Kapan Terakhir Dortmund Juara UCL
score.co.id – Bagi penggemar sepak bola, nama Borussia Dortmund selalu menggema di hati, terutama saat membahas UEFA Champions League (UCL). Dikenal dengan “Yellow Wall” yang menggetarkan Westfalenstadion, klub Jerman ini memiliki sejarah yang kaya di kompetisi elit Eropa. Namun, kapan terakhir kali Dortmund mengangkat trofi “Si Kuping Besar”? Artikel ini akan membawa Anda menyelami momen bersejarah kemenangan mereka, perjuangan di final lain, hingga performa terkini di musim 2024/25. Mari kita mulai!
Kapan Dortmund Terakhir Menjuarai UCL?
Borussia Dortmund, atau yang akrab disapa BVB, terakhir kali meraih gelar UEFA Champions League pada musim 1996/97. Kemenangan epik ini terjadi di final yang digelar di Munich, tempat Dortmund mengalahkan raksasa Italia, Juventus, dengan skor telak 3-1. Hingga April 2025, ini tetap menjadi satu-satunya trofi UCL dalam lemari trofi Dortmund, sebuah pencapaian yang masih dikenang oleh jutaan penggemar di seluruh dunia.

Momen tersebut bukan hanya kemenangan biasa, melainkan puncak kejayaan klub yang saat itu dianggap underdog. Bagaimana Dortmund bisa mengatasi Juventus yang diperkuat bintang seperti Zinedine Zidane? Mari kita telusuri lebih dalam.
Momen Emas Kemenangan 1997
Pada 28 Mei 1997, Stadion Olympiastadion di Munich menjadi saksi bisu keajaiban Dortmund. Di bawah arahan pelatih legendaris Ottmar Hitzfeld, BVB tampil tanpa rasa gentar melawan Juventus, yang saat itu adalah juara bertahan. Gol pembuka dicetak oleh Karl-Heinz Riedle pada menit ke-29, diikuti gol keduanya lima menit kemudian, membuat pendukung Juventus terdiam.
Juventus sempat memperkecil kedudukan melalui Alessandro Del Piero, tetapi harapan mereka pupus ketika Lars Ricken super-sub Dortmund, Lars Ricken, mencetak gol hanya 16 detik setelah masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-71. Gol ini bukan hanya penutup kemenangan, tetapi juga rekor gol tercepat oleh pemain pengganti di final UCL, sebuah catatan yang masih bertahan hingga 2025.
Matthias Sammer, yang meraih Ballon d’Or 1996, menjadi tulang punggung di lini tengah, sementara Riedle dan Ricken menjadi pahlawan di lini depan. Kemenangan ini bukan sekadar trofi, tetapi simbol kebangkitan Dortmund sebagai kekuatan Eropa.
Perjalanan Menuju Final 1997
Menuju final, Dortmund menunjukkan ketangguhan mereka. Di fase grup, mereka finis di posisi kedua di belakang Atletico Madrid. Perempat final melawan Auxerre berakhir dengan kemenangan agregat 4-1, diikuti oleh keberhasilan menyingkirkan Manchester United di semifinal dengan agregat 2-0. Perjalanan ini membuktikan bahwa Dortmund bukan sekadar keberuntungan, tetapi tim yang solid dan penuh strategi.
| Tahap | Lawan | Hasil |
|---|---|---|
| Fase Grup | Berbagai Tim | Posisi 2 di Grup B |
| Perempat Final | Auxerre | Menang agregat 4-1 |
| Semifinal | Manchester United | Menang agregat 2-0 |
| Final | Juventus | Menang 3-1 |
Final UCL Lainnya: Harapan yang Kandas
Sejak kejayaan 1997, Dortmund telah dua kali kembali ke final UCL, tetapi belum berhasil menambah koleksi trofi. Kedua kesempatan ini, meski berakhir dengan kekalahan, menunjukkan bahwa BVB tetap menjadi ancaman di panggung Eropa.
Final 2013: Der Klassiker yang Menyakitkan
Pada 2013, Dortmund, yang dilatih Jürgen Klopp, menghadapi Bayern Munich di final UCL di Wembley. Pertandingan ini, yang dikenal sebagai final “Der Klassiker” pertama di UCL, penuh dengan drama. Dortmund unggul lebih dulu melalui Ilkay Gündogan, tetapi gol Mario Mandžukić dan tendangan dramatis Arjen Robben di menit-menit akhir membuat Bayern menang 2-1. Kekalahan ini terasa pahit, terutama karena Dortmund tampil dominan di babak pertama.
