Juara Liga Arab dari Tahun ke Tahun
score.co.id – Pernahkah Anda bertanya, siapa raja sejati sepakbola Arab yang konsisten mendominasi panggung regional? Di tengah hiruk-pikuk Liga Champions UEFA dan Piala Libertadores, ada kompetisi tersembunyi yang menjadi kebanggaan 22 negara Arab: Arab Club Champions Cup (ACCC). Turnamen yang dihelat Uni Asosiasi Sepak Bola Arab (UAFA) ini bukan sekadar ajang pertandingan, melainkan pertaruhan harga diri antarklub dari Maroko hingga Oman. Di sini, rivalitas geopolitik, tradisi sepakbola legendaris, dan ambisi juara bertabrakan. Edisi terbaru 2023 bahkan mencatatkan salah satu final paling epik dalam sejarah sepakbola Arab. Mari telusuri warisan emas kompetisi ini, dari era 1980-an hingga proyeksi 2025!
Sejarah dan Transformasi Kompetisi
Akar ACCC bermula pada 1981 dengan nama Arab Unified Club Championship. Kompetisi ini lahir dari visi menyatukan dunia Arab melalui sepakbola, melibatkan klub dari konfederasi Asia (AFC) dan Afrika (CAF). Perjalanannya diwarnai perubahan signifikan:

- Era Awal (1981-1999): Turnamen bergengsi namun jadwal tak menentu. Dominasi Irak dan Arab Saudi mewarnai dekade ini.
- Masa Transisi (2000-2009): Berganti nama menjadi Arab Champions League. Tunisia dan Aljazair mulai unjuk gigi.
- Era Modern (2012-sekarang): Kembali ke nama Arab Club Champions Cup dengan format lebih stabil. Hadiah uang mencapai $6 juta untuk juara (2023).
Titik balik terjadi pada 2023. Turnamen diangkat menjadi “King Salman Club Cup” dengan partisipasi Cristiano Ronaldo (Al-Nassr). Edisi ini disebut-sebut sebagai yang paling prestisius, menarik 650 juta penonton global.
Daftar Lengkap Juara (1982-2023)
Catatan sejarah ini membuktikan dinamika kekuatan sepakbola Arab. Berikut daftar pemenang berdasarkan arsip resmi UAFA:
| Musim | Juara | Asal Negara | Runner-up |
|---|---|---|---|
| 1981-82 | Al-Shorta | Irak | Al-Nejmeh (Lebanon) |
| 1984 | Al-Ettifaq | Arab Saudi | KAC Kénitra (Maroko) |
| 1985 | Al-Rasheed | Irak | USM El-Harrach (Aljazair) |
| 1986 | Al-Rasheed | Irak | Espérance de Tunis (Tunisia) |
| 1987 | Al-Rasheed | Irak | Al-Ittihad Jeddah (Arab Saudi) |
| 1988 | Al-Ettifaq | Arab Saudi | Club Africain (Tunisia) |
| 1989 | Wydad Casablanca | Maroko | Al-Hilal (Arab Saudi) |
| 1992 | Al-Shabab | Arab Saudi | Al-Arabi (Qatar) |
| 1993 | Espérance de Tunis | Tunisia | Al-Muharraq (Bahrain) |
| 1994 | Al-Hilal | Arab Saudi | Al-Ittihad Jeddah (Arab Saudi) |
| 1995 | Al-Hilal | Arab Saudi | Espérance de Tunis (Tunisia) |
| 1996 | Al Ahly | Mesir | Raja Casablanca (Maroko) |
| 1997 | Club Africain | Tunisia | Al Ahly (Mesir) |
| 1998 | WA Tlemcen | Aljazair | Al-Shabab (Arab Saudi) |
| 1999 | Al-Shabab | Arab Saudi | Al-Jaish (Suriah) |
| 2000 | Club Sfaxien | Tunisia | Al-Jaish (Suriah) |
| 2001 | Al-Sadd | Qatar | MC Oran (Aljazair) |
| 2002 | Al-Ahli Saudi | Arab Saudi | Club Africain (Tunisia) |
| 2003 | Zamalek | Mesir | Al-Kuwait (Kuwait) |
| 2003-04 | Club Sfaxien | Tunisia | Al-Ismaily (Mesir) |
| 2004-05 | Al-Ittihad Jeddah | Arab Saudi | Club Sfaxien (Tunisia) |
| 2005-06 | Raja Casablanca | Maroko | ENPPI Club (Mesir) |
| 2006-07 | ES Sétif | Aljazair | Al-Faisaly (Yordania) |
| 2007-08 | ES Sétif | Aljazair | Wydad Casablanca (Maroko) |
| 2008-09 | Espérance de Tunis | Tunisia | Wydad Casablanca (Maroko) |
| 2012-13 | USM Alger | Aljazair | Al-Arabi (Kuwait) |
| 2017 | Espérance de Tunis | Tunisia | Al-Faisaly (Yordania) |
| 2018-19 | Étoile du Sahel | Tunisia | Al-Hilal (Arab Saudi) |
| 2019-20 | Raja Casablanca | Maroko | Al-Ittihad Jeddah (Arab Saudi) |
| 2023 | Al-Nassr | Arab Saudi | Al-Hilal (Arab Saudi) |
Analisis Dominasi: Siapa Penguasa Sejati?
