mengalami serangan rasial saat bermain dalam pertandingan persahabatan melawan tim Serie C, Pro Patria.
Boateng merasa terhina oleh pelecehan rasial dari sekelompok suporter lawan dan memutuskan untuk meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes.
Korban Serangan Rasial: Balotelli, Sterling, dan Lukaku
Mario Balotelli, Raheem Sterling, dan Romelu Lukaku adalah beberapa pemain sepakbola yang telah menjadi korban serangan rasial.
Balotelli, pemain Italia keturunan Afrika, sering kali menjadi sasaran pelecehan rasial di Italia.
Sterling, pemain Inggris keturunan Jamaika, juga mengalami serangan rasial di Inggris. Lukaku, pemain Belgia keturunan Kongo, mengalami serangan rasial selama bermain di Italia.