Jepang Berencana Tinggalkan AFC
Dunia sepakbola Asia diguncang oleh rumor keras yang menyebar sejak 17 Oktober 2025. Bisikan tentang Japan Football Association (JFA) yang mempertimbangkan hengkang dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah memicu perhatian besar. Laporan awal dari outlet media Irak, UTV, menyebar cepat melalui platform X dan Reddit, mengungkap ketidakpuasan struktural JFA terhadap tata kelola AFC.
Ketidakpuasan Struktural JFA
JFA dikabarkan kecewa dengan pengaruh berlebihan kekuatan sepakbola Timur Tengah, khususnya Qatar. Isu ini diperparah oleh:
- Denda kontroversial terhadap Vissel Kobe di AFC Champions League Elite (ACLE), yang dianggap tidak adil.
- Jadwal padat yang melelahkan, memaksa pemain seperti Takefusa Kubo bolak-balik antara Eropa dan Asia, meningkatkan risiko cedera.
- Standar ganda dalam pengambilan keputusan, yang merugikan klub-klub Jepang.

Alasan Dibalik Wacana Keberangkatan Jepang
Dominasi Politik dan Ekonomi Timur Tengah
Qatar, dengan kekuatan finansial pasca-Piala Dunia 2022 dan sebagai tuan rumah FIFA U-17 World Cup 2025, dituding memengaruhi kebijakan AFC. Wacana penghapusan batas masa jabatan presiden AFC semakin memanaskan situasi, dianggap sebagai kemunduran tata kelola.
Ketidakadilan Kompetisi
Klub-klub Jepang merasa diperlakukan tidak setara, mulai dari keputusan wasit yang tidak konsisten hingga penanganan insiden disipliner yang memihak. Ini dianggap menghambat perkembangan sepakbola Jepang yang dikenal dengan disiplin dan integritas tinggi.
Visi Besar: Federasi Asia Timur Baru
Jepang tidak hanya ingin keluar, tetapi juga mempelopori East Asian Federation. Federasi ini berpotensi menggaet:
- Korea Selatan: Rival utama dengan keluhan serupa.
- China: Pasar ekonomi besar meski performa sepakbola rendah.
- Asia Tenggara: Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura, yang sedang berkembang pesat.
Federasi ini diharapkan menciptakan kompetisi yang lebih adil dan menarik secara ekonomi.
Analisis Dampak: Gempa Bumi Sepakbola Asia
Dampak Positif bagi Jepang
- Bebas dari politik sepakbola Timur Tengah.
- Kompetisi regional yang sesuai dengan filosofi pengembangan pemain.
- Peluang spekulatif bergabung dengan UEFA untuk tantangan lebih besar.
Tantangan Berat
- Kehilangan slot otomatis Piala Dunia melalui kualifikasi Asia.
- Risiko sanksi dari FIFA jika proses tidak sesuai prosedur.
- Tantangan membangun federasi baru dari nol.
Proyeksi Negara Anggota Federasi Asia Timur
| Negara | Peringkat FIFA (2025) | Prestasi Utama di AFC | Alasan Potensial Bergabung |
|---|---|---|---|
| Jepang | 19 | Juara Asian Cup 4 kali | Pemimpin inisiatif, ketidakpuasan terhadap AFC |
| Korea Selatan | 22 | Juara Asian Cup 2 kali | Berbagi isu serupa dengan Timur Tengah |
| Indonesia | 129 | Semifinal AFF Cup | Pertumbuhan sepakbola pesat, antusiasme tinggi |
Kredibilitas Rumor: Antara Harapan dan Realita
Hingga kini, rumor ini belum dikonfirmasi. Tidak ada pernyataan resmi dari JFA, AFC, atau FIFA. Sumber utama, UTV, mungkin memiliki bias regional. Ini bisa jadi strategi JFA untuk menekan AFC melakukan reformasi atau sekadar misinformasi yang dibesar-besarkan.
Kesimpulan: Menunggu Konfirmasi di Tengah Badai Isu
Wacana Jepang keluar dari AFC mencerminkan kekecewaan nyata terhadap tata kelola AFC. Meski belum terverifikasi, isu ini menyoroti masalah struktural yang mendesak. Langkah ini berisiko tinggi, namun jika terjadi, akan mengubah wajah sepakbola Asia selamanya.
Pantau terus Score.co.id untuk perkembangan terbaru dan berita sepakbola terpercaya!