Final 2024: Ditundukkan Raja UCL
Pada 2024, Dortmund kembali ke Wembley untuk menghadapi Real Madrid, raja UCL dengan 15 gelar. Meski tampil impresif di babak pertama, Dortmund gagal memanfaatkan peluang. Gol Dani Carvajal dan Vinicius Junior di babak kedua memastikan kemenangan 2-0 untuk Madrid. Kekalahan ini menjadi pukulan berat, terutama bagi Marco Reus, yang menjalani musim terakhirnya bersama klub.
| Tahun | Lawan | Skor | Hasil | Lokasi |
|---|---|---|---|---|
| 1997 | Juventus | 3-1 | Menang | Munich |
| 2013 | Bayern Munich | 1-2 | Kalah | Wembley |
| 2024 | Real Madrid | 0-2 | Kalah | Wembley |
Prestasi Eropa Lain Dortmund
Selain gelar UCL 1997, Dortmund memiliki trofi Eropa lain yang menambah kilau sejarah mereka. Pada 1966, mereka menjadi klub Jerman pertama yang memenangkan gelar Eropa dengan mengalahkan Liverpool 2-1 di final UEFA Cup Winners’ Cup. Setelah kemenangan UCL 1997, Dortmund juga meraih Intercontinental Cup dengan mengalahkan Cruzeiro, menegaskan status mereka sebagai juara dunia antarklub.
Performa Terkini di Musim 2024/25
Hingga April 2025, Dortmund masih bertarung di musim 2024/25 UCL. Statistik terbaru menunjukkan performa mereka cukup menjanjikan:
- Gol: 31 gol (rata-rata 2,22 per pertandingan)
- Penguasaan Bola: 51,08%
- Akurasi Umpan: 86,43%
- Clean Sheets: 5 kali
Salah satu momen gemilang musim ini adalah kemenangan 7-1 atas Celtic, rekor kemenangan terbesar Dortmund di UCL. Namun, dengan final UCL biasanya digelar pada Mei atau Juni, masih terlalu dini untuk memprediksi apakah Dortmund bisa mengakhiri paceklik gelar mereka.
Mengapa Dortmund Tetap Menjadi Kebanggaan?
Meski hanya memiliki satu gelar UCL, Dortmund tetap menjadi kebanggaan penggemar sepak bola. Ada beberapa alasan mengapa BVB terus bersinar:
- Dukungan Penggemar: Westfalenstadion memiliki rata-rata kehadiran tertinggi di dunia, dengan “Yellow Wall” menciptakan atmosfer yang tak tertandingi.
- Pemain Ikonik: Marco Reus (24 gol di UCL) dan Erling Haaland (15 gol) adalah bukti Dortmund mampu menghasilkan bintang kelas dunia.
- Konsistensi: Dortmund rutin melaju ke fase gugur UCL, dengan pencapaian seperti perempat final 2020/21 dan final 2023/24.
Kesimpulan: Sejarah yang Tak Pudar
Borussia Dortmund terakhir kali menjuarai UEFA Champions League pada 1997, sebuah kemenangan yang mengukir nama mereka dalam sejarah sepak bola Eropa. Meski belum menambah trofi sejak saat itu, perjalanan mereka ke final 2013 dan 2024, serta performa impresif di musim 2024/25, menunjukkan bahwa Dortmund tetap menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Dengan dukungan penggemar yang luar biasa dan tradisi menghasilkan pemain berbakat, BVB terus menjaga sejarah gemilang mereka.
Opini Akhir: Kekalahan di final 2024 mungkin menyisakan luka, tetapi semangat Dortmund tak pernah padam. Musim 2024/25 bisa menjadi titik balik bagi mereka untuk kembali ke puncak Eropa. Dengan performa saat ini, mimpi untuk mengangkat trofi UCL lagi bukanlah hal yang mustahil.
Ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan Dortmund dan berita sepak bola terbaru? Ikuti terus update dari score.co.id untuk analisis, statistik, dan kabar terkini dari dunia sepak bola!