Klub TersuksesDua raksasa mencolok: Al-Rasheed (Irak) dan Espérance de Tunis (Tunisia) masing-masing mengoleksi 3 gelar. Al-Rasheed bahkan meraih hat-trick juara (1985-1987) – rekor yang belum terpecahkan. Sementara Espérance menunjukkan konsistensi dengan gelar terakhir pada 2017.
Negara Terhebat
- Arab Saudi: Raja tak terbantahkan dengan 9 gelar dari 5 klub berbeda (Al-Hilal, Al-Ittihad, Al-Shabab, Al-Ettifaq, Al-Nassr).
- Tunisia: Pesaing terdekat dengan 7 gelar, didominasi Espérance de Tunis (3) dan Club Sfaxien (2).
- Aljazair & Irak: Masing-masing 4 gelar, dengan ES Sétif (Aljazair) dan Al-Rasheed (Irak) sebagai ikon.
Fenomena menarik: Final All-Saudi 2023 antara Al-Nassr dan Al-Hilal mencerminkan hegemoninya. Cristiano Ronaldo menjadi pemain non-Arab pertama yang mencetak gol di final ACCC!
Status Terkini 2024-2025: Fakta Krusial
2024: Tahun KosongTak ada penyelenggaraan ACCC di 2024. UAFA fokus pada restrukturisasi kalender agar turnamen tak lagi bentrok dengan jadwal domestik/AFC.
Arab Club Champions Cup 2025: Apa yang Diketahui?
- Babak Kualifikasi: Dimulai September 2025 dengan 12 tim dari liga minor Arab (mis: Oman, Yaman, Somalia).
- Final: Dijadwalkan di Kairo, Mesir pada Mei 2026 (menggunakan label “2025” sesuai musim kompetisi).
- Peserta: 37 klub termasuk Al-Hilal (Arab Saudi), Raja Casablanca (Maroko), dan Al Ahly (Mesir).
- Perubahan Format: Grup awal dihapus – langsung sistem gugur dua leg untuk tekan biaya logistik.
Beda dengan FIFA Arab Cup 2025Jangan terkecoh! FIFA Arab Cup 2025 adalah turnamen tim nasional di Qatar (Desember 2025). Ini kompetisi terpisah dari ACCC yang khusus untuk klub.
Proyeksi Masa Depan: Tantangan dan Peluang
- Ekspansi Pasar: UAFA berencana menjual hak siar ke Eropa dan Asia mulai 2026.
- Daya Tarik Global: Kehadiran bintang seperti Ronaldo (2023) buka peluang datangkan pemain Barca/PSG di masa depan.
- Kritik: Jadwal tak konsisten dan perubahan nama dinilai merusak identitas merek. Solusinya? UAFA janji stabilisasi format hingga 2029.
- Prediksi Juara 2025: Al-Hilal (Arab Saudi) dan Wydad Casablanca (Maroko) jadi favorit berdasarkan kekuatan skuad terkini.
Kutipan Menarik
*”ACCC bukan hanya piala. Ini tentang membawa harapan bagi 400 juta orang Arab. Kemenangan Al-Nassr 2023 adalah bukti: sepakbola bisa menyatukan kita.”*– Luis Castro (Pelatih Al-Nassr, Juara 2023)
“Turnamen ini perlu jadi prioritas. Klub Eropa punya UEFA, Amerika punya CONMEBOL. Kita harus bangga dengan ACCC!”– Rabah Madjer (Legenda Sepakbola Aljazair)
Penutup
Sejarah Arab Club Champions Cup adalah cermin dinamika sepakbola Arab: penuh gejolak, tapi kaya prestasi. Arab Saudi masih menjadi kekuatan utama, namun kebangkitan Tunisia dan Maroko menunjukkan peta kekuatan mulai berimbang. Dengan final 2025 yang akan digelar di Kairo, ACCC siap menulis babak baru. Satu hal pasti: kompetisi ini tetap menjadi sacred stage bagi klub-klub Arab untuk membuktikan siapa yang terbaik di antara mereka.
Jangan lewatkan update terkini seputar jalannya Arab Club Champions Cup 2025! Pantau terus analisis eksklusif dan reportase mendalam hanya di score.co.id – Sumber berita sepakbola terpercaya












