Score –
Performa juara dunia delapan kali itu tidak mengecewakan sehingga menempatkannya di antara pembalap tercepat pada tes di Valencia, 28 November sejak lap pertama.
Ini adalah awal yang bisa menjadi pertanda baik bagi potensi besar yang bisa diungkapkan oleh pembalap Catalan itu pada musim MotoGP berikutnya.
Marquez sudah dianggap oleh banyak orang sebagai favorit untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP.
Rekan senegaranya, Jorge Lorenzo, juga mendukung peluang pembalap Spanyol itu,
“Marc dalam level olahraga dan hiburan, ini luar biasa. Sayangnya, dia harus merelakan kontrak di Honda yang belum pernah dilihatnya dan mungkin tidak akan pernah dilihatnya lagi sepanjang sejarah MotoGP,” kata Lorenzo dalam wawancara dengan As dilansir dari Motorcyclesports.
“Ini tidak akan mudah, tapi jika saya harus bertaruh, saya akan bertaruh dia akan memenangkan kejuaraan,” ujar Lorenzo yang pernah satu tim dengan Marquez pada 2019 itu,
“Tidak mungkin melakukan banyak kesalahan dengan Marc Marquez.”
Menghadapi banyaknya rival kuat memang bukan hal mudah bagi Marquez, namun Lorenzo yakin gelar juara 2024 bisa berada dalam jangkauannya.
“Saya pikir fakta bahwa dia akan melawan pembalap yang sudah mengenal Ducati dan lebih muda darinya akan sedikit memperumit masalah,” ucap pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP itu.
“Jika dia tidak beruntung, yang diperlukan hanyalah apa yang telah dilakukan saudaranya Alex,” ucap Lorenzo.
“Meski sudah banyak kemajuan pada MotoGP dan mendekati level kakaknya, ia tidak memiliki keajaiban dan bakat yang sama. Jika Alex mampu melakukan apa yang dia lakukan tahun ini, mengapa Marc tidak bisa memenangkan banyak balapan?”
Kehilangan Marquez setelah bekerjasama selama 11 tahun akan menjadi dampak yang sulit diterima Honda setelah melalui beberapa tahun terburuk dalam sejarah MotoGP.
“Jika kita kehilangan kesabaran, kita tenggelam dalam situasi ini. Kita tidak bisa keluar dari situ. Anda harus memiliki banyak kesabaran, dengan filosofi Jepang ‘kaizen’, (filosofi kerja),” ucap Loremzo.
“Secara bertahap menyatukan potongan-potongan teka-teki untuk kembali memiliki kombinasi pembalap dan motor yang kompetitif.”
“Tetapi, saat ini Ducati punya motor dan pembalap terbaik, jadi akan sulit mengalahkan mereka,” kata pembalap asal Mallorca itu.
Pria 36 tahun itu yakin bahwa insinyur berpengalaman seperti Luigi (Gigi) Dall’Igna bisa menjadi solusi bagi pabrikan Jepang.
“Pasti bisa. Jika Honda mempekerjakan Gigi dua atau tiga tahun lalu, mereka mungkin akan memiliki motor yang lebih baik sekarang dan tidak akan kehilangan Marquez,” ujar Lorenzo.
Melakukan apa yang dilakukan Marc pada RC213V akan menjadi misi yang sangat sulit.
Namun, setelah banyak ekspektasi mengenai siapa yang akan menggantikan posisi pebalap Spanyol tersebut, pabrikan asal Jepang tersebut menemukan Luca Marini sebagai penggantinya.
“Saya memahami ketakutan setiap pembalap ketika pembalap papan atas dan terbaik di grid (Marc) memutuskan untuk melepas kontraknya untuk meninggalkan Honda,” kata Lorenzo.
“Saya memahami ketakutan, terutama para pembalap muda seperti Fermín Aldeguer, untuk beralih ke motor seperti ini.”
Lorenzo juga tampak cukup terkejut dengan Valentino Rossi mendukung kepergian adiknya ke HRC, padahal kontraknya dengan tim miliknya, Mooney VR46 masih tersisa satu tahun.
“Saya tidak yakin bagaimana keadaannya karena saya mendengar Marco Bezzecchi mengatakan bahwa Marini telah menjauhkan diri dari Valentino dan tidak lagi berlatih di ranch VR46,” aku Lorenzo.
“Tetapi yang menarik, mengingat Valentino mengakhiri hubungannya dengan Honda pada 2003, kakaknya kini bergabung dengan merek tersebut.”
Rossi bahkan mengunggah Instagram Story berisi foto masa-masanya di HRC, seolah mengisyaratkan akan terjadi sesuatu.
Marquez akan mengendarai Desmosedici spek 2023 yaitu motor yang menempati posisi pertama dan kedua pada persaingan juara dunia musim ini.
Hal tersebut mengakhiri tahun-tahunnya saat menggunakan motor di bawah standar.
Marquez sebelumnya mengungkapkan hasil yang ingin dii dapatkan pada MotoGP 2024 setelah meninggalkan honda.
“Saya ingin tersenyum lagi di balik helm saya. Artinya berada di depan,” aku Marquez.
“Menang memang sulit, tetapi alangkah baiknya bisa kembali berjuang untuk menang dan selalu berada di lima besar.”
“Saya tidak bisa mengatakannya sekarang, saya harus menguji motornya dan melakukan tes pramusim. Saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan dengan baik bersama tim Gresini.”
Marquez ditanya apa yang mungkin dia katakan kepada calon putranya tentang keputusan besar untuk keluar dari Honda.
“Saya akan mengatakan kepadanya bahwa dalam hidup Anda harus merasakan semua yang Anda rasakan saat itu,” ujar Marquez.
“Saya tidak ingin menyesal. Ketika saya menyelesaikan karier saya, saya ingin berpikir bahwa saya telah melakukan 100 persen apa yang saya inginkan.”
“Ini berisiko, tetapi itulah mentalitas saya.”
“Saya akan menerima kegagalan jika itu terjadi, saya tahu risikonya. Tetapi, setidaknya saya tidak akan menyesal.”