Jay Idzes Puji Pemain Timnas Indonesia
Score.co.id – Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Italia, Tutto Sassuolo, yang diterbitkan pada 26 Oktober 2025, Jay Idzes tidak hanya berbicara mengenai karier klubnya. Dengan penuh kebanggaan, kapten Timnas Indonesia itu justru memanfaatkan platform internasional tersebut untuk mempromosikan kualitas rekan-rekannya di skuad Garuda. Pernyataannya bahwa “orang-orang mulai mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak pemain bagus” bukan sekadar basa-basi, melainkan cermin dari keyakinan terhadap kebangkitan sepakbola Indonesia di kancah global.
Duta Besar Tak Resmi di Eropa
Sebagai pemain yang kini membela Sassuolo di Serie A dengan nilai transfer €8 juta, Jay Idzes menyadari betul posisinya sebagai jendela bagi sepakbola Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai pemain dan kapten, setiap kesempatan diwawancara adalah peluang emas untuk mengubah narasi. Idzes dengan lihai mengalihkan pembicaraan dari performa klubnya ke potensi besar yang dimiliki negaranya.

Kutipan Idzes: “Beberapa pemain berkarier di Belanda, Eredivisie. Ada pula Kevin Diks di Borussia Monchengladbach, atau Calvin Verdonk yang bermain untuk Lille.”
Penyebutan nama secara spesifik ini menunjukkan bahwa pujiannya bukanlah pernyataan umum, melainkan berdasarkan observasi nyata terhadap perkembangan pesat yang terjadi.
Generasi Emas di Liga Top Eropa
Idzes melihat gelombang baru pemain Indonesia yang tak lagi gentar bersaing di liga-liga top Eropa.
Kevin Diks
Kevin Diks, bek kanan yang membela Borussia Monchengladbach di Bundesliga Jerman, telah menunjukkan konsistensi yang impresif. Kemampuannya dalam bertahan dan menyuplai umpan-umpan berbahaya dari sisi kanan telah menjadi aset berharga baik bagi klub maupun timnas.
Calvin Verdonk
Sementara itu, Calvin Verdonk di Lille, Ligue 1 Prancis, membawa dimensi baru sebagai pemain serba bisa. Bek kiri yang juga bisa beroperasi sebagai gelandang ini dikenal karena kemampuan teknisnya dan visi permainan yang tajam. Keberhasilan Verdonk beradaptasi dengan cepat di liga Prancis yang fisik menjadi bukti bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di level tertinggi.
Talenta Lain
Tidak berhenti di situ, Idzes juga menyiratkan kebanggaan terhadap pemain seperti Marselino Ferdinan, bintang muda yang kini mengasah kemampuannya di Oxford United, serta Thom Haye yang menjadi pilar penting di Heerenveen, Belanda. Menurutnya, kombinasi antara pemain naturalisasi seperti dirinya dan talenta lokal seperti Marselino menciptakan sinergi yang mengangkat level timnas secara keseluruhan.
Dukungan dari PSSI dan Kepemimpinan Erick Thohir
Di tengah berbagai kritik yang sering dialamatkan kepada PSSI, Jay Idzes justru tampil sebagai pembela yang tak terduga. Ia dengan tegas menyatakan bahwa banyak orang tidak mengetahui besarnya upaya yang dilakukan federasi di balik layar untuk memastikan semua kebutuhan pemain terpenuhi.
Kutipan Idzes: “Dalam kapasitas mereka, PSSI selalu berusaha memberikan kondisi terbaik agar kami bisa fokus sepenuhnya pada performa di lapangan.”
Ia secara khusus menyoroti kepemimpinan Erick Thohir yang dinilainya telah membawa angin segar bagi pengembangan sepakbola nasional. Menurut Idzes, fasilitas dan dukungan maksimal dari PSSI telah menjadi katalis utama dalam pencapaian historis timnas, termasuk lolos langsung ke Piala Asia 2027 yang ia sebut sebagai “langkah besar ke arah yang benar.”
Ikatan Emosional dan Julukan ‘Bang Jay’
Wawancara ini juga mengungkap sisi personal Idzes yang jarang terekspos media internasional. Dengan penuh semangat, ia bercerita tentang momen debutnya untuk Timnas Indonesia pada Maret 2024, yang ia gambarkan sebagai pengalaman yang sungguh luar biasa.
Kenangan Idzes: “Saya merasakan bulu kuduk berdiri saat memasuki stadion yang dipenuhi suporter.”
Momen yang tak terlupakan baginya adalah ketika ia mencetak gol tunggal kemenangan melawan Vietnam.
