SCORE.CO.ID – Menjelang Euro yang tinggal menghitung beberapa hari, tuan rumah Timnas Jerman bersedia mengamankan tiga elemen ini guna terhindar dari huru-hara yang merugikan.
Jerman meningkatkan langkah-langkah keamanan dalam persiapan untuk Kejuaraan Sepak Bola Eropa, mengatasi berbagai ancaman termasuk terorisme, hooliganisme, dan keamanan siber.
Keamanan adalah “prioritas utama” bagi Jerman saat mereka bersiap menjadi tuan rumah Kejuaraan Sepak Bola Eropa mendatang.
Berbicara pada konferensi pers sepuluh hari sebelum dimulainya kompetisi Euro 2024 secara resmi pada hari Selasa, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan negaranya sedang bersiap menghadapi “semua bahaya yang mungkin terjadi.”
Dia menyebutkan ancaman seperti terorisme, hooliganisme, dan serangan siber, namun mengatakan kerja sama tersebut “berjalan sangat baik” di tingkat federal dan negara bagian.
“Jelang Euro nantinya tentu polisi akan mempunyai kehadiran yang kuat di mana pun banyak orang bergerak. Ini akan menjadi upaya besar bagi kepolisian negara bagian dan polisi federal, tetapi juga penting untuk turnamen ini,” katanya dilansir dari laman resmi Timnas Jerman, Jumat (7/6).
“Kami tidak pernah bisa menjamin keamanan 100%,” kata Herbert Reul, Gubernur Rhine-Westphalia Utara, namun menambahkan “Kami bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk turnamen ini.”
Para petinggi sepakbola Jerman juga ungkap bahwa Euro adalah turnamen terbesar untuk tim tuan rumah, dan mereka merasa bangga atas hal ini.
“UEFA dan tuan rumah Jerman telah melakukan banyak upaya untuk menjaga keamanan termasuk mengelola emisi transportasi selama turnamen, menjadikannya kejuaraan paling ramah lingkungan yang pernah ada. Ini menunjukkan apa yang bisa dilakukan,” Kata Erin Vera, Travel Smart Campaigner T&E, menambahkan dalam pernyataannya.
Turnamen yang berlangsung selama sebulan ini akan menampilkan 24 tim dan beberapa pemain top dunia termasuk kapten Inggris Harry Kane dan Kylian Mbappé, kapten Prancis, bertarung di 10 kota di Jerman, dan menjadi yang terbesar setelah digelar di Itali 4 tahun lalu.