Jobe dan Jude Bellingham: Perjalanan Karier Kakak Beradik di Eropa 2025

Persaingan Karier Bellingham Bersaudara di Liga Eropa

Jobe dan Jude Bellingham: Perjalanan Karier Kakak Beradik di Eropa 2025
Jobe dan Jude Bellingham: Perjalanan Karier Kakak Beradik di Eropa 2025

Jobe dan Jude Bellingham

score.co.id – Dinamika sepak bola Eropa seringkali menyajikan kisah-kisah keluarga yang menarik, namun sedikit yang seolah dikaruniai takdir istimewa seperti keluarga Bellingham. Tahun 2025 menandai babak baru yang krusial bagi dua bersaudara ini, di mana nama mereka tidak hanya sekadar terdengar di koridor Inggris, tetapi menjadi perbincangan utama di dua liga terbesar benua itu. Jude Bellingham, yang kini menginjak usia 22 tahun, telah mengukuhkan dirinya sebagai raja baru di Santiago Bernabeu, sementara adiknya, Jobe Bellingham (20 tahun), sedang menempuh jalan berbatu di Jerman bersama Borussia Dortmund.

Analisis mendalam mengenai Jobe dan Jude Bellingham: Perjalanan Karier Kakak Beradik di Eropa 2025 ini akan mengupas tuntas bagaimana genetika sepak bola yang sama bisa menghasilkan dua trajektori yang sangat berbeda namun sama-sama menjanjikan. Artikel ini akan menguraikan data statistik, konteks taktis, serta pengakuan global yang mereka terima, memberikan perspektif jernih mengapa kakak beradik ini menjadi representasi masa depan talenta Inggris.

Persaingan Karier Bellingham Bersaudara di Liga Eropa
Persaingan Karier Bellingham Bersaudara di Liga Eropa

Warisan Genetik dan Fondasi di Birmingham City

Untuk memahami fenomena Bellingham, kita harus melihat ke belakang ke tempat di mana semuanya bermula: Birmingham City. Klub Championship ini bukan sekadar tempat kerja bagi ayah mereka, Mark Bellingham, mantan pencetak gol ratusan di liga non-liga, tetapi juga menjadi inkubator bakat dua putranya. Jejak genetik sangat kentara terlihat dari gaya bermain keduanya yang menggabungkan kekuatan fisik dan intelegensia taktis.

Jude memulai kiprahnya sebagai pemecah rekor. Debutnya pada usia 16 tahun 38 hari pada tahun 2019 menjadi momen bersejarah bagi klub, yang diikuti oleh gol perdana saat ia berusia 16 tahun 63 hari. Ia bukan sekadar talenta yang diproyeksikan; Jude adalah pemain yang siap tempur. Dua tahun kemudian, Jobe mengikuti jejak langkah tersebut, debut di usia yang sama, 16 tahun. Meskipun awalnya peran Jobe lebih terbatas, kehadirannya di lapangan pertama kali sudah memberikan sinyal bahwa bakat Bellingham tidak habis pada Jude saja.

Birmingham City merespons kepergian Jude dengan cara yang sangat menghormati—mengistirahatkan nomor punggung 22 miliknya. Ini menunjukkan seberapa besar dampak Jude sebelum ia melangkah lebih jauh. Sementara itu, Jobe memilih jalur yang lebih sabar, menghabiskan waktu lebih lama di Birmingham untuk mematangkan diri sebelum akhirnya terbang ke Sunderland. Perbedaan karakter ini menjadi kunci dalam membedakan bagaimana keduanya menghadapi tekanan sepak bola Eropa kelak.

Resiliensi Jude Bellingham di Puncak Dunia Bersama Real Madrid

Perjalanan Jude Bellingham ke Real Madrid pada 2023 dengan banderol awal €103 juta adalah transfer yang mengubah lanskap LaLiga. Memakai nomor punggung 5 yang sebelumnya dikenakan legenda Zinedine Zidane adalah beban sekaligus kehormatan. Namun, tahun 2025 menjadi ujian sesungguhnya bagi karakter Jude. Bukan hanya soal memenangkan trofi, tetapi soal bagaimana ia bangkit dari keterpurukan fisik.

Baca Juga  Piala Dunia U-17 2023 - Waspadai Kapten Senegal di Babak 16 Besar, Bek Timnas U-17 Prancis Pamer Keunggulan Tim

Kebangkitan Pasca Operasi Bahu

Musim 2025/26 dimulai dengan kabar yang mengkhawatirkan bagi fans Madrid. Jude harus menjalani operasi bahu kiri pada Juli 2025 akibat dislokasi yang dideritanya sejak November 2023. Prediksi medis menyebutkan ia akan absen selama 10 hingga 12 minggu, sebuah kerugian besar bagi Madrid di awal musim. Namun, mentalitas juara Jude terbukti lebih kuat dari prognosis medis.