“Kami menang 1-0 di kandang, lalu melawan Vietnam saya mencetak gol. Itu momen yang tak akan pernah saya lupakan,” ujar Idzes dengan nada haru.
Dari sinilah kemudian lahir ikatan emosional dengan fans Indonesia yang memanggilnya dengan sebutan akrab “Bang Jay”. Julukan yang berarti “Kakak Jay” ini melekat sejak kedatangannya yang pertama dan menjadi simbol penerimaan serta kedekatannya tidak hanya dengan suporter, tetapi juga dengan rekan-rekan setimnya.
Gairah Sepakbola yang Menyatukan Dua Negara
Salah satu poin paling menarik dalam wawancara ini adalah ketika Idzes menarik paralel antara gairah sepakbola di Italia dan Indonesia. Ia menyatakan bahwa kedua negara ini memiliki kemiripan dalam hal semangat dan loyalitas para pendukungnya.
Menurutnya, antusiasme fans Indonesia sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ia menggambarkan bagaimana suporter Indonesia sudah memadati stadion berjam-jam sebelum pertandingan dimulai dan terus menyanyikan yel-yel dukungan bahkan di luar stadion, terlepas dari hasil pertandingan. Passion inilah, katanya, yang menjadi penyemangat tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik.
Dampak dan Proyeksi ke Depan
Komentar-komentar Idzes di media Italia ini bukan tanpa dampak. Media Italia seperti Sassuolo News mulai memberikan perhatian lebih tidak hanya pada performanya di lapangan, tetapi juga pada latar belakang sepakbola Indonesianya. Transfer Idzes ke Sassuolo sendiri tercatat telah meningkatkan jumlah pengikut Instagram klub tersebut dari 360.000 menjadi 483.000, sebuah indikasi tidak langsung dari minat global yang dibawa oleh pemain Indonesia.
Di balik semua pujian dan optimisme, Idzes dan Timnas Indonesia masih menyimpan pekerjaan rumah. Kegagalan melaju ke Piala Dunia 2026 menjadi pengingat bahwa perjalanan masih panjang. Namun, dengan semakin banyaknya pemain yang bersinar di Eropa dan dukungan dari federasi, fondasi untuk kesuksesan jangka panjang telah diletakkan.
Kepercayaan diri yang dipancarkan Idzes dalam wawancara ini adalah cerminan dari perubahan mindset. Pemain Indonesia tidak lagi melihat diri mereka sebagai underdog, tetapi sebagai pesaing yang layak diperhitungkan. Promosi yang dilakukannya di hadapan media Italia mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki dampak psikologis yang signifikan dalam membangun citra sepakbola Indonesia di mata dunia.
Profil Pemain Kunci Timnas Indonesia di Eropa
Sebagai bentuk kontekstualisasi dari pujian Jay Idzes, berikut adalah profil singkat para pemain Indonesia yang saat ini berkiprah di liga-liga Eropa, berdasarkan data terkini Oktober 2025:
| Pemain | Klub | Catatan |
|---|---|---|
| Kevin Diks | Borussia Monchengladbach (Bundesliga) | Bek kanan andalan, dikenal karena stamina tinggi dan umpan berbahaya. Vital dalam kualifikasi Piala Dunia. |
| Calvin Verdonk | Lille (Ligue 1) | Bek serba bisa, beradaptasi cepat di liga fisik Prancis. Membantu clean sheet timnas. |
| Marselino Ferdinan | Oxford United (Inggris) | Gelandang serang muda, kreativitasnya menjadi pembeda di lini tengah timnas. |
| Thom Haye | Heerenveen (Eredivisie) | Gelandang tengah, pengatur serangan efektif dengan kemampuan teknis tinggi. |
Penutup: Sebuah Babak Baru untuk Sepakbola Indonesia
Promosi yang dilakukan Jay Idzes di hadapan media Italia bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar untuk menempatkan sepakbola Indonesia di peta dunia. Setiap nama yang disebutkan, setiap pencapaian yang dibanggakan, adalah batu bata yang membangun jalan menuju reputasi baru.
Dengan kombinasi antara pemain diaspora yang berpengalaman di liga top, talenta muda lokal yang berbakat, dukungan federasi yang solid, dan gairah suporter yang tak terbendung, sepakbola Indonesia sedang berada di ambang era keemasan. Pujian Idzes mungkin hari ini terdengar seperti harapan, tetapi dengan konsistensi dan kerja keras, hal itu bisa menjadi kenyataan yang tak terelakkan.
Ikuti terus perkembangan terbaru seputar Timnas Indonesia dan berita sepakbola terkini hanya di Score.co.id.












