Score – Lesatan Marc Marquez dengan kuda besi anyarnya, Desmosedici GP, telah berhasil memeriahkan persaingan MotoGP 2024.
Sejak senyum semringah yang keluar saat tes pasca-musim di Valencia pada November lalu, rider Gresini Racing itu telah membentuk kecepatannya hingga konsisten bersaing di depan.
Jika bukan karena insiden dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) saat balapan seri kedua MotoGP Portugal, Marquez akan menjaga catatan apik selalu finis 5 besar.
Lima besar mungkin bukan hasil istimewa bagi pembalap yang pernah mendominasi kejuaraan hingga menjadi Juara Dunia MotoGP enam kali.
Akan tetapi, keberhasilan Marquez memacu motornya di depan akan terlihat sangat impresif saat dibandingkan dengan pembalap yang semotor dengannya.
Tentunya, nama jagoan seperti Francesco Bagnaia atau Jorge Martin (Prima Pramac) yang sudah menang lomba tidak masuk dalam hitungan.
Seperti diketahui, Marquez memakai motor lama Ducati Desmosedici GP23 dari musim lalu. Itu pun tidak dengan semua pemutakhirannya.
Sementara Bagnaia, Martin, serta Enea Bastianini (Ducati Lenovo) dan Franco Morbidelli (Prima Pramac) mendapat motor Ducati paling gres.
Jadi, agar lebih adil, mari melihat performa mantan Bayi Alien itu dengan pembalap motor lama Ducati lainnya pada MotoGP 2024 dan rekornya mencengangkan.
Sebabnya, Marquez hampir tidak pernah berada di belakang pembalap Desmosedici GP23 lain saat menyelesaikan putarannya dalam sprint dan balapan grand prix.
Hampir, karena dalam 69 lap sepanjang sprint dan balapan GP Qatar dan GP Portugal, hanya 3 kali Marquez tidak berada di depan mereka.
Ya, hanya 3 kali kalah dan 66 kali memimpin di sisanya untuk Marquez dalam persaingan dengan penunggang motor Desmosedici GP23 lainnya. Dominan.
Hanya Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro Mooney VR46) yang dapat melakukan hal serupa dan itu pun karena Marquez terjatuh karena insiden dengan Bagnaia.
Padahal, musim lalu Bezzecchi, Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio tampil mengesankan, termasuk dengan hasil kemenangan dalam sprint dan balapan.
Bezzecchi bahkan menembus peringkat tiga besar pada klasemen akhir MotoGP 2023 berkat hasil 3 kemenangan dan 4 podium lainnya pada balapan hari Minggu.
Perhatikan pula bagaimana hanya Marc Marquez yang sungguh mampu menekan para pembalap motor pabrikan Ducati yang tampil kuat dalam dua seri balap ini.
Lantas, apa perbedaannya?
“Marc jauh lebih cepat daripada kami bertiga di sini, semua pembalap Ducati ’23,” ucap Alex Marquez setelah balapan MotoGP Portugal, dilansir dari The-Race.
“Dia mengendarai motornya dengan sangat baik, dengan performa yang sangat baik, terutama dalam membuat motornya berbelok.”
Kesulitan dalam berbelok ini juga dirasakan Bezzecchi yang harus menyesuaikan gaya berkendara karena karakter motor yang berbeda.
Dengan motor lama, murid Valentino Rossi itu bisa berbelok sambil mengerem. Kini, dia harus melepas rem di tikungan untuk berbelok.
“Tahun lalu saya sangat kuat untuk membawa motornya masuk ke tikungan dengan menekan rem secara keras,” ucap Bezzecchi.
“Motor ini (GP23) bekerja dengan cara sebaliknya …. Saat kita menahan rem, motornya lebih sulit berbelok dibanding tahun lalu.”
Perbedaan performa Marquez dengan pembalap Desmosedici GP23 berpeluang besar untuk tetap jomplang pada seri berikutnya.
Sebabnya, MotoGP 2024 akan dilanjutkan dengan seri balap ketiga MotoGP Americas, salah satu balapan favorit Marquez.
Circuit of The Americas di Austin, Amerika Serikat, menonjolkan kecepatan tinggi Marquez di trek yang berlawanan arah jarum jam atau lebih banyak memuat tikungan kiri.
Sejak COTA masuk kalender MotoGP pada 2013, Marquez telah menang 7 kali dan hanya 2 kali gagal karena masalah teknis.
MotoGP Americas akan berlangsung pada 12-14 April mendatang.