Ia berhasil mempercepat pemulihannya dan kembali tampil sebagai pengganti dalam kemenangan 2-0 atas Espanyol pada 20 September 2025. Kembalinya Jude bukan sekadar menambah jumlah pemain, tetapi mengembalikan denyut nadi di lini tengah Madrid. Gol pertamanya musim ini tercipta di ajang paling bergengsi, Liga Champions, melawan Juventus pada 22 Oktober yang membawa kemenangan 1-0. Ini diikuti oleh gol penentu kemenangan di El Clásico melawan Barcelona pada 26 Oktober, sebuah gol yang menjadi yang ketiga kalinya ia menundukkan rival abadi tersebut.

Hingga Desember 2025, catatan statistik Jude menunjukkan efisiensi yang mengerikan. Dari 14 penampilan di LaLiga, ia mencetak 4 gol dan memberikan 3 assist. Angka tersebut mungkin tampak biasa bagi pemain biasa, namun kontribusinya mencapai 19% terhadap total gol Real Madrid. Secara keseluruhan, dalam 82 pertandingan bersama Madrid, Jude telah mengumpulkan 35 gol dan 23 assist—sebuah rasio yang jarang dimiliki oleh seorang gelandang.

Pengakuan Global dan Tantangan Disiplin

Di luar lapangan, tahun 2025 menjadi tahun penuh piala bagi Jude secara personal. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pria Inggris pada November, menjadi bukti bahwa performanya di level klub diakui oleh negaranya. Penghargaan lain seperti masuk ke dalam FIFPRO World 11 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, menjadi Laureus Ambassador, dan meluncurkan aplikasi pribadi “JB5” menegaskan statusnya sebagai superglobal brand.

Namun, perjalanan Jude tidak mulus tanpa cela. Ia sempat menerima sorotan negatif pada Februari 2025 saat diskors dua pertandingan akibat kartu merah dalam laga imbang 1-1 melawan Osasuna. Tuduhan penggunaan bahasa ofensif terhadap wasit nyaris membuatnya mendapat sanksi berat hingga 12 pertandingan, sebelum akhirnya direduksi. Insiden ini menunjukkan sisi emosional Jude yang masih perlu dikendalikan, meski hal tersebut tidak mengurangi kualitasnya sebagai pemain bola.

Jobe pindah ke Sunderland pada 2023 setelah meninggalkan Birmingham
Jobe pindah ke Sunderland pada 2023 setelah meninggalkan Birmingham

Masa Transisi Jobe Bellingham di Borussia Dortmund

Jika Jude sedang menikmati puncak piramida, Jobe Bellingham sedang berjuang memanjatnya dari tangga yang berbeda. Setelah meninggalkan Sunderland dengan catatan mengesankan—11 gol dalam 90 penampilan—Jobe memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Jerman pada Juni 2025, bergabung dengan Borussia Dortmund dengan kontrak panjang hingga 2030. Kepindahan senilai €25 juta ini membawanya kembali ke tempat di mana kakaknya pernah bersinar, namun tantangan yang dihadapi Jobe jauh berbeda.

Baca Juga  2 Selebrasi Jude Bellingham Saat Cetak Gol Curi Perhatian Publik

Adaptasi Taktis dan Perubahan Peran

Statistik Jobe di Bundesliga hingga Desember 2025 mungkin terlihat mengecewakan bagi pengamat yang melihat sekilas angka: 14 penampilan tanpa gol atau assist. Namun, analisis taktis menunjukkan bahwa Dortmund tidak mendatangkan Jobe untuk menjadi mesin gol seperti peran Jude di Madrid. Jobe diproyeksikan sebagai gelandang dengan pekerjaan rumah yang lebih berat di sektor defensif.

Data di lapangan membuktikan komitmen Jobe. Ia berhasil mencatat 65 tekel yang berhasil dimenangkan dan melakukan 391 lari intens. Jarak tempuhnya mencapai 66,3 km dengan kecepatan tertinggi 32,13 km/jam. Angka-angka ini menggambarkan seorang pekerja keras yang terus berlari menutup ruang, sesuatu yang sangat dihargai di sepak bola Jerman. Meski minim kontribusi gol, Jobe menyatakan bahwa “Rasanya seperti saya sudah bergabung lama”, menandakan kecocokannya secara kultural dengan tim.

Kendala Disiplin dan Validasi Potensi

Sama seperti kakaknya, Jobe juga menghadapi masalah disiplin. Ia menerima kartu merah yang berujung pada suspensi hingga 10 Januari 2026. Tentu saja, ini adalah pukulan bagi perkembangannya, terutama mengingat ia sudah kesulitan mendapatkan menit bermain reguler. Rumor yang beredar menyebutkan adanya ketertarikan dari klub seperti Paris FC atau bahkan peluang kembali ke Sunderland jika menit bermain terus menyusut.

