SCORE.CO.ID – Jersey Arema di Liga 1 2024-2025 menjadi yang paling laris selama semusim di Arema Store. Sementara, jersey third berwarna hitam menjadi yang terfavorit.
Musim lalu, untuk pertama kalinya Arema menggandeng Etams Indonesia sebagai sponsor apparel. Arema tak lagi memakai self apparelnya, Singo Edan Apparel (SEA).
Untuk jersey kandang, Etams tetap mempertahankan warna biru cerah. Warna putih dipakai untuk jersey away, dan warna hitam untuk jersey third.
“Yang paling laku tentu jersey home, karena memang jersey kebesaran Arema,” kata Manajer Arema Store, Tjiptadi Purnomo.
Meski unggul secara jumlah total yang terjual, tapi menurut Tjiptadi, jersey home Arema kalah laris saat launching. Jumlah penjualan jersey third saat momen perkenalan lebih membludak.
“Jersey home memang stabil tiap bulan pasti ada saja yang laku terjual. Tapi, waktu launching, jumlah penjualannya justru kalah telak dengan jersey third,” imbuh pria yang akrab disapa Adi itu.
“Waktu launching, jersey home laku sekitar 700 pcs, sedangkan jersey third langsung tembus angka 1.000 pcs. Kalau yang away, cuma sekitar 500 pcs,” tandasnya.
Tapi ketika launching Arema Store ketagihan jualan Jersey pakai jasa pemain.
Ya, Arema Store memakai jasa pemain untuk mendongkrak penjualan jersey lewat lewat siaran langsung di marketplace. Strategi tersebut dinilai sukses di Liga 1 2024-2025 lalu.
Manajer Arema Store, Tjiptadi Purnomo mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terkait penjualan jersey musim lalu, termasuk strategi yang dipakai. Menurutnya, strategi penjualan jersey lewat siaran live yang melibatkan pemain layak diulangi lagi untuk penjualan jersey musim depan.
Musim lalu, pihaknya melibatkan dua pemain, lokal dan asing Arema, yakni Achmad Maulana dan Pablo Oliveira. Hasilnya, penjualan jersey dengan nameset Achmad Maulana bernomor punggung 19 sempat meledak dan menyumbang omset yang lumayan untuk Arema Store.
“Musim lalu kami sempat melakukan penjualan jersey secara live di marketplace bersama Achmad dan Pablo. Jersey Achmad dengan nameset dan tanda tangan si pemain yang paling laris terjual. Mungkin strategi yang sama bisa kami pakai lagi musim depan,” kata Tjiptadi.
Pria yang akrab disapa Adi itu mengisyaratkan bakal menggandeng pemain Arema lainnya untuk strategi promosi jersey musim depan. Hanya saja, pria asli Malang itu belum tahu siapakah penggawa Singo Edan yang akan dipakai jasanya.
“Belum ada gambaran siapa pemainnya. Yang pasti musim depan kami akan menggodok lagi strategi ini. Yang musim kemarin itu masih percobaan, tapi responsnya ternyata bagus,” imbuhnya.
“Kami usahakan ada sinergi dengan pemain untuk memasarkan produk2 resmi dari Arema Store. Selainmelalui live streaming di marketplace, mungkin ada program-program lainnya nanti”, tutup keterangannya.
