Kritik Fabio Capello terhadap Josep Guardiola
Nama Josep Guardiola kembali menjadi sorotan setelah menerima kritik tajam dari mantan pelatih legendaris, Fabio Capello.
Kritik tersebut mencuat setelah Manchester City mengalami kekalahan 0-2 dari Juventus dalam laga Liga Champions.
Kekalahan ini tidak hanya memperpanjang tren negatif City, tetapi juga memicu diskusi terkait gaya kepemimpinan Guardiola.
Capello menyebut Guardiola sebagai sosok yang arogan dalam mengelola timnya. Menurutnya, pelatih asal Spanyol ini terkadang lebih mementingkan citra pribadi daripada fokus pada performa tim secara keseluruhan.
Capello menilai bahwa pendekatan semacam ini seringkali merugikan tim, terutama dalam situasi penting seperti pertandingan melawan tim-tim besar.
Hasil buruk ini turut membuat City semakin tertinggal dalam persaingan domestik, dengan jarak delapan poin di belakang Liverpool di klasemen sementara Premier League.
Kondisi tersebut menambah tekanan pada Guardiola yang saat ini tengah menghadapi kritik dari berbagai pihak.
Josep Guardiola: Gaya Pendekatan
Fabio Capello tidak hanya mengomentari karakter Guardiola, tetapi juga gaya taktiknya. Ia menilai bahwa pendekatan Guardiola yang sering kali terlalu rumit justru menjadi kelemahan.
Dalam beberapa kesempatan, Guardiola dianggap terlalu fokus pada penerapan strategi yang menunjukkan kejeniusan taktisnya, alih-alih memaksimalkan potensi pemain di lapangan.
Salah satu contoh yang diangkat kembali adalah kekalahan Manchester City dari Chelsea pada final Liga Champions 2021.
Dalam laga tersebut, Guardiola memutuskan untuk tidak memainkan gelandang bertahan murni seperti Rodri atau Fernandinho, yang dinilai banyak pihak sebagai keputusan berisiko tinggi.
Akibatnya, City kehilangan kendali di lini tengah dan gagal menghadapi tekanan dari Chelsea.
Menurut Capello, keputusan-keputusan semacam itu mencerminkan keinginan Guardiola untuk menjadi pusat perhatian dalam kemenangan, yang pada akhirnya justru merugikan timnya. Kritik ini memperkuat pandangan bahwa Guardiola terkadang terlalu percaya diri dengan pendekatan yang ia pilih.
Guardiola Tetap Konsisten dengan Filosofinya
Meskipun mendapat banyak kritik, Josep Guardiola tetap mempertahankan gaya kepelatihannya yang khas.
Ia percaya bahwa filosofi permainan yang ia bangun telah memberikan banyak keberhasilan, termasuk sejumlah trofi domestik bersama Manchester City.
Guardiola juga menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah prinsipnya, meskipun tekanan semakin besar.
Guardiola selalu berpegang pada gagasan bahwa kesuksesan jangka panjang memerlukan konsistensi dalam pendekatan.
Ia meyakini bahwa meskipun hasil buruk sedang terjadi, filosofi yang telah ia terapkan adalah pondasi untuk membangun tim yang kuat dan sukses.
Manchester City kini tengah bersiap menghadapi Manchester United dalam derby yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Hasil dari laga ini diprediksi akan menjadi momen penting bagi Guardiola untuk membuktikan bahwa gaya kepelatihannya masih relevan di tengah tekanan dan kritik.
Dengan segala kontroversi yang melibatkan Josep Guardiola, pertandingan-pertandingan mendatang akan menjadi ujian besar, tidak hanya untuk timnya, tetapi juga untuk pembuktian filosofi yang ia anut selama ini.