Kapan Terakhir Barca Juara La Liga? Inilah Kenangan Manisnya

Mengenang kembali momen manis kejayaan Blaugrana.

Terakhir Barca Juara La Liga
Terakhir Barca Juara La Liga

Terakhir Barca Juara La Liga

score.co.id – Setelah melewati masa transisi penuh gejolak, FC Barcelona akhirnya mengukir sejarah baru dengan mengangkat trofi La Liga musim 2024/2025. Gelar juara ke-28 ini bukan sekadar angka statistik, melainkan simbol kebangkitan identitas Blaugrana yang sempat redup. Di bawah kepemimpinan Hansi Flick, Barcelona tak hanya menjuarai liga, tetapi juga merajai kompetisi domestik dengan treble mengesankan.

Musim 2024/25: Penutup Era Penantian Panjang

Tanggal 15 Mei 2025 menjadi saksi bisu kebangkitan Barcelona. Kemenangan 2-0 atas Espanyol dalam Derbi Barceloní di RCDE Stadium mengunci gelar dengan dua laga tersisa. Hasil ini memastikan Real Madrid (84 poin) tak sanggup mengejar selisih poin (88) meski tersisa dua pertandingan. Gelar ini mengakhiri puasa empat musim tanpa titel liga sekaligus mengembalikan kepercayaan diri Culés setelah periode sulit pasca-Lionel Messi.

Mengenang kembali momen manis kejayaan Blaugrana.
Mengenang kembali momen manis kejayaan Blaugrana.

Keberhasilan ini didorong oleh rekor tandang fenomenal: 45 poin dari 19 laga-lebih tinggi daripada poin kandang (43). Fakta unik ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah klub. Transformasi mentalitas tim di bawah Flick terlihat jelas saat bermain di Estadi Olímpic Lluís Companys-stadion sementara selama renovasi Camp Nou-yang justru memaksa mereka mengembangkan ketangguhan di luar zona nyaman.

Revolusi Hansi Flick: Strategi, Mental, dan Treble Domestik

(Analisis)Kedatangan Hansi Flick menggantikan Xavi Hernández pada awal musim menjadi titik balik krusial. Pelatih asal Jerman ini menerapkan filosofi gegenpressing agresif yang memadukan disiplin taktis dan kebebasan kreatif. Dalam waktu singkat, ia berhasil menghidupkan kembali DNA menyerang Barcelona yang sempat hilang.

Baca Juga  Lamine Yamal Mampu Tembus Level Messi, Ini 2 Bukti dari Performa Luar Biasanya

Prestasi treble domestik (La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol) membuktikan efektivitas sistem Flick:

  • Rekor El Clásico sempurna: Empat kemenangan beruntun atas Real Madrid, termasuk kemenangan telak 4-0 di Santiago Bernabéu yang mengubur ekspektasi dominasi Los Blancos pasca-rekrutmen Kylian Mbappé.
  • Efisiensi serangan: 89 gol liga tercipta berkat kombinasi umpan pendek cepat dan transisi mematikan.
  • Stabilitas lini belakang: Hanya kebobolan 25 gol sepanjang musim meski kehilangan Marc-André ter Stegen akibat cedera ACL sejak awal kompetisi.

Kutipan Kunci dari Flick: “Trofi ini adalah bukti karakter tim. Mereka tak pernah menyerah meski dihujani kritik. Mentalitas juara inilah yang akan menjadi fondasi era baru Barcelona.”

Momen Legendaris dan Pilar Kejayaan

(Dampak dan Proyeksi)Dua momen paling ikonik musim ini terjadi dalam laga penentu:

  1. Kemenangan 4-0 atas Madrid di Bernabéu yang mematahkan mitos “kutukan tandang”.
  2. Gol spektakuler Lamine Yamal dari jarak 25 meter ke gawang Espanyol-penutup sempurna yang mengamankan gelar.

Kesuksesan kolektif ini ditopang performa individu luar biasa:

  • Robert Lewandowski: Cetak 42 gol di semua kompetisi, termasuk 28 gol liga. Konsistensinya menjadi tulang punggung serangan.
  • Raphinha: Evolusi dramatis dari “calon dijual” menjadi kandidat Ballon d’Or. Kontribusinya (34 gol, 15 assist) merevitalisasi sayap kanan.
  • Lamine Yamal: Di usia 17 tahun, ia memborong 18 gol dan 11 assist-bukti generasi La Masia masih relevan.
  • Wojciech Szczęsny: Rekrutan darurat yang menjadi pahlawan dengan 19 clean sheet setelah menggantikan ter Stegen.

Statistik Krusial Barcelona Musim 2024/25:

Klasemen La Liga (Top 4) Main Poin Selisih Gol
1. Barcelona 38 88 +64
2. Real Madrid 38 84 +40
3. Atletico Madrid 38 76 +38
4. Athletic Bilbao 38 70 +25
Baca Juga  Lewandowski Top Skor Liga Spanyol: Sukses Dengan 14 Gol
Top Skor Barcelona Gol
1. Robert Lewandowski 42
2. Raphinha 34
3. Lamine Yamal 18

Warisan untuk Masa Depan

Kembalinya Barcelona ke puncak La Liga bukan akhir perjalanan. Gelar ini menandai dimulainya siklus baru dengan fondasi kuat:

  1. Regenerasi pemain muda: Yamal, Fermin Lopez, dan Gavi (yang kembali dari cedera) menjadi tulang punggung tim.
  2. Stabilitas kepemimpinan: Kontrak panjang Flick hingga 2027 menjamin konsistensi filosofi permainan.
  3. Daya saing Eropa: Treble domestik menjadi batu loncatan untuk menantang dominasi klub-klub Eropa musim depan.

Era Flick telah mengembalikan esensi Barcelona: keberanian menyerang, kedisiplinan taktis, dan mentalitas pantang menyerah. Gelar ke-28 ini tak sekadar memenuhi lemari trofi, tetapi juga menyatukan generasi lama dan baru dalam misi mengembalikan kejayaan Camp Nou.

Ayo terus ikuti perkembangan terbaru dunia sepakbola hanya di score.co.id!