Namun, potensi Jobe tidak bisa diremehkan. Ia dinominasikan untuk Golden Boy Award 2025 dan berhasil finis di peringkat 8 dengan 28 poin. Meskipun jauh dari pemenang Désiré Doué atau Arda Güler, nominasi ini menjadi pengakuan bahwa para scout Eropa melihat sesuatu yang istimewa dalam dirinya. Faktanya, meski statistik ofensifnya nihil, namanya tetap muncul dalam daftar talenta muda terbaik Eropa, yang menunjukkan bahwa intangible qualities seperti visi bermain dan etos kerjanya sangat dihargai.

Kontras Perjalanan Dua Bersaudara

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai posisi keduanya hingga akhir 2025, kita perlu membedah data secara langsung. Tabel berikut merangkum perbedaan mendasar antara karier Jude dan Jobe pada tahun ini:

AspekJude BellinghamJobe Bellingham
Klub & LigaReal Madrid (LaLiga)Borussia Dortmund (Bundesliga)
Statistik 2025/2614 Laga, 4 Gol, 3 Assist14 Laga, 0 Gol, 0 Assist (65 Tekal)
Nilai Pasar & Status€180 Juta (Pemain Bintang)€25 Juta (Prospek Berkembang)

Tabel di atas dengan jelas menggambarkan posisi berbeda yang mereka tempuh. Jude berada pada fase optimalisasi dan pemanfaatan potensi menjadi prestasi, sementara Jobe berada pada fase investasi dan pembelajaran. Perbedaan nilai pasar yang mencolok, €180 juta berbanding €25 juta, adalah cerminan wajar dari konsistensi performa dan dampak langsung yang mereka berikan di masing-masing klub.

Baca Juga  Jude Bellingham Absen di Laga Madrid vs Atletico, Ada Apa?

Namun, ada benang merah yang menghubungkan keduanya: disiplin. Keduanya sama-sama menghadapi isu suspensi di tahun 2025. Ini bisa dilihat dari dua sisi: sisi negatif adalah kurangnya kontrol emosi, namun sisi positifnya adalah keduanya memiliki fighting spirit yang tinggi dan tidak pernah mundur dalam duel. Jude berani memprotes keputusan wasit demi timnya, dan Jobe berani bertindak keras demi memenangkan bola kembali.

Pencapaian Internasional dan Masa Depan

Di panggung internasional, Jude sudah menjadi bagian integral dari Timnas Inggris senior dengan 46 caps dan 6 gol. Ia adalah pemain utama yang diandalkan di Euro 2024 dan kualifikasi Piala Dunia. Sebaliknya, Jobe masih berkutat di level U21. Namun, mengingat usia Jobe yang masih 20 tahun dan jalur karier Jude, tidak tertutup kemungkinan dalam satu atau dua tahun ke depan kita akan melihat kedua saudara ini tampil bersama di level senior.

Kontrak panjang Jude di Madrid hingga 2029 dan Jobe di Dortmund hingga 2030 memberikan sinyal bahwa kedua klub ini percaya pada nilai jangka panjang pemainnya. Bagi Dortmund, menjaga Jobe meski minim menit bermain adalah strategi investasi jangka panjang, mirip seperti apa yang mereka lakukan terhadap Jude dahulu. Bagi Madrid, Jude adalah aset warisan untuk dekade berikutnya.

Kesimpulan

Membahas Jobe dan Jude Bellingham: Perjalanan Karier Kakak Beradik di Eropa 2025 adalah seperti membaca dua bab berbeda dari buku yang sama. Bab Jude ditulis dengan tinta emas, penuh dengan gol, penghargaan individu, dan dominasi di lapangan. Ia telah membuktikan bahwa ia layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia saat ini. Kekuatannya bukan hanya pada statistik 35 gol dan 23 assist dalam 82 laga, tetapi pada kemampuannya membawa Madrid menang dalam momen-momen krusial.

Di sisi lain, bab Jobe masih berupa proses penggarapan kasar. Ia belum mencetak gol atau assist di Dortmund, tetapi metrik defensif dan nominasi Golden Boy-nya menunjukkan bahwa fondasinya kuat. Ia sedang belajar bertahan di liga yang sangat menuntut ketangguhan fisik dan taktis. Tantangan adaptasi dan masalah disiplin adalah rintangan wajar yang harus dilewati setiap pemain muda.

Kisah mereka memberikan pelajaran berharga bahwa kesuksesan dalam sepak bola tidak selalu linier. Kadang seseorang meluncur cepat ke puncak seperti meteor, sementara yang lain harus memanjat tebing setapak demi setapak. Yang pasti, baik Jude maupun Jobe, keduanya adalah aset berharga bagi sepak bola Inggris. Masa depan cerah sudah menanti, tinggal bagaimana mereka menjaga konsistensi, kedisiplinan, dan terus mengasah kemampuan di tahun-tahun mendatang.

Ikuti terus perkembangan terbaru dari bintang-bintang sepak bola dunia dan analisis mendalam lainnya hanya di score.co.id. Kami menyajikan berita dan wawasan olahraga yang tidak hanya menginformasikan, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam bagi para penggemar sejati.